Seru Gyuri begitu memasuki kamar Younghoon. Tapi ternyata oknum yang dicarinya masih setia bergelung di dalam selimut tebalnya. Bahkan ketika Gyuri berteriak sekalipun.
"ASTAGA YOUNGHOON. BANGUUUN. INI UDAH JAM BERAPA WOY" seru Gyuri lagi sambil mendekati Younghoon, tapi tetap tidak ada respon.
"Heh bangun. Jam berapa ini? Jangan ngebo dong. Heh" Gyuri menggoyang-goyangkan tubuh Younghoon
"Apaan sih Gyul?" tanya Younghoon dengan suara serak khas bangun tidurnya setelah sekian banyak usaha yang Gyuri lakukan untuk membangunkannya.
Mukanya masih muka bantal sih. Tapi yang namanya orang cakep mau diapa-apain juga masih cakep.
"Katanya lo mau ikut audisi modelling? Ayo buruan keburu telat. Udah gue siapin semuanya. Formulir udah gue kirim kemarin, lo tinggal berangkat aja"
"Mager ah gyul" ujar Younghoon memelas. Wajahnya bener-bener ditekuk dan bener-bener kusam sekusam-kusamnya. Tapi tetep aja, ganteng.
"Lah kok mager? Ayo dong katanya mau eksplore bakat lo? Tunggu apalagi? Mumpung ada kesempatan ini"
Younghoon menghela nafas. "Nggak pede gue. Lo tau sendiri kan gue ini orangnya gampang nervous. Kalau ntar gue grogi gimana? Kalau ntar gue nggak lolos gimana?" rajuk Younghoon sambil mengerucutkan bibirnya.
Gyuri sampai eneg melihatnya. Iya sih Younghoon ini ganteng. Tapi kalau tingkahnya diimut-imutin gitu tetep aja dia nggak suka. Kalau bukan Younghoon, mungkin udah Gyuri lempar ke selokan.
"Ck, dicoba dulu. Lolos atau nggak itu urusan belakangan. Yang penting itu pengalamannya. Kalau lolos ya syukur, kalau nggak ya udah. Berarti emang belum rezeki lo, gitu aja sih simple. Nanti kan bakal dikritik tuh. Yah kalau ada yang perlu dikritik sih. Harapannya sih nggak. Tapi kalau ntar lo dikritik kan bisa lo jadiin bekal buat memperbaiki diri. Siapa tau kalau ada kesempatan lagi, lo bisa lolos dengan mudah. Iya kan?" Gyuri mengakhiri ceramah panjangnya.
Dan yang dia dapati justru Younghoon yang memandangnya sambil senyum-senyum sendiri.
"DIDENGERIN NGGAK SIH?! KOK MALAH SENYUM-SENYUM NGGAK JELAS?! LO STRESS APA GIMANA?!"
