Bola

13.5K 3.2K 913
                                    

classmeet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

classmeet.

salah satu acara sekolah yang dinanti-nanti oleh para murid.

ya, alasannya sih, karena tidak ada pelajaran. lagipula seru juga ada pertandingan antar kelas yang hanya terjadi setahun sekali.

hari ini kelasku berhasil memasuki babak semifinal pertandingan futsal.

benar, deh, ini sebuah kejadian langka.

biasanya kelasku tidak pernah unggul dalam hal seperti ini. anak-anak di kelasku termasuknya pendiam, tidak pernah membuat masalah. tapi bukan berarti mereka juga unggul dalam pelajaran.

kelasku biasa saja.

maka dari itu, sebuah kebanggaan kami bisa memasuki babak semifinal.

"ayo! semangat!" seru dira, tangannya sudah sibuk membawa pom-pom.

berlebihan. padahal aku yakin kelas kita akan kalah.

maksudku, kelasku akan melawan kelas ips.

baru saja aku sampai di lapangan, ternyata di pinggir lapangan sudah penuh penonton.

"rame bener," gumamku.

"jelas, lah. ini akan pertandingan ipa lawan ips. semuanya pasti pingin liat kelas ipa kalah." jelas ara.

aku mengangguk-angguk. permusuhan antara ipa dan ips disaat pertandingan seperti ini memang jangan diragukan lagi. bagi anak ips, harga diri mereka akan merasa terinjak jika anak ipa yang memenangkan pertandingan di classmeet.

aku menghela napas, aku hanya berharap teman-temanku yang bertanding hari ini tidak cedera. karena, ya, bukan hal baru kalau ips akan bermain kasar.

ara mengajakku duduk di belakang gawang. tidak seberapa dekat, sih, tapi lumayan beresiko besar kalau duduk di area ini.

awalnya aku menolak, namun ara membujukku.

"lo nggak pingin liat haris main dari jarak deket?"

"hah? kapan dia main?" tanyaku.

"kelas dia lawan kelas kita, duh!"

wah, sialan. kalau sudah begini, aku mau mendukung siapa?

memang salah satu cara terampuh untuk membujukku adalah menggunakan haris.

terbukti, sekarang aku sudah duduk disamping ara, sangat dekat dengan lapangan.

"AYOOOOO! SEMANGAT! KALAH MENANG NGGAK MASALAH!"

astaga, dira, berisik sekali?

mataku kembali terfokus ke lapangan, dan,

itu dia.

haris, dengan jersey kelasnya. nomor punggungnya '20'.

"nomornya si haris kayak nomor absen lo!" bisik lia, tidak tahu kapan dia sudah berada di samping kananku.

oh, harisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang