"Enyahlah"
"Groaaaagghh"
Ada apa dengan semua iblis ini? mereka sangat terkoordinasi dalam menyerang dan menyergap. Lucifer.. dia kini telah belajar dari kesalahan bukan? "Haah~" kematian Hades membuat Power Vaccum mereka memang pemanasan yang bagus, dan aku rasa mereka berlebihan tentang ini.. namun untuk sergapan mereka cukup teliti.. (?!) "WOOAH!!"
.
.
Okay itu tadi terlalu dekat, bongkahan batu melesat tepat didepan mukaku, ini benar benar hari yang merepotkan "Hey! kau masih baik baik saja bukan?"
"........"
aku anggap sebagai iya, ngomong ngomong tentang baik baik saja.. bagaimana bisa tak ada satupun orang yang bisa melihat semua kekacauan ini?, aku tak berharap ada yang melihat namun ini terlalu aneh, apakah mereka memasang semacam barier? penghalang indra? "Ave"
"Dimengerti" ia memejamkan mata, cahaya mengalir dipijakannya membentuk simbol yang berpindah dimensi menyalur melalui segel mataku.. "Shatter Reality Itself" dunia terhenti, seluruh warna memudar menjadi hitam putih dan Realitas hancur, meninggalkan kreasi sendiri.. di bentangan mata bisa memandang aku hanya bisa melihat kehancuran mengelilingi kami, diantara kegelapan kami berada dititik putih... dia tak mengirim iblis... dia mengirimku ke mereka..
Suara desisan pedang terdengar, genangan darah membentuk sungai, tulang dan organ berserakan dimana mana. hah~ kau kutarik kata kataku... Lucifer, kau benar benar licik.. "kita main dalam perangkapnya.."
"Tuan Dave.. izinkan aku untuk berhadapan dengannya satu lawan satu.." kegelapan meraih langit langit, menutupi segala bentuk cahaya yang ada...dalam kehadirannya, "Haha~kau masih menanyakan soal itu?" ketusku melihat ribuan batalion iblis dibalik pepohonan yang tersembunyi dalam dimensi Neraka..dan dimata Vide.. ini hanyalah permainan anak kecil "Aku tahu, dan aku perlu mendengar kau mengatakannya......... Tuan" heh~ kalau begitu "Vide.......... Hancurkan mereka"
"Hehehehehahahahahaha!!! HAHAHAHAHA!!! DENGAN SENANG HATI!!"
Dan dengan itu aura kegelapan yang keluar dariku layaknya bom, menggerus dan menutupi segalanya dengan asap gelap, didalam terdengar suara teriakan dan juga siksaan dari jutaan iblis.. kabut dari kekuatan Restriksi Vide... 'The Mist'
"Dan dengan begitu satu hal telah tertangani, Mari kita pergi selagi bisa.. dia sudah lebih dari cukup" Susul Ave dipermukaan pikiranku, dan dari apa yang kulihat aku sama sekali tak memiliki alasan untuk tak menyetujuinya.. "Hmm... Aku rasa aku siap untuk makan mie itu"
dan aku berbalik meninggalkan semua seperti biasa, ngomong-ngomong apakah dia juga terseret kedalam neraka?
"Nyonya?.. Nyonya? kau ada disini?" dibalik seluruh pepohonan aku rasa dia menemukan tempat sembunyi yang-
"Guardian! Lewat sini!!"
Suara gadis itu mendadak muncul disampingku, saat aku menoleh dia menghilang.. tidak.. dia memang tak ada "Dimana kau?" aku berbalik melihat sekeliling, namun nihil "Disini, sampingmu!" aku sekali lagi menoleh kedua sisiku.. aku tak dapat melihatnya
"Blue~" gumamku, aura berganti, ringan dan nyaman menjadikan mata ungu berwarna biru.. sesaat aku bisa melihat sesuatu yang berbeda.. namun kilat layak glitch.. aku mencoba fokus pada apa yang kulihat ditengah dimensi ini dengan duniaku, hingga aku menyadari sesuatu, diantara kedipan dimensi aku bisa melihat gadis itu... (?) dia menahan sesuatu... seperti lubang cacing?
"Guardian, cepat! aku tak bisa menahan Segelnya!" Segel?... Segel Dimensi! "Dimension Switch!"
Tepat pada momen saat aku menyadari ia mengganjal pintu keluar aku segera memindahkan diriku keluar dari dimensi ini.. dengan waktu yang tipis, portal dari pedang Devil Storm melempar ku keluar..
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer Adventure
Fantasy" Aku bersumpah... mereka akan membayar ini semua... Aku tak akan berhenti bertarung, hingga di hari, aku bisa melihat mu sekali lagi" Setelah mengakhiri perang dunia di Arcadia dan melewati Dimensions Warfare, kini Sang Glore Shadow telah kembal...