Part 13

8.7K 325 3
                                    

Dibalik kesulitan akan ada kebahagiaan yang menanti. Tuhan tidak akan menguji kita diluar batas kemampuan kita.
@rosyputri4


Setelah sampai rumah sakit. Ilham dengan sigap membopong Eccha untuk membawanya pada UGD. Pada saat yang bersamaan pun dirinya memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dan kembali ke sekolahan.

"Broo tolong jaga dia. Gue ada urusan bentar." Ilham menghampiri Deno yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Oke, nanti kalo ada apa-apa gue langsung hubungi lo." jawab Deno

Ilham pun langsung melajukan mobilnya kembali ke sekolah. Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk kembali menginjakkan kaki di sekolah. Tempat pertanyaan yng dituju adalah kelas X IPS 2.

Dan kebetulan sedang pelajaran matematika.

"Permisi bu" Ilham mengetuk pintu kelas. Yang berada di dalam kelaspun mengalihkan pandangannya pada Ilham.

Ilham berjalan menuju Bu Rani selalu guru Matematika yang sedang mengajar di kelas itu.

"Iya ada apa Ham?"

"Saya ada perlu sama Vina, apa boleh bu? "

"Boleh kok. Ravina kamu dipanggil sama Ilham"  Bu Rani memandang Vina.

"Saya bu? " Vina menunjuk dirinya sendiri. Ilham pun memberi kode agar keluar.


"Terimakasih bu" jawab Ilham sebelum keluar kelas. Banyak sekali siswa yang berbisik-bisik. Mereka menebak, apakah Vina akan dilantik menjadi salah satu anggota OSIS?


"Vin sekarang Eccha ada di rumah sakit." Ilham mengusap wajahnya kasar.

"Hah?? Kapan ka?? Eccha kenapa??" Kepanikan pun mendadak menyerang Vina.

"Gue mohon lo jangan panik. Nanti gue ceritain. Dan, tas Eccha bawa lo. Lo kabarin juga orang tuanya"

"Tapi ortu Eccha lagi ada di luar kota."

"Ya udah, ntar lo kirim nonya ke gue oke?"

"Oke ka. Tolong jagain Eccha ya ka"

"Itu kewajiban gue"

Ilham pun pergi meninggalkan Vina. Dengan langkah cepat dan penuh menekankan, ia menuju kelas Salsa. Nampak pintu kelas itu terbuka lebar.

Kebetulan kelas Salsa sedang jam kosong. Ilham pun langsung masuk ke kelasnya dan suasana pun semakin mencekam.

Ilham menghampiri Salsa yang sedang asik ngobrol. Dengan langsung Ilham mendobrag meja. Semua mata tertuju padanya. Tak seperti Ilham yang biasanya.

"Eh lo!!! " Emosi Ilham kini tak bisa dibendung.

Semua murid pun terdiam. Salsa mulai berdiri.

"Ada apa Ham?" Salsa mendekati Ilham dan masih bisa tersenyum manis.

"Gak usah sok basa basi!! Mau lo apa si?!!" Pertanyaan Ilham memancing pertanyaan pada semua orang yang ada di kelas Salsa.

"Mau gue lo jadi milik gue!" Tanpa penyesalan apapun Salsa mengatakan itu pada Ilham.

"Sampai kapan pun gue gak bakal mau sama lo! Semua orang udah tau kalo gue nganggep lo cuma sebagai temen! Gak gini caranya!!"

"Bagaimana pun gue bakal berusaha ngedapetin lo! "

"Serah!! Pokoknya mulai detik ini lo keluar dari OSIS dan!!! " Ilham pun semakin geram.

"Dan apa?!!" Nada bicara Salsa meninggi.

"Dan lo keluar dari sekolah ini!!  Gue gak mau punya patner apalagi temen brengsek kek lo!!  Lo tau!! Eccha tuh adik kelas lo. Dia baru masuk sini. Dia mau memulai pengalamannya. Kenapa lo palah bikin luka yg bakal jadi trauma hah?!!! Mulai sekarang gue gak mau denger lo dan liat muka lo!!!! " jelas Ilham

"Lo siapa berani ngancem gue?!! Lo pemilik sekolah ini hah?! " tanya Salsa

"Dia anak dari Kepsek kita" jelas Fino

Semua mata merasa terkejut. Tidak ada yang tahu. Dan hanya beberapa siswa yg tau kalo Ilham anak dari kepsek.

Salsa pun hanya terdiam.

"Sebenernya apa sih masalahnya?" tanya Fino baik-baik.

"Dia udah hajar Eccha di ruang OSIS sampai Eccha masuk  rumah sakit. "

Lagi-lagi semua siswa hanya bisa terdiam. Tak sangka bahwa Salsa akan melakukan hal senekad itu.

"Gue mau balik ke rumah sakit, Tolong urus surat pengeluaran dia dari OSIS dan sekolah ini. Nanti lo tinggal minta tanda tangan dibokap gue" pinta Ilham

"Oke" jawab Fino

"Ham maafin gue. Gue ngelakuin itu juga karena gue sayang sama lo" pinta Salsa dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya.

"Kalo lo sayang ama gue, kenapa lo nyakitin orang yg gue sayang?? Kenapa hah?!!!" Pertanyaan Ilham kali ini memang sangat amat benar adanya.

"Karna gue cuma pengen lo milik gue" ucap Salsa dengan nada merendah.

"Kalo lo gak suka gue jadi milik orang lain, lo bisa bunuh gue! Tapi gak dengan orang yang gue sayang!" tukas Ilham.Dia pun langsung pergi. Semua siswa pun langsung membicarakan perihal ini.


Salsa menangis sejadi-jadinya. Memang benar, caranya sangat salah. Mengapa dia harus melakukan ini semua. Jika ini tidak terjadi, mungkin hanya hatinya yang patah. Tidak dengan nama baiknya yang tercoreng begitu saja.

Seharusnya gue gak nyakitin Eccha. Mungkin memang takdir gue buat sayang sama lo dalam diam Ham. Bener kata lo, kalo gue sayang, kenapa gue nyakitin orang yang lo sayang. Seharusnya gue jaga dia biar lo selalu bahagia walau hati gue benar-benar hancur ngeliat lo sama dia.  ~Salsa









❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Hayy pendek ya. Sebenernya gak tega bentak bentak kek gitu. Tapi gimana lagi si. Kok jadi terharu ya sama kata katanya salsa. Aduh ka, udah deh cari yg lain ajh.

Gaje bat si

Revisi 20 Juni 2020

Happy reading guys. Thanks for readers

Love You KETOS  [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang