Part 8 Menerima

7.5K 128 0
                                    

Singkat cerita sesuai dengan janjinya yrish menunggu david pulang dari kantornya. Dan yrish memanfaatkan waktunya untuk melihat2 rumah david yang begitu megahnya. Rumah yang indah justru membuat yrish menjadi tanda tanya. Sebenarnya apa usaha david ini, seperti ada yang mengganjal dalam diri yrish.

Saat dirinya hendak kesuatu ruangan yang menurutnya begitu aneh, dirinya begitu penasaran dan ingin masuk tapi salah satu asisten rumah tangga mencegahnya.

"Maaf nona, tuan tidak akan mengizinkan siapapun masuk kedalam ruangan itu."  jelasnya.

"Oh begitu, memang itu ruangan apa bi?" tanya ku.

"Maaf nona saya tidak tahu, permisi non."

Yrish hanya mengangguk mendengar jawaban sang bibi.

"Sudahlah apapun pekerjaannya itu bukan urusanku." desisku.

Ya, karena yang menjadi urusannya saat ini adalah bisa keluar dari rumah david yang membuatnya tak nyaman. Dan dirinya mendapatkan ide yang cemerlang sampai akhirnya david datang.

Tak lama david datang dan disambut dengan lembut oleh yrish.

"Kau sudah pulang?" tanyaku.

"Ken tunggu diruangan kerjaku, aku ingin bicara dengannya dulu." perintah david. Ken hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bagaimana apa kau betah tinggal disini?" tanyanya.

Yrish menarik nafas panjang dan saatnya dia melakukan aksinya dengan bersikap lembut pada david seperti mengambil tas kerja dari tangan david dan membuka jas kerja david.

"Kau mau apa dulu? Mau makan atau mau mandi dulu?" kata ku dengan menggandeng lengan david.

"Tunggu, apa rencanamu?" tanyanya.

"Kau sungguh berbeda saat aku tinggalkan kerja dan sekarang kau begitu manis padaku."

Karena dalam hati dan pikiran david pasti yrish sedang merencanakan sesuatu.

"Aku mau pulang, aku tidak mau tinggal disini apalagi kalau sampai orang tuaku tahu." yrish merengek pada david.

"Sudah ku duga."

"Kamu bahkan tidak mengucapkan terima kasih pada ku, malah menentangku." tegasnya.

"Aku berterima kasih padamu tapi setidaknya ijinkan aku pulang."

"Aku sudah meminta ijin pada orang tuamu jadi tetaplah tinggal disini." jelasnya.

"Hah?!!" aku membulatkan mata ku mendengarkan pernyataannya.

"Bagaimana bisa? Apa mereka mengijinkannya?" tanya ku penasaran.

"Tentu.." jawabnya singkat.

"Sudahlah aku masih ada urusan dengan Ken." ucapnya dan pergi menemui Ken diruangan kerjanya.

Istri Bayaran Sang MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang