34. Pacaran?

199K 4.5K 209
                                    

"Cuma teman Qil, gue cuma mau jagain lo, nggak lebih dari itu." ucapnya meyakinkan Qila.

"Maaf."

"Maaf, gue nggak yakin."

"Gue nggak bisa nerima lo, sebagai teman atau apapun. Karna itu semua membuat gue menderita Al. Gue nggak bisa." ucap Qila lirih.

"Iya, nggak pa-pa kok." ucap Alvaro
"Maafin gue udah buat lo menderita selama ini. Gue janji nggak akan muncul di kehidupan lo lagi. Tapi, gue akan slalu jaga lo dari kejauhan." tambahnya.

Tak bisa Alvaro pungkiri, air matanya pun menetas tanpa seizinnya begitupun dengan Qila.

"Maafin gue Al, gue beneran nggak bisa." batin Qila.

"Gue pamit pergi dulu ya Qil, semoga bahagia." ucap Alvaro tersenyum paksa. Dan melenggang meninggalkan kerumunan.

Sakit? Sedih? Hancur? Itu lah yang dirasakannya sekarang. Apa ia bisa menjalani hidupnya tanpa Qila? Gadis yang bisa meluruhkan hatinya. Apa ia bisa? Entahlah, hanya waktu yang dapat menjawabnya.

"Gue yakin lo pasti bisa ngelupain dia Qil. Gue minta setelah ini lo bangkit menjadi Qila yang nggak mengenal cinta." ucap Qeyla memeluk kembaranya.

"Hiks.... Hiks... Gue nggak bisa Qey, gue nggak bisa. Gue nggak mungkin bisa ngelupain Alvaro, nggak mungkin bisa. Dia cinta pertama gue Qey. Hiks hiks."

"Jangan sedih gitu dong Qil, gue yakin lo pasti bisa." ucap Qeyla, gadis itu menangis melihat kondisi Qila yang ada di pelukannya.

"Hiks... Hiks... Qey, gue nggak bisa." ucap Qila yang masih dipelukan Qeyla.

"Qil, lihat mata gue. Lo lihat mata gue Qil." ucap Qeyla melepaskan pelukannya dan memegang bahu Qila. Qila pun melihat mata Qeyla.

"Lo harus ingat, hidup lo masih panjang. Lo harus bisa lupain dia. Dia nggak baik buat lo, gue yakin lo pasti bisa ngejalani semua ini. Gue yakin Qila. Gue akan bantu lo buat lupain dia." ucap Qeyla mengusap air mata Qila.

"Makasih Qey." ucap Qila memaksakan senyumnya.

"Ya Tuhan, semoga hamba bisa melupakan Alvaro secepatnya dan menjalani hidup seperti semula." batin Qila.

🐇🐇🐇

Hari demi hari telah berganti, sudah dua minggu lama nya kejadian itu berlalu.

Qila, gadis itu masih sama. Belum bisa melupakan sosok Alvaro, padahal para sahabat nya sudah selalu membantu nya untuk melupakan laki-laki itu.

Sedangkan Alvaro, setelah kejadian dua minggu yang lalu. Laki-laki itu tak pernah kelihatan batang hidungnya. Para sahabat Alvaro berkata jika laki-laki itu sudah pergi entah kemana dan tak bersekolah disini lagi.

Disitulah, saat Qila mengetahui kabar itu, ia benar-benar merasakan kehilangan sosok Alvaro yang sudah hampir delapan bulan mengusik hidupnya.

Dia rindu dengan sosok laki-laki itu, laki-laki yang konyol, cerewet dan mesum pastinya. Dia rindu semua tentang nya.

Semakin Qila melupakan tentang Alvaro, pasti semakin membuat Qila mengingat laki-laki itu. Ia harus bagaimana? Ia tak mungkin seperti ini terus. Itu pasti akan membuat para sahabat dan keluarga nya kecewa.

Lalu Riski? Laki-laki itu sangat merasa bersalah telah melibatkan Alvaro didalam kehidupannya. Dia berfikir jika ini semua salahnya. Dia sudah pindah di sekolahan yang sama seperti Qila.

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang