3. Stumble and Fall

5.4K 544 30
                                    

"Eomma?" Setelah sampai di lantai dua, sambungan teleponnya malah terputus. Aiguu.. Apakah di sini tidak ada sinyal.

PRAAANGG!!!

Suara benda yang pecah membuatku shock. Apakah ada orang? Suara apa itu? Aku melangkahkan kaki menuju balkon karena sepertinya suara nya datang dari sana.

BRUKKK!!!

Kali ini suara berdebum yang terdengar. Cepat-cepat aku membuka pintu balkon itu dan menemukan seseorang terduduk tak jauh dari sana sambil mengeluarkan kata umpatan.

Eoh.. dia salah satu member Bangtan.

"Gwenchanaeyo?" Aku menghampirinya dan melihat pecahan botol dan gelas tak jauh dari sana. Barangkali ia terpeleset tumpahan minuman hingga jatuh juga. Atau mungkin dia mabuk, matanya tampak merah. "Kau mabuk?"

Dia menatapiku bingung. "Anniya, aku tidak mabuk."

"Ahh.. Jennie-yya pabo. Mana ada orang mabuk yang mengaku dirinya mabuk," ucapku pada diri sendiri dan berusaha membantunya berdiri. Tetapi dia menolak.

"Aku bisa bangun sendiri," ucapnya dingin sambil berusaha berdiri sendiri. Tapi, kemudian dia mengerang. "Arrgh.. sial.."

"Yhaa.. kakimu berdarah.. kau pasti menginjak pecahan botolnya."

Dia berjalan terpincang-pincang. Membuat jejak tetes-tetes darah di lantai. Bukankah itu menyakitkan? Aku melingkarkan sebelah tanganku di pinggangnya dan sebelah tangannya di bahuku, memaksanya agar mau dibantu berjalan.

Dia kemudian terdiam, menoleh padaku dengan mata merahnya. "Waeyo? Kau tetap tidak mau dibantu? Bagaimana kalau lukanya dalam, eoh? ARMY pasti akan sangat khawatir padamu," ucapku menyebut-nyebut nama fansnya. Tungu dulu..kalau kulihat sedekat ini, sepertinya mata merah itu karena.. menangis? Entah kenapa firasatku mengatakan kalau ekspresi kalut itu menggambarkan patah hati.

"Apa yang kau lihat, eoh? Bukankah kau mau membantuku berjalan?"

"Nne.." jawabku jengkel. Sepertinya pria ini memang mabuk. Aku bisa mencium bau alkohol.

Diantara semua member Bangtan, dia satu-satunya yang tidak pernah berinteraksi langsung denganku. Yang aku tau, dia punya karakter yang bertolak belakang dengan Hoseok sunbae.

"Ini kamarmu?" tanyaku saat ia berhenti di depan sebuah pintu.

"Nne.. kau bisa pergi sekarang." Ia melepaskan diri dan berjalan masuk ke kamarnya.

"Yhaa.. lukamu harus diobati. Aku akan memberi tahu salah satu member Bangtan bahwa kau terluka."

"Jangan!" Ia berbalik menghadapku. "Jangan katakan apapun. Aku tidak ingin mereka khawatir."

Author POV

"Kookie-yya.. sejak kapan Jennie tidak ada di sampingku?" Lisa bertanya sambil memandangi sekeliling mencari keberadaan Jennie.

"Aah.. benar juga. Aku tidak menyadarinya."

"Hmm.. dia tidak juga bersama Jiso dan Rose," ucap Lisa sambil melihat ruang tengah dari jauh.

"Mungkin saja dia sedang di halaman belakang. Di sana ada Irene noona dan yang lainnya. Mereka sedang memanggang daging," Jungkook berkata.

Lisa terdiam sejenak. Memikirkan kemungkinan itu. "Hmm.. aku jadi merasa bersalah karena terlalu asik mengobrol denganmu. Jennie pasti merasa diabaikan."

"Gwenchana.. dia pasti mengerti."



Jennie POV

"Yhaa.. siapa yang menyuruhmu masuk?!" Dia membentakku.

Sweet SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang