Daddy

2.6K 110 4
                                    

"Kenapa kau diam? Apa benar kau menyembunyikan sesuatu dariku, sayang... ",

" Aku tidak menyem... ", sebelum Lily selesai berbicara. Suara khas anak kecil menggema dari dalam apartemen Lily

" Mommy!! Where is my shoes??!! ",

Deg

Dan munculah seorang anak kecil dengan seragam sekolah menghampiri Lily.

" Mom.. ", seru Sean pada ibunya yang masih diam

" Ayo Sean... Kita sarapan", ajak suara seseorang lagi dari dalam yang tiba-tiba sudah muncul dihadapan Harry

"Daddy... ", lirih anak itu

Lily tertegun. Bagaimana Sam bisa mengucapkan hal itu kepada laki-laki yang bahkan belum pernah dilihatnya?

Harry tersenyum dan berjongkok didepan Sam " Hay boy..",

"Daddy! ", ucapnya lebih kencang diikuti Sean dari belakang. Mereka langsung berlari menghamburkan pelukan kearah Harry yang dengan senang hati menyambutnya.

" Hai boys, apa kalian mau ikut daddy? ", tanya Harry

" Sean, Sam... Cepat masuk kedalam! ", perintah Lily

" Jangan terlalu kasar pada mereka Lil.. Mereka masih kecil. Bagaimana? Kalian mau ikut daddy? ",

" Kemana daddy? ", tanya Sean dengan wajah sedikit takut

" Ke suatu tempat dimana kalian bisa bermain seluncuran, mobil-mobilan, makan makanan yang kalian suka... ", dengan bujukan seperti itu tentu saja keduanya tergiur. Pasalnya, hidup mereka yang pas-pasan membuat mereka selalu berhemat dan tak punya uang lebih untuk sekedar berlibur

" Mau!! ", seru mereka antusias

" Kalau begitu, ayo!! ", Harry menyuruh dia bodyguard nya untuk membawa duoS kedalam mobil. Lily berteriak histeris

" Tidak!! Sean! Sam!! Kalian mau kemana?! Jangan pergi!!! Baj*ngan!! Mau kau bawa kemana mereka!!! ", teriak Lily

Harry tersenyum miring " Tentu saja aku membawa mereka ke mansion ku. Karena tempat itulah yang seharusnya mereka tinggal",

"Brengs*k!! Kumohon jangan ambil mereka dariku.. Hanya mereka yang aku punya... Kumohon", lirih Lily pada akhirnya

" Aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.. ", ujar Harry kemudian pergi begitu saja

Lily yang berusaha mengejar pun sia-sia, karena ditahan oleh bodyguard yang Harry bawa. " Jangan bawa mereka sialan!! Mereka anak-anakku!! Jangan bawa mereka!! ", teriak Lily dengan berurai air mata memandang mobil yang semakin menjauh

Tidak!!  Tidak!!

Mata Lily terbuka, dengan nafas tersengal-sengal dia melihat ke sekeliling ruangan. Matanya jatuh pada dua malaikat kecil yang sedang bergelung nyaman diperlukannya.

Hufftt... Menghela nafas lega, dia meraih segelas air di nakas dan meminumnya sampai tadas.

Ternyata yang dialami tadi hanya mimpi. Dan tidak akan menjadi kenyataan. Dia melirik jam dinding yang menunjukan pukul satu dini hari. Lily kemudian kembali berbaring. Tekadnya sudah matang. Dia akan segera pergi dari tempat ini, kota ini bahkan dari negara ini sekalipun untuk menjauhkan Sama dan Sean dari Harry. Dia tidak ingin kehilangan dia harta paling berharga dalam hidupnya. Tidak akan pernah!

Meskipun Lily mengorbankan semuanya.. Dia rela, asalkan Sean dan Sam selalu ada bersamanya, menjadi penyemangat setiap harinya. Dia tidak peduli apapun yang terjadi, meskipun dia harus mengorbankan dirinya untuk kedua anaknya itu.

Dia harus mempersiapkan semuanya besok. Dia harus bangun pagi-pagi sekali, kamudian berpamitan pada Paman Davidson dan Bibi Grace. Pasangan yang sangat baik, membantunya disaat dia kesulitan, dan mau direpotkan oleh Lily untuk menjaga Sean dan Sam jika dia sedang bekerja.

Namun, sebelum terlelap tiba-tiba ponselnya berbunyi dari nomor yang tidak dikenal

From:  XXX

aku ingin bertemu denganmu besok

-H

Mata Lily yang mengantuk hanya membaca pesan itu sekilas.

Setelah itu Lily kembali terlelap tidur.

.....

Malem gaesss... Aku up lagi hari ini
Semoga kalian suka ya

Happy Reading 💖

Bad Styles [H.S] - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang