27. Switch

4K 487 98
                                    


Jennie POV

Mana pernah aku menduga kalau aku akan duduk di tengah-tengah keluarga Yoongi dan makan malam bersama mereka. Anehnya, aku sama sekali tidak merasa canggung seperti yang aku khawatirkan. Selama makan, kakak laki-laki Yoongi bercerita soal pekerjaannya.

Ternyata kakak Yoongi adalah seorang chef di salah satu restoran di Pulau Jeju. Mendengar itu, aku tidak bisa menutupi kekagumanku. Aku memuji masakan Yoongi eomma dan mengatakan bahwa pasti skill memasak Yoongi eomma telah menurun ke anak-anaknya.

"Eoh..tentu saja. Sedari kecil aku memang mengajarkan Geum Jae memasak. Seperti yang kau tau, Jennie. Aku tidak punya anak perempuan. Jadi, dulu ketika aku memasak, Geum Jae lah yang sering membantuku. Tidak heran jika sekarang ia jago memasak," tutur Yoongi eomma. 

Aku pun mengangguk paham sambil menikmati beberapa suapan terakhir seafood stew buatannya. "Benar, jangankan Min Geum Jae oppa. Bahkan Yoongi pun juga jago memasak."

Mendengar ucapanku, Yoongi eomma dan Min Geum Jae saling menatap satu sama lain. Seolah aku salah berbicara. 

"Yoongi jago memasak?" tanya Yoongi eomma dengan wajah bingung.

Aku mengangguk. "Iya, tempo hari dia membuatkan aku bekal makan siang untuk dibawa ke kantor agensi"

Wajah bingung Yoongi eomma perlahan berubah. Berganti dengan tawa yang tidak bisa ditahan.

"Jinjja?" tanya Min Geum Jae, kemudian ia menyusul eomma nya tertawa terbahak.

Aku melirik Yoongi, bingung dengan reaksi eomma dan hyung nya yang malah menertawai ucapanku. Bahkan Yoongi appa ikut tersenyum.
Yoongi sendiri tak berkata apa-apa. Hanya meraih gelas, dan meneguk minumnya, bersikap acuh tak acuh dengan apa yang dibicarakan. 

"Ommo.. Aku bahkan tidak pernah merasakan masakan Yoongi," eomma Yoongi tersenyum jail pada anak bungsunya itu. Bahkan kakaknya juga ikut menggodanya. 

"Oo... Jadi itu alasannya kenapa tempo hari kau menanyakan beberapa resep masakan padaku? Kau mau membuat makanan untuk Jennie?"

"Aniyoo.." Yoongi mengelak, wajahnya yang sedari tadi tetap datar mulai memerah malu. 

"Setidaknya eomma, anak eomma yang dingin itu ternyata tau bagaimana caranya memperlakukan yeoja-chingu nya dengan baik," kakak laki-laki Yoongi tersenyum padaku. 

"Aiguuu.. Putra bungsu eomma.. Uri Yoongi..Kapan-kapan eomma juga ingin merasakan masakan buatanmu, eoh. Eomma benar-benar iri sekali pada Jennie." lagi-lagi eomma Yoongi menggoda anak bungsunya itu dengan senyuman jail. Ia lalu berbisik pada anak sulungnya.

"Geum Jae-yya.. Lihat.. Jennie pasti sangat istimewa sampai-sampai si dingin Yoongi mau repot-repot memasak untuknya."

"Tentu saja eomma. Yoongi juga bahkan membelikannya cincin," ucap kakak Yoongi sambil mengedikkan dagunya ke arahku, membuat semua mata tertuju pada cincin yang melingkar di jariku.

Mendengar itu, aku hanya bisa meringis. Aku mendadak teringat sesuatu. Suatu fakta yang membuat perasaan sesak nan aneh memenuhi dadaku.

Baik cincin ini atauapun bekal makan siang yang waktu itu, dua-duanya bukan untukku.

🌼🌼🌼

Yoongi POV

Setelah makan, Eomma meminta Jennie menemaninya duduk di halaman belakang sambil bermain dengan Holly. Sementara aku? Sendirian di dapur. Sebenarnya Eomma tidak menyuruhku mencuci semua piring dan alat memasak yang menumpuk di dapur. Hanya saja aku yang berinisiatif. Karena aku tidak tega membiarkan eomma sendiri yang melakukannya padahal aku yang memintanya membuat masakan untuk Jennie.

Sweet SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang