8. Sydney

4.9K 563 38
                                    

Jennie POV

Daebak! Aku baru tiga puluh menit berada di agensi dan masuk ke ruangan presdir Choi. Dan selama menit-menit itu rumor baru tentang cincin yang aku pakai sudah menyebar cepat bagai virus. Daaaan.. bahkan Big Hit sudah mengkonfirmasi hubunganku dengan Min Yoongi. Konfirmasi itu pasti berdasarkan persetujuan Min Yoongi juga kan? Well, itu artinya dia menyetujui permainan ini. Bagus. Rumor ini sama-sama menguntungkan buat kami bukan?

"Kalau berita itu memang benar aku akan mengkonfirmasinya ke media," ucap presdir Choi. Entah itu pernyataan atau pertanyaan. Dari tatapan matanya aku bisa melihat bahwa ia tak butuh penjelasan lebih lanjut mengenai hubunganku dengan Min Yoongi. Tentu saja, Presdir Choi yang jelas-jelas berhutang penjelasan padaku. Aku tidak bodoh untuk mengetahui bahwa foto-foto dan rumor selingkuhan presdir itu dipicu oleh siapa. Pasti Nyonya Choi yang sengaja menimbulkan desas-desus itu karena ingin menghancurkan karirku. Dan sudah pasti Presdir Choi mengetahuinya.

Apapun itu aku tidak terima dikambinghitamkan sebagai penyebab Nyonya Choi menggugat cerai suaminya. Jelas-jelas wanita di foto itu bukan aku. Jelas-jelas aku tidak ada hubungan apapun dengan Presdir Choi.

"Kalaupun berita itu tidak benar, aku akan tetap menganggap hubungan kau dan Min Yoongi itu benar terjadi. Dan aku akan tetap mengkonfirmasinya ke media," ucap Presdir Choi lagi membuat kedua mataku serasa melebar saking terkejutnya.

"Nne?" Bisa-bisanya dia berbicara seperti itu.

"Jennie.. idemu untuk menimbulkan rumor berpacaran dengan Min Yoongi itu benar-benar sangat membantu."

Mendengar hal itu, aku jadi jengah. Aku tersenyum sinis. "Tentu saja, Presdir Choi. Rumor semacam itu berkali-kali lipat lebih baik daripada menjadi selingkuhanmu," ucapku sengaja menyindirnya.

Ia menghela napas. Wajahnya sekarang tampak pucat, menunjukkan wajah frustasi maksimal seorang pria yang baru digugat cerai oleh istrinya.

"Kau ada acara pemotretan untuk Chanel di Sydney kan dua hari lagi?"

Aku mengiyakan dengan enggan.

"Mintalah Min Yoongi menemanimu ke Sydney."

Apa-apaan itu? Aku langsung menolak dengan tegas.

"Jennie.. publik tidak akan mempercayai begitu saja kalau kau memiliki hubungan dengan Min Yoongi. Kalau kau tak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, rumor itu akan menghilang dengan sia-sia. Terkalahkan lagi dengan rumor sebagai selingkuhanku."

Aku tertawa sinis. "Bukankah ini semua sebenarnya tanggung jawabmu? Bukankah seharusnya kau yang melakukan sesuatu untuk memperbaiki semuanya, Sajang-nim?"

"Benar. Tapi, aku hanya bisa melakukan satu hal. Aku harus berusaha membuat istriku membatalkan gugatan cerainya. Kalau dia benar-benar menceraikanku.. Kau akan terus dikait-kaitkan dan image-mu tidak akan pernah pulih."

"Sajang-nim..bisakah kau jelaskan kenapa jadi aku yang terseret masalah rumah tanggamu? Sebenarnya siapa wanita di foto itu?" Aku sudah benar-benar tak bisa menahan emosiku.

"Itu semua hanya kesalahpahaman. Aku sungguh menyesal padamu. Tapi kumohon, Jennie.. sementara aku berusaha meluruskan kesalahpahaman itu pada istriku, tidak ada salahnya kau menunjukkan pada publik bahwa kau memang berhubungan dengan Min Yoongi. Itu semua demi image-mu."

Aku terdiam jengkel. Sialnya itu benar. Demi memperbaiki image-ku. Demi mengubur image selingkuhan presdir. Demi membuat publik percaya pada rumor palsu. Ahh.. semua ini memuakkan.

"Baiklah. Terserah kau saja, Sajang-nim. Kalau kau bisa membuat Min Yoongi menemaniku ke Sydney, aku tidak akan menolak," ucapku melimpahkan tanggung jawab itu padanya. Aku seratus persen yakin Min Yoongi tidak akan mungkin melakukannya. Bangtan memiliki schedule yang padat, kan?

Sweet SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang