"Ada yang ketinggalan lagi nggak???" tanya Egi melirik Yulvina dari spion depan mobil dengan tangan yang sibuk memasang seatbelt.
"Hmm kayaknya nggak deh"
"Jangan kayaknya, dicek dulu yang bener!!! Mumpung masih di depan rumah ini, jadi kalau masih ada yang ketinggalan kita nggak perlu bolak-balik lagi cuma buat ngambil barang lo yang ketinggalan. Udah tiga kali loh Yul, serius. Lo mah enak tinggal duduk manis di kursi penumpang, gue yang nyetir ini keteteran mesti bolak-balik dari tadi" omel Egi.
Yang diomelin cuma nyengir kuda, "iya, iya. Gue cek. Bawel bener lo kaya emak gue"
Egi cuma memutar bola matanya malas.
"Gimana? Udah?" tanyanya setelah Yulvina selesai mengecek barang-barangnya.
"Udah kok. Yuk cabut" ujar Yulvina santai.
"Beneran lho ya? Kalau sampai ada yang ketinggalan lagi gue turunin lo di tengah-tengah jalan tol"
Yulvina terkekeh mendengar ancaman Egi, "kaya lo tega aja"
Mereka pun melanjutkan perjalanan lagi.
"Lo mau sampai kapan di rumah nenek lo?" tanya Egi mengalihkan atensi Yulvina yang sedari tadi memandang ke luar kaca mobil.
"Nggak tau" gadis itu mengendikkan bahu, "Yang jelas sih sampai rasa kangen gue ke nenek terobati. Udah lama banget anjir gue nggak ke sana, mumpung masih liburan juga kan?"
Egi mengangguk paham, "pokoknya begitu mendarat lo mesti kabarin gue, nggak mau tau"
Yulvina tertawa pelan mendengarnya. Dia lalu berkata,"Iyaa"
"Udah sampai" ujar Egi ketika mobil yang dikendarainya bersama Yulvina mulai memasuki halaman parkir bandara.
"Buruan sana masuk" perintahnya.
"Lo beneran nggak ikutan turun buat anterin gue?" tanya Yulvina sambil mengemasi barang-barangnya dan bersiap turun dari mobil.
"Nggak. Males. Rame banget pasti"
Yah, memang kalau musim liburan gini yang namanya bandara, terminal, stasiun bahkan pelabuhan pasti bakal crowded banget dan Egi memang tipe orang yang paling malas kalau disuruh berdesak-desakan di keramaian. Makanya dia jarang berpergian pakai transportasi umum, sekalinya berpergian ya pakai motor atau mobil sendiri.
"Sorry ya, gue malah seneng banget lo nggak berkeliaran di sekitar gue"
"Jahat, hiks" Yulvina sok-sokan nangis, padahal mah enggak.
"Buruan sana" usir Egi.
"Iya-iya bawel" Yulvina mengerucutkan bibirnya, gadis itu lalu berjalan sambil menyeret kopernya memasuki bandara.
Egi bersiap kembali lagi ketika Yulvina keluar tanpa koper dan berlari-lari mendekati mobilnya.
"Kenapa lagi????" Egi menatap Yulvina yang lagi ngos-ngosan, horor.
"Paspor sama tiket gue ketinggalan di atas kasur. Balik lagi dong" rengek Yulvina dari celah kaca mobil.
Egi udah geregetan pengen nyakar muka Yulvina, tapi dia tahan.
"Ya udah masuk" ujarnya ketus
"Hehe, makasih Egi" ucap gadis itu sumringah sebelum kembali masuk ke mobil Egi, entah untuk yang ke berapa kalinya.
Alih-alih mengucapkan sama-sama, Egi diem aja.
"Yul, sumpah ya, lo kok bisa sih seceroboh itu sampai tiket pesawat sama paspor ketinggalan? Untung aja penerbangannya masih lama, kalau udah mepet dan lo harus ketinggalan pesawat cuma gara-gara paspor dan tiket lo ketinggalan, lo bakal gimana coba?? ini tuh musim liburan, masih kebagian tiket aja udah untung banget" omel Egi lagi-lagi.
"Tapi untungnya nggak kan, hehe"
Lagi-lagi Egi cuma bisa merotasikan bola matanya jengah. Sampai Egi berkata,"Yul lo tau nggak keberadaan lo itu bikin gue sadar kalau Tuhan tuh sayang banget sama gue"
"Soalnya pertanda kalau Tuhan sayang sama hambanya itu beliau bakal ngasih ujian" Yulvina berpikir sejenak, tapi dja segera mengerti.
Otaknya nggak perlu waktu lama buat memproses kata-kata itu.
"Oh, jadi maksud lo gue ujiannya gitu?" tanyanya, "ya bagus dong. Lo harusnya berterima kasih sama gue. Gara-gara gue lo jadi tau kalau Tuhan sayang banget sama lo dan semakin sering Tuhan ngasih lo ujian artinya lo juga makin disayang Tuhan. Toh,Tuhan nggak pernah ngasih ujian di luar batas kemampuan hamba-nya, iya kan?" ujar Yulvina masa bodoh dan tentunya tanpa merasa bersalah.
"Ya ya ya, terserah lah" ujar Egi pasrah.
Mungkin Egi sudah terlanjur lelah sama Yulvina.
Starring
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
