Jualan

14.4K 3.2K 1.3K
                                    

iya, ss di chapter kemarin itu dari mas crush

mata pelajaran prakarya mengharuskanku untuk berdiri di koridor sekolah sambil membawa nampan berisikan botol-botol minuman milik kelompokku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mata pelajaran prakarya mengharuskanku untuk berdiri di koridor sekolah sambil membawa nampan berisikan botol-botol minuman milik kelompokku.

jadi tugas kali ini adalah untuk menjual hasil produk kami ke orang-orang yang berada di lingkungan sekolah.

setiap anggota kelompok di bagi tugas. ada yang menjual ke guru, murid, maupun di kantin.

aku bersama beberapa anak dari kelompok lain ditugaskan untuk menjualnya ke kelas 12 ips.

jadi disinilah aku, di area anak ips.

bukannya aku takut dengan anak ips, beberapa dari mereka adalah temanku. hanya saja, kalau ini area ips, bukannya itu artinya ada eksistensi seorang haris?

"beli jus kelompok gue, dong!" tawarku ke salah satu temanku.

dia ternyata, kemudian bertanya, "berapaan?"

"4.000 doang, botolnya bagus lho, ini. rasanya juga enak,"

akhirnya temanku tadi membeli 2 botol. itu artinya masih sisa 8 botol.

ck, ide siapa, sih, menjual 10 botol?!

akhirnya aku menawarkan produkku ke kelas lain. eh, ternyata juga lumayan banyak yang beli. terbukti, sekarang aku hanya menyisakan 4 botol.

aku ingin segera pergi dari sini. takut bertemu haris. tapi rasanya kalau sudah disini tanpa bertemu haris, sayang juga.

kemudian, sampailah aku di area yang amat sangat kuhindari.

area 'preman'nya ips.

mereka duduk bergerombol di bawah pohon beringin sambil memanggil-manggil namaku.

heran, kenapa senang sekali, sih, memanggili namaku? mungkin namaku bagus.

"sini neng, gue beli dah!"

"gue juga beli semua, deh! tapi bonus orangnya, ya?" kemudian mereka tertawa terbahak-bahak.

idih, apaan, sih? geleuh!

tapi walaupun dalam hati seperti itu, wajahku tetap saja memasang senyuman dan ekspresi canggung.

memang otot wajah dan hatiku sangat bertolak belakang.

"kalian beli kagak? kalo gak mau, gue minggir, nih?" ujarku.

"sini dulu atuh, neng. aa' mau liat duluu,"

aku melotot, kemudian memutar bola mataku kesal.

aku menghampiri mereka, kemudian menyodorkan salah satu botol yang kujual ke mereka.

"ini es tebu?" tanya salah satu dari mereka.

"enak aja, itu jus melon! terus didalemnya ada jelly-jellynya gitu, enak deh. beli aja, please, gue males jalan lagi." pintaku.

oh, harisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang