Saat aku membuka pintu, terlihat tiga orang laki-laki dengan setelan formal berada didepan pintu
"Selamat malam, apa ini benar ini kediaman Ricard Antonio Smith", tanya laki-laki dengan setelan putih
Aku sempat terperangah melihat ketampanan laki-laki itu
" I-Iya benar, ada yang bisa saya bantu", tanyaku gugup"Bisakah kita berbicara didalam? ", aku mengangguk kemudian mengajak ketiga laki-laki itu dan mempersilahkan mereka duduk
" Apa kalian mau minum? Ak... ", ucapku terpotong karena seorang laki-laki yang memakai kacamata hitam, dan itu tidak sopan
" Itu tidak perlu, "
Aku kembali duduk dan memperhatikan laki-laki bersetelan putih sedang mengutak-atik tasnya mencari sesuatu
Sebuah kertas putih ditaruh diatas meja, "Ms. Smith... ",
" Panggil saja Lily",
"Baik, Nona Lily.. Aku hanya ingin menyampaikan surat ini, silahkan dibaca", ucapnya menyodorkan kertas itu
Dengar ragu, aku mengambil kertas itu dan mulai membacanya
________________
Dengan ini, kami menyampaikan kepada Mr. Ricard Antonio Smith untuk segera membayarkan hutang beserta bunga nya sebesar 5% yang sudah menunggak selama dua bulan, dengan jumlah 20.000.000 dengan bunganya maka jumlah yang harus dibayarkan adalah 45.000.000
Dengan datangnya surat ini, berarti aset anda akan diambil secara sukarela ataupun dipaksa.
Bla bla bla...
____________________
Aku terkejut.
Bagaimana ayah memiliki hutang sebanyak itu?
Apa karena untuk membiayai kehidupan kami selama ini? Tapi kenapa ayah tidak pernah bilang?Aku bahkan hampir meneteskan air mata.
" Maaf, nona... Anda harus meninggalkan rumah ini sekarang juga",
Aku menatap laki-laki itu terkejut,
"Ap-apa.. ", belum sempat aku berbicara laki-laki itu sudah memotongnya" Ini sudah tertulis jelas disurat ini, nona.. Jika, anda tidak pergi secara sukarela maka saya akan melakukannya secara paksa",
"Tap-tapi aku mohon jangan usir aku pergi! Ini rumahku... Tidak mungkin aku pergi dari rumahku sendiri", ucapku dengan air mata yang mulai turun
Kemudian, aku mulai ditarik paksa untuk keluar dari rumahku .Sialan! Ini tidak bisa dibiarkan! Ini rumahku! Dan tidak ada yang bisa mengusirku keluar dari rumahku sendiri
Aku terus berontak, namun apalah daya dengan kekuatanku yang sekecil debu
Aku didorong hingga jatuh tersungkur, barang-barang ku sudah dikeluarkan dari rumahAku menatap mereka nyalang. Benar-benar tidak berperasaan! Aku mau masuk ke rumahku tapi mereka menahanku
" Biarkan aku masuk! ",
" Tidak bisa! Ini sudah menjadi aset milik tuan kami ",
Aku hanya menatap mereka dengan tatapan tajam lagi, " Biarkan aku masuk! Ini rumahku dan kalian tidak berhak mengusir ku! ", teriakku
Tanpa aku sadari seorang laki-laki sedang menatapku dengan seringaian dibibirnya
Aku terus berontak hingga saat para laki-laki sialan itu tidak menahanku dan malah menatap kearah depan
" Maaf tuan, nona ini terus saja berontak dan tak ingin keluar dari sini",
Aku berbalik dan mendapati seorang laki-laki tampan dengan kacamata bertengger dimatanya
Apakah ini yang dimaksud dengan 'tuan kami' itu, batinku
"Kalian pergilah, biar aku yang mengurusnya", ucapnya pada ketiga laki-laki yang tadi menarikku paksa
Aku hanya menatapnya tajam " Apa? Kau mau mengusir ku dari rumahku sendiri? ", tanyaku
Dia hanya terkekeh " Calm down girl, bisa kita bicara didalam? ", tanyanya hendak menarik tanganku tapi aku segera menipisnya
Dia berjalan lebih dulu kemudian duduk tanpa dipersilahkan, sungguh sopan sikap laki-laki ini
Aku duduk dan menatapnya tajam " Nona, perkenalkan namaku Adam Walker.. Kau tahu tujuanku kesini bukan? ", tanyanya dan membuka kacamatanya
Dia memang tampan, tapi menjijikan. Batinku
Aku masih terus menatapnya sampai dia melanjutkan ucapannya
" Aku tahu kau tidak bisa membayar hutang ayahmu itu... "," Dan kau akan mengambil rumahku", potongku
Dia terkekeh, "slow down babe, kita bisa bicarakan ini baik-baik bukan", ucapnya menggoda
Aku menatapnya jijik " Oh, bagaimana kalau aku memiliki tawaran untukmu, kalau kau mau hutang ayahmu lunas dan rumah ini tetap menjadi milikmu.. Maka kau harus memuaskanku babe.. ", ucapnya
Tenggorokanku tercekat, dasar laki-laki sialan! Mati saja kau bedebah!
Aku berusaha menetralkan amarahku " Aku tidak mau... ",
Dia memunculkan senyum jahatnya membuatku muak " Tapi berikan aku waktu seminggu untuk melunasi semua hutang ayahku", lanjutkan
"Oh, tidak seperti itu honey.... Itu terlalu lama, dan aku tidak ingin menunda apapun", ucapnya menjijikan
" Berikan aku waktu untuk melunasinya, aku janji.... Aku akan melunasinya dalam waktu dekat", ucapku terpaksa memohon
Dia terlihat berpikir, kemudian sudut bibirnya tertarik
"Baiklah aku beri kau waktu tiga hari, jika dalam waktu tiga hari kau tidak bisa melunasinya kau harus jadi milikku", ucapnya final dan pergi meninggalkankuSialan! Dia menjebak ku....
" Good night, honey... Semoga mimpi indah, "ucapnya sebelum pergiAku hanya menatap kepergiannya "Dia pikir aku akan mimpi indah! Brengsek! ",
Aku beranjak membereskan semua kekacauan ini, bahkan aku lupa mi instan yang seharusnya sudah aku makan dari tadi
...
Awas typo!
Banyak kata-kata kasar, mohon bijak dalam memilih bacaanItu nominal hutang sama bunganya aku nggak tau itu bener atau salah ya gaes itu hanya fiktif belaka jadi anggep aja itu nominalnya bener dan dalam nilai poundsterling ya gaesss...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Styles [H.S] - COMPLETE
Fanfiction⚠WARNING! ⚠ Note: Harap bijak dalam memilih bacaan!