Aku benar-benar bingung sekaligus kesal secara bersamaan.
Aku ingin menjauh dari kehidupan mereka, tapi seolah mereka selalu mengarahkanku untuk semakin dekat dengan mereka
Aku benci.
Benci pada diriku sendiri yang begitu lemah dan tak berguna bahkan untuk diriku sendiriHufftt..
Sekarang aku sudah berpakaian rapi namum tetap casual, seperti yang sudah dikatakan Em, bahwa hari ini Nichol akan mengajakku keluarWaktu sudah menunjukan pukul 19: 00 dan aku mendengar suara bel apartement ku berbunyi, aku segera beranjak dari kursi dan membukakan pintu,
Disana aku melihat laki-laki tampan menggunakan kaos putih polos yang dilapisi jaket jeans sedang menatap kearahku
Aku rindu, rindu dengan mata itu, bibir itu.. Bukan karena ciuman, bahkan aku menolak kalau dia berusaha menciumku... Aku punya prinsip, kalau semua tubuhku, aku jaga untuk suamiku kelak, prinsip itu selalu kupegang teguh sampai sekarangHening, tidak ada yang membuka suara diantara kami... Aku yang malas hanya bisa diam dan hendak berjalan menjauhi pintu, tapi tangan Nick sedang mencekalku dulu
"A-aku mohon, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat", ucapnya
Aku hanya menatapnya datar, aku bisa melihat ada kegugupan, kegelisahan dan ketakukan yang menyatu dengan iris hitam pekat itu
Dia menuntunku menuju kedalam mobilnya, ya.. Nichol adalah anak orang kaya, selain itu dia juga anak yang mandiri dan juga pekerja keras jadi, tak heran kalau sekarang dia sudah punya perusahaan sendiri
Nick membawaku ketempat yang aku bahkan tidak tahu nama tempatnya, tempat ini cukup sepi tapi menarik, karena disetiap jalan yang kami lalui banyak sekali lampu taman yang indah
Hening, didalam mobil tidak ada yang membuka percakapan, hanya music klasik yang menemani kesunyian kami
Aku menatap keluar jendela, hingga sebuah suara menginterupsi ku
" Hem.. Ly, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu", ucapnyaAku masih diam dan tak mengatakan apapun, "aku mohon maafkan aku Ly, tentang kejadian yang kau lihat ditaman itu.. A-aku aku.. ", ucapannya tergagap
" Tak apa, sudah lupakan itu.. Aku tak ingin membahasnya lagi",
Kulirik wajahnya yang sempat terkejut tadi "apa kau memaafkanku? ", tanyanya
Aku mengangguk, senyum tulus tercetak diwajahnya menambah tingkat ketampanannya, aku rindu senyum itu
Namun, kulihat seketika wajahnya muram. hey ada apa?
" Aku harap kita bisa kembali lagi seperti dulu Ly", ucapnya padaku
"Maaf Nick, sama seperti yang aku katakan pada Emely, aku memang memaafkan kalian berdua, tapi untuk kembali seperti dulu, maaf aku tidak bisa... ", ucapku sedih
Dia menghembuskan nafasnya lagi " Ly, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi kau harus berjanji sesuatu padaku", ucap Nich
Aku menatapnya aneh, apa yang dia bicarakan ini? Dia memintaku berjanji untuk sesuatu yang belum dia katakan?
"I don't.. ",
" Aku mohon hanya satu hal, satu hal..Lyl... ", bujuknya
" Maaf, Nick... Aku tidak bisa menjanjikan apapun kepadamu, kau tau... Janji hanya omong kosong Nick, dan kau tau apa yang pernah kukatakan... Aku tidak menjanjikan apapun dan tak meminta janji apapun kepada orang lain,termasuk dirimu... ", lirihku
Kudengar helaan nafas lagi " Baiklah... Tapi aku ingin agar apapun yang terjadi suatu saat nanti, aku mohon jangan benci padaku Ly... Aku mencintaimu Ly... Aku tidak ingin kehilanganmu, aku benar-benar menyayangimu...",
"Jangan mengucap kan kalimat-kalimat itu lagi Nich, seharusnya jika kau mencintaiku, menyayangiku, kau tak akan pernah melakukan hal ini padaku! Kau pikir aku akan termakan omong kosongmu lagi! Tidak akan pernah! ", ucapku mulai emosi
" Ly... Ak-", ucapan Nich terpotong karena mobil yang kami kendarai sudah sampai
Tanpa mengatakan apapun aku langsung keluar dari mobil, dan yang sekarang aku lihat hanya bangunan tua dengan hanya satu penerangan
Aku merasakan sesuatu menyentuh tanganku"Ly, aku mohon dengarkan aku... Apapun yang aku lakukan itu semua te... ", ucapan Nick lagi-lagi terpotong karena seseorang memanggil namanya dari bangunan itu
Aku melepas tangannya, aku melihat ada empat orang berjalan kearah kami... Karena penerangan yang remang-remang aku tidak dapat melihat wajah mereka dengan jelas...
Saat empat laki-laki itu sudah berada tepat dihadapan kami, Nich mulai menjauh. Hell! Ada apa ini?
Salah satu dari mereka mulai menarik tanganku, aku yang terkejut berusaha memberontak. Aku menatap Nich dengan bingung sekaligus memelas minta pertolongan
Tapi Nich bergeming, tak ada pergerakan apapun darinya. Sekarang tanganku yang satunya lagi sudah dipegang oleh laki-laki yang lain. Aku semakin berontak
" Apa maksudnya ini Nich!! ", bentakku
Dia hanya diam membuatku sadar kalau Nich juga salah satu dari mereka. Aku melihat seseorang muncul dibalik punggung Nich
Itu...
Emely! Astaga itu Emely!
Aku menatap mereka berdua " Apa maksudnya ini! ",Em, mendekat kearahku dengan menyeringai " Hai, Lily... ", ucapnya
" Em... Apa-apaan ini! ",
Dia kemudian tertawa " Lily.. Lily, kau itu gadis paling bodoh yang pernah ku temui... Bahkan mungkin TEMAN terbodoh yang aku miliki", ucapnya menekankan kata teman
Aku semakin berontak, "kau! Kau yang merencanakan ini semua?! ", tanyaku berapi-api
Dia tertawa lagi " Hahaha... Kau baru menyadarinya? Dasar bodoh! Kau pikir aku akan berbaik hati padamu", ucapnya
Aku menatapnya tajam "dasar brengsek lepaskan aku! Apa maumu hah! Tidak cukup kau sudah mengambil Nich dariku! Aku kira kalau kau teman baikku, kau tulus mengatakan maaf padaku... Tapi, apa ini? Kau menipuku! Kau menjebakku!kau benar-benar jahat, Em!", ucapku hampir menangis
" Kau saja yang terlalu bodoh! Kau lah yang jahat! Kau merebut semua yang aku miliki, apakah kau tak sadar itu bitch! ", teriaknya didepan wajahku
" Aku tak pernah merebut apapun darimu, Em",
Sudut bibirnya tertarik menampilkan smirk yang menyeramkan, tangannya terjulur mencengkeram rahangku kuat.
"Apa?! Kau bilang kau tak pernah merebut apapun dariku? Kau lupa atau kau memang benar-benar bodoh! Biar ku ingatkan!...waktu itu kau merebut Alex dariku bodoh! Laki-laki yang aku cintai! Kau merebut sahabat sekaligus cinta pertamaku! Apa kau lupa! ", jawabnya
Alex? Hanya satu nama Alex yang pernah manjadi pacarku, Astaga! Itu waktu kami masih di junior high School,
" Astaga Em, itu sudah lama sekali... Bukankah kau tak pernah mengatakan apapun padaku kalau kau menyukainya.. ", balasku
Dia semakin mencengkram rahangku membuatku meringis..
.....
Holaaaa!!! Aku up lagi nih
Semoga kalian suka yaAwas typo!
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Styles [H.S] - COMPLETE
Fanfic⚠WARNING! ⚠ Note: Harap bijak dalam memilih bacaan!