12. Suddenly Cold Again

4.5K 501 44
                                    

Jennie POV

"Yoongi!" aku langsung berseru begitu melihat sosok Yoongi yang juga baru tiba di gedung BigHit. "Tunggu aku," ucapku sambil berlari kecil, meninggalkan Manajer Seo yang masih berdiri di samping pintu mobil.

"Jennie, kurasa kau tidak perlu akting di sini," ujar Yoongi saat ia melihat tanganku melingkar di lengannya.

"Ah, ini.. Kau tidak terbiasa dengan skinship kan?" tanyaku sambil mengikutinya masuk ke gedung agensi.

"sudah kukatakan padamu."

"nah, maka nya aku harus melakukan ini. Aku hanya ingin membuatmu terbiasa," senyuman mengembang di wajahku sementara Yoongi hanya menatapiku datar. Sepertinya ia memutuskan untuk tidak mendebatku. Entah sedang tidak mood atau mungkin setuju denganku.

Beberapa staf yang melihat kami tak bisa menutupi keterkejutan mereka saat melihatku dan Yoongi. Mereka menyapaku sopan dan bahkan memberikan kalimat-kalimat positif seperti pujian akan penampilanku maupun ucapan selamat atas hubungan kami.

Melihat respon positif mereka, sepertinya aku dan Yoongi memang terlihat seperti couple yang sebenarnya. Yaaah tidak sia-sia bukan kalau aku terus menempelinya seperti ini.

Omong-omong soal BigHit. Aku kemari karena Presdir Choi menyuruhku. Dia bilang BigHit memiliki project untukku dan dia menyerahkan project itu sepenuhnya pada BigHit.

Entah kenapa aku seolah merasa bahwa Presdir Choi seperti melepaskan tanggung jawabnya terhadapku. Dia bilang, dia akan sibuk mengurus Treasure dan juga debut solo dari masing-masing ketiga member Blackpink. Meskipun itu benar, tapi itu terdengar seperti alasan. Terlebih karena aku tau Nyonya Choi masih menginginkan aku dikeluarkan dari agensi.

"Eoh? Yoongi-sii..? Kau sudah kembali dari Sydney?"

Perempuan berambut pirang sebahu menyapa Yoongi begitu kami keluar dari lift. Perempuan itu berwajah imut, semakin imut karena tubuhnya juga mungil, tingginya hanya sebahuku. Dari tampilannya yang lumayan stylish dari ujung kaki hingga ujung rambut, kupikir dia bukan sekedar staff biasa.

"Ahh.. Nne...aku.. Mm.. Baru tiba di Korea dua hari yang lalu."

Aku melirik Yoongi heran. Menyadari suaranya yang terdengar gugup rasanya ada yang aneh. Kenapa juga dia tiba-tiba gugup?

Perempuan imut di hadapan kami tersenyum ramah, kedua matanya menatapi aku dan Yoongi bergantian, lalu matanya menatap ke arah tanganku yang melingkar di tangan Yoongi. Menyadari hal itu, Yoongi cepat-cepat melepaskan tanganku darinya.

Eoh? Wae ? Ini mencurigakan. Kalau dia malu, seharusnya kan sejak staf di lantai satu memperhatikan kami dia sudah melepaskan tanganku. Nah ini, dia baru melakukannya saat kami berpapasan dengan perempuan ini... Ahh seolma..?

Aku menatapi Yoongi dan perempuan itu bergantian. Mungkinkah perempuan ini adalah...

"Annyeong, Kim Jennie-ssi," perempuan itu menyapaku.

"Ahh.. Iyaa.. Jennie, kenalkan.. ini Do Ara. Dia adalah salah satu produser musik di BigHit."

"Produser?" aku mengulurkan tanganku pada perempuan itu dan berjabat tangan dengannya. "Whoa.. Keren sekali."

"Benar,"

"Nne?" aku menoleh pada Yoongi yang tadi sepertinya menggumamkan ucapan persetujuan padaku. Tapi, dia menatapku datar seolah barusan tak mengatakan apa-apa.

"Ayo kuantar ke ruang meeting. Bang PD dan yang lain sudah menunggu kalian."

🌼🌼🌼

Sweet SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang