Diatas adalah pic Raynelle Afsheen sebelum menjadi Raffertha guys
Writer Pov
Diantara kegelapan bersama silirnya angin pada malam hari, diantara pepohonan munculah sosok bayangan berlari cepat menuju ke arah selatan. Tampangnya yang menghantui, dengan pakaian menawan dan kulit seputih salju, larinya bagaikan angin yang berhembusan. Satu orang yang bisa kita tebak dari hal tersebut ialah Pemimpin Klan Raffertha. Leonell Raffertha
Sementara dengan kecepatan tinggi yang melintangi hutan layaknya bayangan, bertepatan dibelakangnya mencoba sekuat tenaga untuk mengikuti Lee.
" Tuan Raffertha akan memasuki sebuah jebakan, mungkin menggunakan anaknya sebagai pancingan.. tapi aku terlalu sering melihat ini. anaknya bukan yang mereka tawarkan... " Gumamnya sambil mengikuti aroma dari vampire yang ia cari
David berlari mengikuti Lee yang sejak tadi belum ia temukan batang hidungnya dari ujung ke ujung, kecepatan keduanya hampir menyamai satu sama lain. Hutan hutan berpapasan dengan reruntuhan berbagai bangunan lama dan juga benteng, semuanya mencuat menyatu bersama dengan alam, bagi teman kita yang mengejar Lee, dia sama sekali tak mempercayai tempat yang kebetulan ada di dekat hutan dipenuhi Vampire..
" Kalian tahu, apabila kalian ingin menghindari pajak separah itu kalian tak perlu membangunnya di suaka alam, Apa sebenarnya tempat ini~ aku tak bisa merasakan satupun kehidupan, bahkan satu serangga pun"
" Tuan! dari arah jam 10 ! "
" ( !! ) Apa?!..... ghk... "
di hutan, di atas salah satu gedung yang terbuang itu Dave menemukan dirinya sedang berdiri berhadapan dengan bayangan dari beton, sebuah bilahan pedang besar diayunkan tepat mengarah pada Dave. Dengan jarak setipis kertas, ia sekali lagi menepis pedang tersebut dengan lengannya....
" ( Clang ! ) HOAAAAA.. "
" Heh?~ Apa apaan... benda apa itu- "
" Grrrrr.....Raaw "
Mahluk tersebut segera muncul dari beton bangunan, dia tak menembusnya dan benar benar muncul layak terbuat dari bagiannya, keduanya menatap sesama dengan kebingungan, mereka berdua tak tahu apa yang ada didepan mereka
" Hey kawan, bisakah kita melalui bagian bertarung ini dan berteman?"
Mahluk bertubuh besar itu mengangkat dagunya, ia mengetahui apa yang Dave katakan namun tak bisa menjawabnya.. tak mengejutkan.. dia adalah gundukan daging besar dengan dua tangan yang membawa pedang besar disetiap genggamannya, tak memiliki mata maupun mulut.. Dengan seribu kata yang dipikirkan ia tetap saja tidak bisa memikirkan sekiranya apakah mahluk itu.
"Bagaimana kalau aku memanggil mu Blop? itu bagus kan? Hai Blop aku David dan aku benar benar terburu buru sekarang.. jadi bisakah kamu berbaik hati untuk-"
Tanpa disadari mahluk tadi berganti warna sepenuhnya, ia tidak berniat untuk berteman sama sekal.. saraf yang tadinya coklat pucat menjadi ungu. aura bahaya makin menusuk kepala Dave, dan begitu melihat respon Dave, mahluk satu ini mengambil ancang ancang dan dengan sepenuh kekuatannya menerjang maju kearah Dave.
"Aku rasa kau tak menyukainya~" begitu ia tahu gerakannya, Dave segera menggulung ke samping, menghindari terjangan mahluk itu sepenuhnya "Well maaf buddy- tapi kau memaksaku"
Kesempatan ini digunakan oleh Dave, saat ia melontarkan rantai dari tangannya, monster itu baru bisa berbalik tanpa menyadarinya. serangan itupun mengenainya hingga menancap ke pinggang. Seketika monster itupun terseret paksa, menjatuhkan berliter liter darah, saat di jangkauan Dave memegang pinggang monster itu dan membantingnya hingga ia benar benar meledak dengan darah yang tak akan terbayangkan jumlahnya saat melihat kepala meledak
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer Adventure
Fantasy" Aku bersumpah... mereka akan membayar ini semua... Aku tak akan berhenti bertarung, hingga di hari, aku bisa melihat mu sekali lagi" Setelah mengakhiri perang dunia di Arcadia dan melewati Dimensions Warfare, kini Sang Glore Shadow telah kembal...