18. Scene

4.4K 480 49
                                    

UNTUK KALIAN YANG MERASA SUSUNAN CHAPTER DI SWEET SAVAGE BERANTAKKAN, atau ada chapter yang double

Kalian bisa "remove" SWEET SAVAGE dulu dari library kalian, abis itu "add to library" lagi.

Kalau masih ada yang nemu chapternya nggak berurutan meskipun udah ikutin cara itu, mau nggak mau bacanya sesuai nomor chapternya ya biar tetep nyambung.

Mianhae and gomawo! <3

Aku juga nggak tau kenapa wattpad nya begitu :(

🌼🌼🌼

Jennie POV

Produser Jang sedang menunjukkan scene apa saja yang akan dimasukkan untuk episode pertama variety show "Idol Dating". Scene yang dia tunjukkan memang masih scene mentah yang belum digabungkan menjadi satu kesatuan. Tapi, setidaknya kami sudah bisa melihat gambaran besarnya. Sesekali, ia memberikan masukan kegiatan-kegiatan dating menarik yang bisa kami lakukan untuk episode berikutnya. Aku mendengarnya dan mencatatnya dalam kepalaku, sementara Yoongi sepertinya masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tentu, dia pasti masih shock dengan apa yang aku sampaikan tadi saat di mobil. Dia juga mengumpat kesal pada dirinya sendiri, merasa benar-benar bodoh sekaligus penasaran setengah mati dengan apa yang ingin dikatakan Taehyung saat itu. Menurutku, mungkin kejadiannya akan berbeda jika Yoongi bersabar mendengarkan ucapan Taehyung. Atau setidaknya menanyakan kecurigaannya pada Do Ara secara langsung daripada menyimpulkan sendiri. Tapi, semuanya sudah terjadi.

"Nah, kira-kira begitu. Apakah ada yang ingin kalian sampaikan padaku?" tanya Produser Jang.

Aku mengalihkan pandangan pada Yoongi. Dia mengeluarkan handphone dari sakunya, menunjukkan pada kami bahwa benda itu bergetar-tanda ada panggilan masuk. "Maaf, aku permisi sebentar," ucapnya kemudian keluar ruangan untuk mengangkat telepon itu.

"Tidak ada yang ingin kusampaikan, Produser Jang. Tapi, bolehkah aku melihat scene terakhir itu sampai habis?" tanyaku sambil menunjuk scene yang kumaksud. Aku mendadak teringat bahwa semalam aku ketiduran dan jujur saja aku agak penasaran bagaimana scene itu terlihat. Umm.. lebih tepatnya, penasaran dengan apa yang Yoongi lakukan saat ia tau kalau aku ketiduran.

"Ooh, tentu saja." Produser Jang kemudian meng-klik scene itu dan muncullah potongan video dimana aku sedang merebahkan kepalaku di bahu Yoongi dengan mata tertutup.

"Jujur saja, Jennie-ssi.. scene terakhir ini pasti akan menjadi favorit bagi penonton. Benar-benar bagus untuk menjadi penutup."

"Begitukah? Kenapa memangnya?" tanyaku sambil tetap fokus menyaksikan scene itu. Di detik itu, Yoongi tak lagi berkata-kata, dia hanya mengusap lembut kepalaku. Apa saat itu aku sudah tertidur ya?

"Tentu saja karena itu scene yang manis."

Aku menanggapi ucapannya dengan senyuman ragu.

"Kau tidak percaya?" Ia terkekeh. "Ah, madja! Mungkin karena kau sudah tertidur jadi kau tidak menyadarinya. Kalau begitu aku akan mempercepatnya." Tangan produser Jang menggerakan mouse untuk mempercepat videonya.

Awalnya aku ingin mencegahnya, karena aku ingin melihat video itu secara utuh. Tapi, ketika video itu dipercepat, rupanya tak ada yang Yoongi lakukan setelah aku tertidur.

"Selama lebih dari setengah jam, dia hanya bertahan di posisi itu. Awalnya aku heran kenapa dia tidak segera mematikan kamera. Aku juga bertanya-tanya apakah lengan dan bahunya tidak kram. Tapi, lalu aku sadar mungkin dia hanya tidak ingin pindah dari posisi itu atau mungkin dia takut membangunkanmu." Produser Jang berdecak, seolah mengagumi tindakan Yoongi. "Aiguuu.. aku benar-benar memiliki banyak caption bagus untuk scene ini."

Sweet SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang