"Makan yang banyak" Yuri hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Rocky.
Gadis itu lalu melahap es krim rasa cotton candy favoritnya yang spesial dibelikan Rocky untuknya.
"Selamat ya udah kepilih jadi pemeran utama drama musikal sekolah. Apa aku bilang, kamu emang paling pantes buat dapetin peran itu. Karakternya kan kamu banget" ujar Rocky membuat Yuri berhenti menyendok es krimnya sejenak.
"Tapi tetep aja kak aku ngerasa nggak pantes. Kan masih banyak pemeran yang lebih berbakat dari aku. Kenapa harus aku yang kepilih? Kenapa bukan yang lain?"
"Kan kan mulai lagi. Harus berapa kali sih kakak bilang kalau kamu itu sama berbakatnya dengan mereka? Rendah diri itu boleh yu tapi jangan gini juga dong. Ini tuh sama aja kaya kamu meragukan diri kamu sendiri" omel Rocky.
"Tapi kan kak... "
Belum selesai Yuri ngomong, tiba-tiba saja ada Go Yujin yang entah datang dari mana langsung menumpahkan segelas susu ke kepala Yuri.
Tentu saja itu membuat Yuri, Rocky dan semua orang yang ada di kantin terkejut.
"Heh apa-apaan ini?!" Rocky sudah emosi tapi Yuri menahannya.
"Cewek ini nih yang apa-apaan, nggak tau diri banget! Emangnya dia siapa sok-sokan ngambil posisi pemeran utama dari gue?! Cantik juga nggak, berbakat apalagi. Sinting emang. Mau diliat dari manapun gue tuh lebih pantes dari dia!" ujar Yujin emosi. Sedangkan Yuri hanya menunduk. Karna dia tau, dia nggak akan pernah menang melawan Yujin.
"Oh ya?" Rocky angkat bicara, "Trus kalau emang lo pantes kenapa bukan lo yang kepilih? Dan emangnya lo siapa berhak nentuin dia pantes atau nggak?" lanjutnya.
"Di mata lo mungkin Yuri nggak berbakat, tapi di mata sutradara park dan penulis kim mungkin ada satu sisi dalam diri Yuri yang membuatnya cocok untuk memerankan peran itu. Jadi kalau lo mau protes, jangan kesini. Salah alamat neng. Protes itu ke yang casting langsung. Di sini Yuri nggak tau apa-apa. Dia cuma menjalankan apa yang harus dia jalankan" ujar Rocky, "ah dan satu hal lagi. Lo kalau nggak niat minum susu harusnya nggak usah di beli, daripada lo buang sembarangan. Mubadzir. Buang-buang duit. Buangnya ke kepala orang lagi. Lo sekolah bertahun-tahun ngapain aja nyampe buang sampah ke tempatnya aja lo nggak tau? Heran"
Rocky mengalihkan perhatiannya ke Yuri yang masih menunduk dengan rambut yang basah, "ayo yu. Nggak penting banget kita lama-lama di sini" Rocky menggandeng Yuri pergi
Sedangkan, Yujin hanya mampu berdiri tegak dengan kedua tangan yang mengepal erat di kedua sisi tubuhnya.
"Nih keringin dulu rambutnya. Jangan lupa sampai rumah langsung keramas, ntar rambutmu diketubutin semut lagi" Rocky menyerahkan handuk kecil miliknya ke Yuri tapi Yuri-nya malah diem aja.
"Ah elah ini anak disuruh malah diem aja" omelnya lalu mengeringkan rambut Yuri.
"Harusnya kakak diemin aja toh apa yang Yujin bilang semuanya benar. Dia lebih pantes dapetin peran itu dibandingkan aku. Aku kan.... "
"Kenapa lagi sih??? Harus berapa kali kakak bilang kalau kamu tuh pantes? Yujin ngomong kaya gitu karna dia tuh iri sama kamu. Dia tuh nggak mau kamu sukses, makanya dia jatohin kamu, jelek-jelekin kamu" Rocky agak meninggikan nada suaranya.
"Omongan dia itu nggak usah kamu dengerin Yuri, buang-buang waktu. Karna dimana-mana yang namanya haters gonna be hate, nggak peduli sebagus apa kemampuan kamu" lanjutnya.
"Udahlah nggak usah dipikirin" Rocky mulai melembutkan suaranya.
"Dan kalau kamu nanya kenapa kakak bantuin kamu, jawaban kakak cuma satu Jo Yuri" ujar Rocky, "Karna dalam membantu seseorang terkadang nggak membutuhkan suatu alasan"
Rocky lalu mengalihkan perhatiannya ke Yuri dan menatapnya lekat lalu berkata, "Sama halnya dengan mencintai seseorang. Terkadang kita nggak membutuhkan alasan yang khusus kenapa kita harus mencintai orang itu"
Starring
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASTRO's Rocky
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IZONE's Jo Yuri
Spesial buat kaknanoko_ terimakasih udah mau request.
