Part 39 Australia

8.5K 117 12
                                    

                              
Suasana di pagi hari dirumah David begitu penuh kehangatan, enggan untuknya pergi ke kantor. Dan membuat istrinya bertanya-tanya karena ia hari ini begitu santai dengan mengenakan kaos dan celana pendek.

"Pih, kok papih pake kaos sih?"

"Hari ini bukannya papih harus ke kantor?" Tanya ku saat melihat david menggunakan pakaian casual.

"Hari ini papih mau dirumah aja nemenin kalian." jawab David sambil kecup-kecup gemas kepada keduanya dan mengambil Leo dari gendongan istrinya.

"Biar Leo sama papih ya, kasian mamihnya berat nak, kamu gendutan sekarang." ucapnya gemas.

"Sayang kamu itu lagi hamil jangan gendong Leo dulu, aku ga mau terjadi apa-apa sama kamu dan anak kita, calon adik nya Leo." jelas david.

"Papih!"

"Leo ga berat kok pih, lagian Leo kan emang harus mamih urus juga."

"Mamih ga mau ya, Leo kurang perhatian dari kita karena mamih hamil." ungkap ku.

"Ya sudah mamih siapin sarapan dulu ya." kata ku.

"Ga berat gimana? Orang Leo gemes gendut kaya gini." ucap david sambil mencium gemas anaknya.

"Hooeekk...hooekkk.." yrish mual-mual saat didapur menyiapkan sarapan.

"Bi pegangin Leo dulu." ucap david pada babysister.

"Sayang"

"Kamu kenapa?" david menghampiri istrinya.

"Bi, tolong bibi yang bantu nyiapin ya, saya akan bawa nyonya kekamar dulu." ucap david pada pembantunya.

"Baik tuan."

Saat dikamar David begitu perhatian pada istrinya. Ia menyiapkan bubur dan menyuapi istrinya.

"Papih juga bilang apa, jangan terlalu berat-berat biar bibi yang bantuin." ucap david.

"Pih dikantor siapa yang hendel?" tanya ku.

"Tuh kan mamih selalu kayak gini kalau papih kasih tahu." kesalnya dan membuat ku tersenyum mendengar ucapannya.

"Ada Ken kok, mamih tenang aja suamimu ini tidak akan meninggalkan tugasnya." ucap david gemas mencubit hidung istrinya.

"Aawwww.." sakit papih.

Sementara dikantor David. Ken hari ini ada meeting dengan perusahaan Wijaya. Tetapi pak Wijaya sang pemilik perusahaan mengabarkan tidak bisa hadir dan akan diwakili oleh anak gadisnya. Saat diruang meeting Ken sudah menunggunya.

"Maaf saya terlambat karena pak Wijaya sebelumnya yang akan hadir, karena beliau berhalangan saya yang akan menggantikan beliau." jelas Alexa.

"Tidak apa-apa." ujar Ken dan betapa Ken terpesona melihat kecantikan alexa.

"Maaf pak bisa kita mulai?" ucap alexa saat melihat Ken yang tiba-tiba terdiam mematung dan menatapnya.

"Oh ya tentu saja bisa, saya juga mewakili pak david." ucap Ken.

Selesai meeting keduanya makan siang bersama dan berbicara tentang banyak hal. Dan sepertinya Ken jatuh hati pada Alexa.

"Senang bisa bertemu denganmu bu Alexa." ucap Ken.

"Panggil saya Alexa."

"Kalau begitu panggil saya Ken." keduanya tersenyum.

"Semoga kita bisa bertemu kembali untuk membahas proyek ini." ujar Alexa.

"Tentu."

Singkat cerita beberapa bulan kemudian. Usia kehamilan yrish sudah 7 bulan. Dan proyek David dengan pak Wijaya berjalan lancar. Proyek ini di pegang Ken dan Alexa.

Dirumah David saat malam hari. David pulang dari kantor dan disambut hangat oleh yrish istrinya.

"Sayang."

"Papih kok malam sekali pulangnya?"

"Ya tadi ada sedikit masalah di kantor tapi sudah diselesaikan maka nya pulang malam."ujar David.

"Papih mau makan dulu apa mandi dulu biar mamih siapkan?" tanya ku.

"Sepertinya papih akan mandi dulu." jawabnya.

Setelah selesai mandi David memeluk istrinya dari belakang dan mengecup lehernya membuat istrinya merasa geli.

"Sayang."

"Ya pih.."

"Papih minggu depan ada kerjaan di australia." ucap david.

"Hmmmm" aku cemberut saat suamiku memberitahu kabar itu.

"Kok ngambek?" ujar david dan membalikkan tubuh istrinya agar menghadapnya.

"Papih akan ajak mamih dan Leo juga kita akan liburan disana dan menengok papah mamah, mereka pasti rindu sama menantunya yang cantik dan cucunya yang memggemaskan." jelas david. Dan membuat istrinya terharu dan memeluknya.

"Lagi pula kita belum honeymoon kan?"

"Maksudnya pih?"

"Ya kita akan honeymoon plus babymoon juga biar Leo sama mamah papah dulu." david menggoda istrinya.

"Ih papih."

Beberapa minggu kemudian,  David dan yrish sudah berada di australia mereka begitu bahagia sekali bisa bertemu dengan papah geof dan mamah febbe.

"Sayang, yrish.." peluk cium mamah febbe pada yrish. Dan tak lupa mengelus kehamilan yrish.

Sementara papah geof menggendong Leo. Keduanya begitu gemas pada Leo.

"Pah, David ada kerjaan dulu nanti setelah selesai David kesini jemput yrish dan Leo.

"David, kamu tenang saja mereka tidur disini juga ga apa-apa lagian mamah masih rindu sama Leo." ucap mamah febbe sambil gemas pada Leo.

David sibuk dengan pekerjaannya. Pekerjaannya pun selesai dan dirinya langsung pulang melihat istri dan anaknya.

"Mah boleh David titip Leo dulu?" tanya david.

"Tentu David."

"David mau ajak mamihnya Leo Keluar untuk makan malam.

"Papih mau ajak mamih kemana?" tanya ku.

"Ada dong mih itu surprise."

"Mamih siap-siap dulu sana, papih tunggu disini."

"Mamah senang sekali melihat kebahagiaan kalian Vid." ujar mom Febbe.

"David juga mah, kehadiran Yrish sangat mengubah hidup David."

"Sayang kamu sudah siap?" tanya david saat melihat istrinya. Mereka pun tiba di sebuah restoran.

"Sayang apa kau bahagia?" tanya david saat disebuah restoran mewah. Ia sudah menyiapkan makan malam yang romantis bersama istrinya.

"Aku bahagia sekali sayang.."  jawab ku.

"Terima kasih kamu mau menerimaku kembali dan mempercayaiku untuk menjaga dan melindungimu sebagai istri dan mamih dari anak-anakku." ucap david lembut dan membuat yrish terharu meneteskan air mata.

"Bahagiaku, bahagiamu jadi jangan pernah tinggalkan kami." ucap ku. Keduanya berpelukan dan david mencium bibir istrinya dengan lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Bayaran Sang MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang