1. ruang osis

928K 13K 385
                                    

Ditempat lembab yang hanya ada dua orang yang berlawanan jenis yang salah satunya memiliki perasaan yang mendalam kepada orang yang sudah ada didepannya, membuat hasrat untuk memiliki seutuhnya bergejolak semakin membara.

Qila dan Alvaro siapa yang tidak mengenal mereka berdua, seorang Qila yang merupakan bad girl sekolah dan Alvaro yang merupakan ketua OSIS.

Alvaro tersenyum manis melihat gadis didepannya yang tampak begitu gugup saat melihatnya. Ia tidak bermaksud apa-apa, ia hanya ingin melihat ekspresi gadis didepannya yang jarang orang lain ketahui.

"Ma-mau apa lo?." Qila

Dengan cepat Alvaro menjawab "Gue mau lo." Ucap Alvaro sambil mendekat ke Qila.

"A-pa?." Ucap Qila gugup.

Tiba-tiba seseorang pria yang sudah tua yang mempuyai badan kecil membuka pintu toilet.

Ceklek

"Hey, ngapain kalian berduaan ditoilet?." Tanya OB sekolahan yang memiliki badan kecil itu melotot.

Lalu Alvaro yang terlihat seperti tersangka langsung menjauhkan dirinya dadi Qila. Hingga Qila pun bisa bernafas lega.

"Ng-gak kok pak, ini tadi mau ngambil air." Ucap Alvaro lalu menarik tangan Qila secara paksa. Bapak OB hanya geleng-geleng kepala melihat anak muda jaman sekarang.

Alvaro menarik tangan Qila secara paksa dengan cepat, menuju ruang Osis. Ruangan yang sangat disukai Alvaro yang begitu nikmat dan enak untuk tidur.

"Ngapain lo bawa gue kesini, lepasin..." ucap Qila sambil melepaskan tangannya dengan kasar.

"Sans dong yang." Ucap Alvaro menyeringai

"Yang pala lo peyang." Ucap Qila lalu ia berjalan menuju pintu, tetapi langkahnya terhenti saat Alvaro kembali mencekal tangannya lagi.

"Lepasin, gue mau ke kelas." Qila

"Sekarang free class Qila." Ucap Alvaro. Pria itu lalu menuju ke arah pintu dan mengunci nya. Ia belum puas melihat ekspresi wajah gadis ini.

Qila begitu was-was dengan perbuatan ketos ini "Ngga usah macem-macem deh lo." Ucap Qila takut.

Alvaro terus mendekat ke Qila membuat gadis itu menahan rasa takutnya.

"Al, stop. Lo jangan mesum dong sama gue, Lo aja kalo didepan anak-anak dingin banget. Giliran ke gue mesum banget." ucap Qila takut. Alvaro tidak menghiraukan ucapan Qila, dan berjalan mendekat ke Qila.

"Siapa suruh gitu kan." Alvaro menghentikan bicara dan langkahnya sebentar "Lo cantik." Alvaro tersenyum manis.

Disela-sela rasa takutnya Qila terus berfikir bagaimana caranya ia kabur dari ruang OSIS laknat ini.

"Gue ngantuk." Ucap Qila asal.

Kemudian dengan senyum jailnya Alvaro menggendong Qila ala bridal style menuju ranjang yang ada di ruang Osis. Yang membuat jantung Qila berdegup kencang

"Diam atau lo jatuh." Ucap Alvaro. Setelah mendengar perkataan pria itu, ia berhenti memberontak. Dan sampai lah di ranjang yang berada diruang osis.

"Lo mau Apain gue, begooo" teriak Qila

Alvaro tersenyum menyeringai "Apa-apain Lo dong" jawabnya santai.

"Gue aduin Lo ke bokap gue mampus Lo."

"Eits jangan dong,nanti gue susah dapet restunya dong." Jawab Alvaro sambil menoel pipi kanan Qila.

"Gila Lo, stres."

"Stres stress gini lho juga suka kannn." Alvaro tersenyum jail.

Qila menggerutu didalam hati, ia sangat mengantuk tapi disisi lain ia hanya bersama Alvaro di ruangan ini. Ia tau pria didepannya ini sangat tergoda dengan penampilan nya yang begitu minim.

"Ngapain Lo diem aja Qila?" Tanya Alvaro, ia duduk di sebelah ranjang yang di duduki Qila.

"Apasih Lo, gausah macem-macem sama gue." Ucap Qila, Alvaro mendapat pelototan dari Qila.

"Gue sayang lo, gimana dong." Jawab Alvaro asal.

Dengan reflek Qila mendorong Alvaro sampir hampir tersungkur di lantai sembari berkata "Apasiih gajelas Lo, tolol. Udah sana pergi gue ngantuk."

"Lo yang gila, gue duduk baik-baik malah Lo sungkurin." Alvaro sambil berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

Qila melihat Alvaro yang sedang berjalan merasa terheran-heran.

"Gausah lihat-lihat, ntar Lo naksir sama gue." Teriak Alvaro dari kamar mandi. Yang membuat Qila kesal setengah mati.

Setelah beberapa lama Alvaro berada dikamar mandi. Kemudian ia keluar dengan pakaian yang rapi, ia melihat Qila yang sudah tertidur di ranjang.

Alvaro berjalan menuju ke ranjang untuk menemui gadis itu, ia melihat mata indah yang sudah tertutup rapat dan bibir pink serta hidung mancung yang menghiasi wajahnya, tak lupa ia menyelimuti gadis itu.

"Lo milik gue." Ucap Alvaro sambil mengecup puncak kepala Qila. Kemudian ia pergi meninggal kan Qila. Untuk membeli makanan dikantin. Tak lupa ia mengunci pintu Ruang Osis, agar tak ada orang yang masuk.

🙋🙋🙋🙋

Saat Alvaro ingin membuka pintu ruang osis untuk memberikan makanan ke Qila yang sudah di belinya dikantin tadi. Ia dikagetkan oleh teman-temannya.

"Woy Al, gue cari in dari tadi, kemana aja lo?." ucap Kenzo di belakang Alvaro. Kemudian Alvaro membalikkan badannya menghadap ke temen-temennya.

"Iya, kemana aja lo?, terus ini bawa makanan buat siapa?." tanya Kenzie kembaran Kenzo

"Gu-e tadi di kantin lah." Ucap Alvaro gugup

"Beneran lo? Tadi kita ke kantin juga kok ngga liat lo sih." Devan

"Bener tuh kata Devan." Kenzie

"Kalian aja yang ngga ngliat gue, gue aja liat kalian tadi." ucap Alvaro mencari alasan

"Ya udah lah. Kunci ruang osis pasti ada di lo kan? Kita tadi kesini buat cari lo tapi pintunya dikunci. Yok kita masuk aja lah." Kenzo

Deg!

"Gue harus gimana nih." batin Alvaro

"Woy, ngapain lo bengong ogeb." Devan

"Eh-eh ngga kok. Kita pergi aja deh ngga usah di ruang osis." Ucap Alvaro

"Lhah, kenapa?." Kenzie

"bengong mulu lo, ntar kesambet baru tau rasa lo." Kenzo

"Lama lo, mana kuncinya? Gue dah capek nih pengen istirahat." Devan, lalu Alvaro memberikan kunci ke Devan.

"Mampus gue, gimana nih. Didalem kan Qila lagi tidur." Batin Alvaro



Next or Next?😋
Haduh gimana jadinya ya kalo temen-temen Alvaro liat Qila yang lagi tidur?
Waduh Alvaro suka Qila nih? Apa ya, kira-kira alesan Alvaro suka badgirl seperti Qila?
Penasaran?😝
Nantikan part selanjutnya😘
Love you readers
Jangan lupa voment✌

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang