sudah jam 4 sore dan aku justru kembali ke sekolah.
semua itu karena lia melupakan laptopnya di kelas.
aku menunggu di atas sepeda motor sembari memainkan ponselku. tiba-tiba ada notifikasi baru dari haris.
LINE
haris
gue masih di parkiran sekolah
nunggu ujan redaujannya udah reda daritadi
eh gue juga lagi di sekolahharis
lah iya udah reda wkwk
ngapain di sekolahambil laptop temen
kemudian otak ajaibku memberiku ide.
lo ngga pingin jalan ke daerah rumah gue
haris
pulang bareng?yupp
haris
wah gue nebengin temenyah, ditolak. ya sudah, sih. lagian kan hanya bercanda. kalau diiyakan alhamdulillah, kalau tidak ya tidak masalah.
baru saja aku hendak mengetikkan kata 'bercanda', tiba-tiba aku pesan baru.
haris
lo dimana? ayo pulang barengWAH GILA?
hah
seriusharis
iya, lo dimana?
gue samperinaku panik. tiba-tiba saja lia datang.
"oit, lo kenapa panik gitu kayak abis liat jurig."
"lia, ini, haris mau nganter gue pulang,"
"APA?! HAH?! DEMI APA?! ANJIR?!"
lia saja panik, apalagi aku?
"HUAAA, LIAAA! GIMANA INI GUE PANIK, BANGSAT!"
"IYAIN LAH, BODO! KAPAN LAGI?" kemudian lia mengambil helmku, kemudian menyerahkannya ke aku.
sedangkan tanganku masih bergetar.
gue di parkiran depan bidan
haris
siaaap bos
meluncurYA TUHAN!
"LIAAAAA, INI HARIS MAU OTW KESINI?"
lia mau pingsan. aku pun juga.
"anjing, sumpah, seru banget. pokonya goodluck, semoga sukses. gue tunggu threadnya."
kemudian lia tancap gas dan meninggalkan aku yang berdiri seperti orang bodoh dengan helm di tangan kananku dan ponsel di tangan kiriku.