Part 55

5.1K 169 18
                                    

Jika anda tak dapat memahami saya, setidaknya anda diam di tempat daripada harus membuat masalah.
Rosyputri04.

Part by : Nur Afifah Yasmin.
Yasmin_NurAfifah

Matahari mulai menampakkan diri. Sinarnya yang hangat menyapa setiap sudut di kota ini. Cahaya mentari menerabas masuk ke kamar Eccha melalui celah ventilasi. Sinarnya menyapa wajah Eccha membuat sang empu terbangun dari tidurnya.

"Astaghfirullah!"

Eccha terkejut setelah mendapati dirinya tertidur di atas sajadah masih dengan mukena yg melekat ditubuhnya. Pasti selepas sholat subuh Eccha lupa melepasnya dan kemudian langsung saja tertidur.

Setelah kemarin berpergian, seluruh badanya menjadi sakit. Sepertinya hari ini ia memilih untuk bermalas-malasan di rumah.

Kruyuk!

Eccha memegang perutnya. Sepertinya cacing di dalam perutnya sudah meronta-ronta meminta untuk diberikan makan. Eccha segera melepas mukenanya dan berjalan keluar kamar.

Setibanya di ruang makan, Eccha mengerutkan dahi. Tidak seperti biasanya, pagi ini sudah ada sandwich dan susu di atas meja makannya.

Punya siapa inibatinnya.

"Guten morgen, honey!"

Eccha membalikkan badan. Tampak Papanya sudah berdiri tidak jauh darinya. Senyumannya hangat menyambut putri semata wayangnya.

"Pagi!" jawab Eccha singkat.

Ia menarik kursi dan duduk. Mengambil sandwich dan mulai memakannya. Ada sedikit pertanyaan dibenak Eccha. Biasanya setiap pagi Papa dan Mamanya sudah berangkat kerja. Bahkan sebelum Eccha bangun dari tidurnya. Lalu, mengapa pagi ini mereka ada di rumah?

"Bagaimana rasanya? Enakkan?" tanya Papa. Eccha hanya menganggukkan kepala dan terus melanjutkan makannya.

Papa Eccha tersenyum memandang putrinya. Matanya sedikit berkaca-kaca.

"Cha!" panggil Papa Eccha.

"Iya!?"

"Papa gk menyangka jika putri Papa sekarang sudah besar. Maaf kalau selama ini Papa terlalu sibuk dengan pekerjaan Papa. Maaf kalau selama ini Papa lebih sibuk memikirkan uang dari padamu. Bahkan masa kecilmu tak bisa Papa rasakan karena terlalu sibuk diluar, sampai akhirnya setelah semua yg Papa inginkan didapat, hanya satu yg gk bisa Papa tukar dengan uang. Yaitu moment bersamamu," kata Papa Eccha. Tak terasa bulir air yg sedari tadi di kelopak akhirnya meluncur juga.

Eccha terbungkam. Otaknya berusaha mencerna setiap kata yg di lontarkan oleh Papa. Ada apa dengan pria ini?

Mendadak suasana hening. Eccha menghentikan aktivitasnya sarapan pagi. Sementara Papa masih sibuk mengelap air matanya yang tak kunjung berhenti mengalir. Dalam hati, Eccha tersentuh mendengar ucapan yg di lontarkan oleh Papanya. Setidaknya ia tahu jika ternyata Papanya masih menyimpan rasa cinta untuknya. Meski, Papanya tidak bisa atau terlambat mengungkapkannya.

Love You KETOS  [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang