"Akhirnya kenyang juga. Nggak sia-sia udah ngantri lama tadi. Makanan tuh emang bener-bener nikmat Tuhan yang paling nggak bisa di dustakan" ujar Dohyon sambil mengelus perutnya yang sedikit kekenyangan.
Hmm, padahal katanya kalau makan nggak boleh berlebihan. Tapi Dohyon mana mungkin bisa menolak makanan?
"Sekarang waktunya bayar, abis itu ke ruang musik deh" monolognya.
Bocah berusia empat belas tahun itu membuka tasnya, mencari-cari dompetnya. Tapi alangkah terkejutnya dia ketika tau dompetnya tidak ada di dalam tasnya.
"Lah kok dompet gue nggak ada, masa iya ketinggalan?" ujarnya panik sambil terus mencoba mencari dompetnya, tapi Dohyom tetap tidak bisa menemukannya.
Kalau tidak ingat papanya yang selalu bilang 'big boys don't cry' Dohyon pasti sudah menangis sekarang. Sudah makan banyak, eh dompetnya malah ketinggalan.
Dohyon menenggelamkan kepalanya di atas meja merutuki keteledorannya ketika seseorang menepuk bahunya pelan membuat bocah itu mendongak. Ada Dahyun yang menatapnya bingung
"Kenapa? Kok kayaknya frustasi banget"
Dohyon menghela nafas, "dompet gue ketinggalan dan bayangiiiin, mana gue makannya banyak banget lagi, gimana cara bayarnya coba"
"Nggak ah. Nggak enak. Kata bunda tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang dibawah"
Lagi-lagi Dahyun terkekeh, "kan kamu nggak minta tapi aku yang nawarin. Udahlah hyon terima aja. Keburu masuk ini. Daripada kamu telat masuk gara-gara mikirin mau bayar pakai apa kan? Lagipula aku ikhlas bantuin kok"
Dohyon mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja, menimbang-nimbang tawaran Dahyun Apakah mau dia terima, atau tidak.
"Eumm, ya udah deh. Tapi lo ingetin ya. Kalau gue lupa, lo tagih aja. Soalnya gue ini pelupa"
Dahyun tersenyum lebar, "siap"
Dahyun baru saja selesai kumpul sama anak-anak eskul musik ketika dia melihat Daniella berjongkok di dekat sepedanya. Wajah gadis itu terlihat panik dengan tangan yang sibuk mengotak-atik rantai sepedanya yang sepertinya lepas.
"Loh hyun, kok belum pulang?" tanya Dohyon ketika dia sudah sampai di dekat Dahyun.
"Ini, rantai sepedaku lepas. Aku udah coba benerin tapi nggak bisa. Haduuh mana bentar lagi aku ada les privat, kalau sampai telat pulang bisa dimarahin mama aku" jawab Dahyun panik. Matanya berkaca-kaca dan hampir mengeluarkan air mata.
"Udah tenang aja. Gue bisa kok benerin"
Ekspresi Dahyun sedikit berubah ketika Dohyon megatakan itu.
"Beneran???" Dani mengangguk mantap.
Diapun ikut berjongkok dan tak lama kemudian, tangannya mulai sibuk mengotak-atik rantai sepeda Dahyun yang lepas. Tangannya sangat cekatan seolah Dohyon sering melakukannya, tanpa mempedulikan tangannya yang mulai kotor terkena oli.
"Selesai. Nih, udah bener lagi kan?" kata Dohyon sumringah sambil mengayuh pedal sepeda Dahyun menggunakan tangannya.
"Wah. Hebat. Kamu emang pinter dalam segala hal ya" puji Dahyun.
"Makasih karna kamu udah mau bantuin aku benerin rantai sepedaku"
"Sama-sama. Gue juga makasih karna tadi lo udah bantuin gue, kalau nggak ada lo bisa-bisa gue disuruh bantuin cuci piring di kantin gara-gara nggak bisa bayar makanan. Anggap aja ini sebagai bentuk balas budi gue karna lo udah bantuin gue tadi. Tapi, tenang aja, uang lo tetep gue ganti kok besok"
"Nggak usah buru-buru juga nggak apa-apa kok, santai aja kalau sama aku mah" Dahyun tersenyum lebar.
"Tapi ngomong-ngomong kamu pulangnya gimana?" tanya Dahyun setelah ingat kalau tadi dompet Dohyon ketinggalan.
"Nggak tau, biasanya naik angkot tapi dompet gue ketinggalan. Mau naik ojol juga lagi nggak ada kuota, hehe" jawab Dohyon
"Bareng aku aja gimana?" tawar Dohyon antusias, "Tapi... cuma naik sepeda"
"Ya udah nggak apa-apa, toh gue juga udah lama banget nggak naik sepeda" jawab Dohyon , "gue yang boncengin lo tapi, kan gue cowok"
"Iyaa, tenang aja"
Starring
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
X1's Nam Dohyon x Rocket Punch's Jung Dahyun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
