Mantan

14.1K 3.1K 707
                                    

rasanya aku ingin menampar orang didepanku sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

rasanya aku ingin menampar orang didepanku sekarang.

"please? kita bisa ngomong baik-baik?"

"apa lagi yang mau diomongin?!"

iya, di minggu pagi yang cerah ini aku justru bertemu dengan mantan kekasihku di area sekolah.

hari ini ada sesuatu yang mendadak di sekolah sehingga membuatku kemari. tapi siapa sangka aku justru malah berada di situasi seperti ini.

mantanku tiba-tiba menghampiriku, kemudian mengajakku untuk membicarakan kembali tentang hubungan kita yang kandas beberapa bulan yang lalu.

padahal selama ini, dia hanya melengos ketika bertemu denganku. lalu ada apa dengan semua ini?

"mungkin lo salah paham sama gue selama ini. gue masih ada rasa sama lo, apa kita nggak bisa balikan?"

apa? balikan? tidak. tidak ada kata 'balikan' di kamusku.

"kita udah putus beberapa bulan yang lalu! gue bahkan ngga ada rasa buat lo!"

kemudian mantanku ini meraih tanganku, kemudian menggenggamnya.

"tapi gue masih ada rasa sama lo."

dengan cepat aku langsung memberontak, kemudian menatapnya nyalang.

"itu urusan lo."

ketika aku hendak melangkah pergi, tiba-tiba tanganku ditarik kembali secara paksa.

"please, please, please,"

ini. ini yang membuatku ingin memutuskan bajingan gila ini dulu. dia begitu terobsesi denganku. dia melarangku ini dan itu. dia memarahiku ketika aku sedang gila-gilaan bersama teman-temanku. dia marah ketika aku foto berdua dengan teman sekelas laki-lakiku.

kalian tahu bagian terlucunya? dia yang memutuskan aku terlebih dahulu karena tahu aku sudah muak dengannya.

"lo gak punya malu apa? lo yang mutusin gue dulu, sekarang lo minta balikan? inget juga nggak, lo maksa-maksa gue pake hijab dan ngerendahin gue kalo gue gak pake hijab?"

mantanku itu mendesah frustasi.

"gue nyuruh lo pake hijab kalo cuma sama gue doang, biar nggak ada cowok lain ngelirik lo. biar lo itu cuma buat gue."

lihat? dia gila, kan? memangnya dia suamiku?!

"oh, ya? fuck you, then. gue bukan barang, gue bukan milik lo!"

aku berjalan cepat menjauhinya, namun siapa sangka mantanku itu mengekoriku. mentang-mentang sekolah sepi, dia jadi menggunakan kesempatan ini.

jujur saja, aku takut dia nekat melakukan hal-hal aneh padaku. apalagi tidak begitu banyak murid yang hadir hari ini.

pasalnya, dia tetap mengikuti dari belakang sembari memohon-mohon padaku.

heran, tidak cukup dia memborbardir sosial mediaku, ia kini berencana merecokiku di dunia nyata?

oh, harisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang