Part 14. HEP FIVE

12 15 0
                                    

Cuaca sore ini sangat bagus. Tidak ada tanda-tanda mau hujan. Langit juga terlihat cerah walau hari sudah mau malam.

Walaupun sudah sore menjelang malam, tidak membuat wahana HEP FIVE Ferris Wheel menjadi sepi pengunjung.

Terlihat dari antrian masuk-nya yang masih panjang sampai saat ini.

Arata POV

"Udah berapa kali lu ke sini?" Tanya Rin ke gw disela-sela menunggu antrian.

"Baru pertama kali. Ini juga bareng lu 😉" jawab Arata sambil memandang Rin.

Rin yang mendengar jawaban gw hanya mengangguk dan ber-"o" ria.

"Ya, antrian berikutnya tolong maju dan berdiri dahulu di tempat yang sudah ditandai" komando pegawai Ferris Wheel.

Setelah difoto oleh pegawai Ferris Wheel, gw dan Rin akhirnya naik Ferris Wheel selama 15 menit.

Di dalam Ferris Wheel, kita banyak berbincang mengenai keluarga dan diri kita masing-masing sambil menikmati pemandangan kota yang indah.

Tidak terasa 15 menit sudah berlalu. Ketika kami menuju pintu keluar, kita sudah disuguhi foto yang diambil sebelum naik Ferris Wheel tadi.

Gw dan Rin membeli foto tersebut 1 orang satu sebagai kenang-kenangan.

Karena jam sudah menunjukkan jam makan malam, gw pun mengajak Rin makan di salah satu café di sini.

Gudetama Café

Begitu sampai, gw memilih tempat duduk di pojok lalu memesan main dish dan dessert untuk kita berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu sampai, gw memilih tempat duduk di pojok lalu memesan main dish dan dessert untuk kita berdua.

"Wah!!! Imutnya!!" Ucap Rin sambil mengamati setiap sudut café yang dihiasi dengan karakter kuning telur yang lucu.

"Selamat malam, kak. Apakah kalian berdua adalah pasangan. Kami ada games bagi para pasangan " jelas pegawai setelah mengantarkan pesanan.

"Rin! Lu mau ikutan ga?" Tanya gw harap-harap cemas.

"Boleh aja. Siapa takut 😎" jawab Rin gagah berani.

"Tapi, kalau lu ikut ini... ada yang marah ga nih?" Tanya gw sambil memainkan alis.

Rin hanya tersenyum penuh arti dan mengajak gw mengikuti games.

"Kita harus menang ya!" Bisik Rin di telinga gw 💓 sambil berlalu ke area games. Bisikannya membuat semangat meluap dalam diri gw.

Akankah gw dan Rin berhasil memenangkan games? Nantikan di cerita berikutnya!!

Jangan lupa vote dan comment ya!! See ya 💓

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang