Pindah

13.4K 3.2K 625
                                    

buat yang follow twitter aku pasti udah hapal banget sama mas crush
mas crush ituuuuu ya, crushku di rl uwu

"cihuy, asik banget, dah! dm-an mulu sama haris!"

mataku melototi ara dengan nyalang, kemudian mendengus.

"nggak usah koar-koar, sih."

aku tidak suka ketika ada orang yang koar-koar tentang masalah percintaanku. aku takut kalau banyak orang yang tahu, kesempatanku dengan orang yang kusukai justru semakin tipis.

jadi lebih baik diam-diam saja.

tapi, ya, tidak mungkin aku bisa jatuh cinta diam-diam ketika aku mempunyai teman seperti ara dan lia.

sepertinya juga, teman-teman haris tahu kalau aku menyukai haris. buktinya sewaktu ada aku, mereka langsung menyebut nama haris dengan kencang.

hm, ya sudah, sih. lagipula mau lulus. kapan lagi aku bisa seperti ini?

"kapan lo pindah line? udah seminggu, lho." ujar lia.

aku mengendikan bahuku.

"nggak masalah, sih. di dm juga gue udah bersyukur. dibales aja udah alhamdulillah. gue nggak mau muluk-muluk."

karena berharap pada manusia lain itu menyakitkan.

ara langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian memeluk bahuku.

"ckck, dasarnya lo udah jatuh cinta banget sama si haris, ya?"

"padahal lo itu tipe orang yang 'kalo gue suka, gue harus dapet'. ya, nggak?" timbrung lia.

aku mengangguk ragu. mungkin itu dulu, saat aku percaya diri bahwa semesta berpihak padaku. setelah beberapa kali patah hati, aku berhenti berpikir seperti itu.

apalagi dengan haris. mendapatkan atensinya saja sudah bagus, apalagi mendapatkan hatinya?

rasanya, sih, tidak mungkin.

"anjir! itu haris lagi ngajak omong si kalem gak sih?!" panik ara tiba-tiba.

aku menoleh cepat, mendapati haris sedang berbincang-bincang dengan si kalem di dekat kantin sekolah.

"JANGAN NANGIS!" seru lia lumayan keras.

gila, jarak kami dengan haris lumayan dekat!

"gue nggak nangis!" bantahku.

memang aku tidak nangis, kok?

belum.

mungkin suara kami terlalu keras, ya. terbukti haris sedang menatap ke arahku.

dengan cepat aku beranjak dari tempatku, terus melangkah ke luar sekolah.

lebih baik aku pulang daripada harus mempermalukan diriku didepan haris januar untuk yang kesekian kali.

malamnya, aku membuka ponselku. ternyata ada pesen dari haris lewat direct message.

harisjanuar

mbb ya
seru nih bolanya

gue gasuka bola
jadi ga liat
seru gimana

seruuuuu aja
gak cerita deh, lo gasuka

kemudian aku terdiam. haruskah aku lebih agresif kali ini? selama ini aku mencoba biasa saja, tapi sepertinya kalau begini terus aku tidak akan mendapat kemajuan apapun.

btw
lo kayaknya tajir paketan ya
chatnya di ig mulu wkwk

lo pingin pindah kemana?
line?
siniin id line lo

sudah 2019 dan trik ini masih berhasil.

add line gue aja lewat grup angkatan
hehe

hmm
tapi gue bingung mulainya gimana

dih, kayak gaada cewe di line aja

loooohh emang gaada
adanya cuma rinna sahabat line

nah kan pasti udah jago
chatnya sama bot

gue bingung mulainyaa
nggak bisa ngechat cewe cantik

wkwk apaan

benar-benar ya, haris januar dan ketikan manisnya.

tidak lama, muncul notifikasi line.

dan astaga, aku tidak percaya nama haris tertera disana.

LINE

haris
assalamualaikum

waalaikumsalam

oh, haris, aku memang benci berharap kepada orang lain, namun kamu selalu membuatku berharap lebih. tapi tidak apa-apa, aku siap dijatuhkan kapan saja.

 tapi tidak apa-apa, aku siap dijatuhkan kapan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
oh, harisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang