Sepeninggalan Rin dan keluarganya, Arata bergegas pulang ke rumah untuk mencari tahu masalah yang terjadi.
Handphone Arata sejak tadi sibuk ber-olahraga, karena banyaknya pesan dan telepon yang masuk untuk mengucapkan selamat atas pertunangannya.
Bukannya bahagia, Arata malah merasa kesal dan marah melihat pesan-pesan tersebut saat di dalam subway.
Dengan kecanggihan teknologi, Arata memilih untuk menghapus semua pesan dalam sekejab, dan *CLING*!!!! Semua pesan di kotak masuk Arata sudah bersih, bersinar, kinclong.
Baru saja dibersihkan, tiba-tiba ada lagi masuk pesan dari sahabat karibnya, Miura dan Tomo. Tanpa menunggu lama, Arata segera membuka dan membaca pesan mereka.
Untungnya kedua sahabatnya ini mengenal dirinya (luar-dalam) dengan baik. Mereka bukan meng-kompori, malah memberi dukungan agar gw bisa tetap kuat dalam menghadapi masalah yang gw hadapi.
Begitu sampai di rumah, mama sudah menunggu gw dengan wajah panik. Melihat itu, gw bisa tahu kalau mama juga baru tahu mengenai berita perjodohan gila yang papa buat.
Sambil menunggu papa pulang, tiba-tiba handphone gw berdering dan nama Tommy muncul di layar.
Gw angkat telepon itu dan kata-kata pertama yang gw dapat adalah omelan dari pengantin baru.
"Katanya mau married sama Rin! Kok di headline news yang gw baca bukan nama Rin? Malah nama Sayaka?!? Cewek yang selama ini lu tolak mati-matian? Jangan mainin perasaan cewek, Krist!!" Omel Tommy tanpa jeda.
Memang hebat ingatan Tommy, padahal gw pikir dia ga perhatiin waktu gw curhat ke dia soal Sayaka dulu. Ternyata dia menyimak toh.
Ingatan Arata kembali saat 5 tahun yang lalu ketika dia baru masuk kuliah dan bertemu dengan kakak tingkat yang sekarang ini menjadi tunangannya.
Sekian ceritaku hari ini. Jangan lupa vote dan comment ya. See ya 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
RomanceKrist Ketika orang yang kita cintai ternyata memiliki perasaan yang sama dengan kita..itulah perasaan yang paling membahagiakan. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Rin MENCINTAI atau DICINTAI? pilihanku adalah DICINTAI... WHY? Karena jika kita beran...