[" Ayo bangun kau !. Kalau tidak ............. Aku tidak akan memaafkanmu "
suara itu~ ..... aku, pernah mendengarnya~
" Bangun lah !. Aku tau butuh lebih dari ini untuk mengalahkan otak bodoh sepertimu !. Chh...sniff snif..tolong...........jangan....... "
Siapa kau~? kenapa aku disini?......
" S...setidaknya... Sebelum...aku mati... aku bisa melihat wajah cantikmu untuk terakhir kalinya. Maaf Dinda.... Aku mengingkari janjiku ...... "
Dinda?~
" Jangan....pergi......... Maaf aku telah menganggapmu sebagai orang bodoh selama ini..... Aku sadar bahwa bukanlah kau....tapi aku......
............ Jadi begitu~
Aku sadar kalau sebenarnya aku yang suka dengan dirimu.... "
ini hanya mimpi~ ]
" ( ! ) Mimpi lain?, hah~ setidaknya ini lebih tenang~"
Aku terbangun dari tidur ku dan juga mimpi lain dari masa lalu ku, hah~ aku tak akan mengatakannya sebagai mimpi yang buruk~ , mencoba untuk menghilangkan semua rasa mimpi yang selalu menghantui diriku dari dulu. Semua ingatan itu selalu datang setiap kali aku bermimpi. kadang yang tenang dan bahagia hingga kacau dan menyeramkan~ Hah.......tidak perlu kupikirkan, aku harus.....eh ?
" oh~ ruangan dokter ?. aku dirumah sakit~ " Ya~ aku juga punya banyak pengalaman dengan ranjang rumah sakit~
Aku perlahan mencoba bangun dan duduk, mencoba memproses semua yang terjadi sebelumnya. apa aku baru saja membiarkan dia mati? apa aku mengingkari janjiku?.... apa apaan kau ini~ dasar bodoh!
" Entah apa yang telah terjadi....... dengan yang lainnya.. tapi, setidaknya aku harus mengethaui keadaannya, mungkin aku bisa menyembuhkannya~ atau menarik jiwanya dari khayangan bila perlu"
Semua memori pahit itu kini datang satu persatu , menambah kerisauan dan juga rasa sakitnya kepala. Aku segera berdiri dari tempat tidur... tapi sayangnya aku masih agak goyah saat ini, kau tahu.. nampaknya efek menjadi orang tinggi mulai mengena padaku, mataku buram karena berdiri terlalu cepat~ , tapi perlahan aku mulai bisa menstabilkan kaki ku dan akhirnya bisa berjalan dengan seimbang
Aku mengambil jubahku dan juga pedangku, perlahan berjalan melalui lorong koridor sambil memegangi lengan kiriku, rasanya agak pegal namun aku bisa menahannya~ aku tak melihat luka lain di tubuhku.. jelas karena aku punya regenerasi.. tapi kadang nyaman untuk di obati secara tradisional tahu~
saat dijalan aku melihat berbagai kerusakan yang terjadi saat kami bertempur dengan Goliath waktu itu. Atap lorong mulai retak, lantai retak dimana mana juga hampir semua pilar keropos dan sedikit lagi runtuh
" Hssh~ akan butuh biaya yang besar untuk memperbaiki tempat ini~ maaf Ny Ariana "
Koridor begitu sepi, aneh aku berpikir kalau tempat ini akan jauh lebih ramai, oh ya~ ada kambing dari neraka datang menghancurkan sekolah~ tentu saja mereka pulang. Oh lupakan~ ada beberapa siswa disana, Berjalan melalui tempat ini sudah seperti melalui lorong The Conjuring , dari kejauhan aku melihat orang orang berjalan ditaman sekolah. Mengetahui itu aku sangat lega sekali, karena kupikir kalau aku benar benar terlambat untuk menyelamatkan mereka.
Begitu aku sampai pada akhir lorong aku bisa melihat ribuan siswa sedang berbicara dan bermain layaknya teman. Lega juga melihat itu, tapi disaat aku melewati jalan setapak yang ada mereka langsung menatap tajam ke arah ku, membisikan sesuatu yang tak akan kukatakan, aku bisa mendengarnya.. namun aku pilih untuk tidak~. Semua siswa menghentikan kegiatan mereka dan menatapku layaknya telah melakukan hal besar, semua sisiwa yang ada didepanku minggir segera dari jalanku.. antara rasa takut atau hormat.. aku tak bisa membedakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer Adventure
Fantasy" Aku bersumpah... mereka akan membayar ini semua... Aku tak akan berhenti bertarung, hingga di hari, aku bisa melihat mu sekali lagi" Setelah mengakhiri perang dunia di Arcadia dan melewati Dimensions Warfare, kini Sang Glore Shadow telah kembal...