37. Mengetahui?

165K 4.4K 143
                                    

"Jadi lo kesini bukan buat nemuin Qila doang kan?." tanya Qeyla, Alvaro pun hanya mengangguk saja.

"Dua bulan lagi gue mau nikah sama anak temen papa."

Semua cerita dari Alvaro membuat Qeyla mengangguk paham. Karna, mungkin keputusan papa nya benar. Untuk melupakan Qila, kembarannya.

"Semoga lo bisa lupain adik gue." ucap Qeyla menepuk pundak Alvaro.

"Tapi-."

"Lo pasti bisa Al, mungkin juga Qila akan tunangan sama Riski. Kalau aja Qila masih pacaran sama Riski." ucap Qeyla.

"Apapun keputusan yang lo ambil nanti itu yang terbaik buat lo." ucap Qeyla
"Gue pergi dulu." tambahnya.

🐇🐇🐇

Disisi lain secara bersamaan, tepatnya ruang rawat Qila. Gadis itu sudah sadar, dan ditemani oleh Riski. Sedangkan, keluarga Qila berada di kantin rumah sakit.

"Qil, lo kenapa kok bisa kayak gini?." tanya Riski, laki-laki itu memang telah mengetahui Qila bisa seperti ini. Tapi, ia ingin mendengar cerita dari kekasihnya.

"Kalau gue jujur sama Riski, dia marah nggak ya?." batin Qila.

"Gue-." jawab Qila gugup.

"Kenapa gugup gitu Qil?." tanya Riski. Qila hanya menggeleng saja.

"Lo harusnya jujur sama gue." ucap Riski.

"Jangan bohong sama gue Qil. Lo masih punya rasa kan sama Alvaro?." tanya Riski ke Qila, gadis itu tak tau lagi harus menjawab apa.

"Gu-e, maafin gue Ki." kata Qila mengucapkan kata maaf ke Riski.

Brakk

Riski pun menendang ranjang yang di tempati Qila. Membuat gadis itu terlonjak kaget.

"LO HARUSNYA BISA LUPAIN COWOK ITU QIL, DIA NGGAK BENERAN CINTA SAMA LO. GUE YANG CINTA SAMA LO, GUE SAYANG SAMA LO. DA GUE PACAR LO. LO ANGGAP APA GUE SELAMA INI?." bentak Riski ke Qila, gadis itu sungguh ketakutan melihat laki-laki didepannya marah, seperti satu bulan yang lalu. Dan itu juga karna Qila yang tak bisa melupakan Alvaro.

"JAWAB, GUE BILANG JAWAB. LO NGANGGAP GUE APA SELAMA INI?." bentak Riski lagi.

Prangg

Laki-laki itu membanting piring dan gelas bekas makanan Qila yang dari rumah sakit. Gadis itu ketakutannya pun bertambah.

"STOP, STOP. APA YANG LO LAKUIN?." bentak seseorang yang tiba-tiba datang dari arah pintu.

"Qeyla." gumam Qila pelan.

"JANGAN IKUT CAMPUR QEY. INI URUSAN GUE SAMA QILA."

"JELAS-JELAS INI URUSAN GUE, UDAH GUE BILANG BERAPA KALI KE LO, APAPUN YANG MENYANGKUT QILA ITU ADALAH URUSAN GUE KI. urusan gue." bentak Qeyla.

"STOP BUAT NGURUSIN QILA, QILA SEKARANG URUSAN GUE. DIA TANGGUNG JAWAB GUE."

"APA LO BILANG? TANGGUNG JAWAB? LO? MIMPI LO. LO HANYA SEBATAS PACAR QILA NGGAK LEBIH. ABANG QILA JUGA NGGAK NGRESTUIN HUBUNGAN LO. JADI, LO? NGGAK PANTES BUAT NGURUSIN QILA."

"Lebih baik lo putus sama Qila, gue nggak sudi punya calon adik ipar kayak lo. POSESSIF dan TEMPRAMEN. Qila itu nggak suka di kekang, nggak suka di atur. Dia suka dengan hidup bebas."

"NGGAK, GUE NGGAK AKAN PUTUS SAMA QILA. DIA HANYA MILIK GUE." bentak Riski menunjuk Qila, gadis itu pun hanya diam mendengar perdebatan saudara dan kekasih nya itu.

"Qil, lo nggak mau kan putus sama gue. Iya kan?." ucap Riski menghampiri Qila. Gadis itu hanya diam tak menanggapi kata dari Riski.

"Lo lihat sendiri kan? Qila diam aja? Pasti dia juga udah capek pacaran sama lo. Karna sikap lo itu." ucap Qeyla.

"DIEM LO QEY, GUE CUMA BICARA SAMA QILA. BUKAN LO." bentak Riski lagi.

"Nggak usah sok atur-atur gue lo. Inget aja, gue disini kakak pacar lo itu." ucap Qeyla.

"DIEM QEY-." bentak Riski lagi.

"Ngapain kalian teriak-teriak?." tanya Kevin dari ambang pintu.

"Tuh, pacar nya Qila." ucap Qeyla.

"Ada apa Ki?." tanya Kevin ke Riski.

"Eng-gak kok bang, cuma salah paham aja kok." jawab Riski gugup. Kevin pun menatap mereka bergantian.

"Tuh apa kok pecah?." tanya Kevin.

"Itu tadi Riski deh kayaknya." ucap Qeyla.

"Eh- nggak bang, tadi kesenggol." kata Riski mengelak.

"Ki." panggil Qila. Riski pun menoleh ke gadis itu.

"Gue mau bicara sama Qeyla dan abang gue. Apa lo bisa keluar sebentar?." ucap Qila.

"Tapi-." ucap Riski terpotong.

"Udah sana lo pergi." usir Qeyla dengan tidak sabaran. Laki-laki itu pun terpaksa meninggalkan ruangan Qila.

"Qey, bang sini." panggil Qila, mereka pun menghampiri Qila.

"Mau ngomong apa dek?." tanya Kevin ke Qila.

"Ta-di kayak nya Qila, denger ada suara Alvaro. Apa gue cuma mimpi yah?." tanya Qila.

Qeyla dan Kevin pun saling berpandangan sebentar dan akhirnya mereka pun hanya mengangguk saja saling berpandangan.

"Tadi Alvaro memang kesini, sebelum lo sadar." ucap Qeyla.

Qila, gadis itu tak menyangka ternyata Alvaro datang kesini untuk melihatnya. Tapi? Mengapa laki-laki itu tak menemuinya saat sadar saja?

"Terus?."

"Dia udah pergi Qil." ucap Qeyla lagi. Tanpa sadar pun Qila kembali meneteskan air matanya.

"Ta-pi, kenapa? Kenapa dia nggak nemuin gue saat sadar? Kenapa?." tanya Qila.

"Dia nggak mau lo sedih lagi karna bertemu sama dia." ucap Qeyla, Kevin laki-laki itu hanya diam mendengar pmbicaraan dari adik kembarnya.

"Tapi, apa dengan dia nemuin gue saat nggak sadar gue juga nggak sedih Qey. Gue juga sedih, gue sedih nggak bisa natap wajahnya lagi, nggak bisa bicara sama dia dan nggak bisa liat dia tersenyum. Gue kangen sama dia Qey, gue kangen. Jauh dari lubuk hati gue, gue nggak bisa lupain dia. Gue nggak bisa benci sama dia. Walaupun dia udah buat gue hancur dulu, tapi itu nggak semua salah dia." ucap Qila kembali meneteskan air mata nya lagi.

"Qil, plis. Lo jangan kayak gini lagi. Lo harus lupain Alvaro. Lo pasti bisa Qil."

"Arggghh... Hiks...Gue, gue nggak bisa gue nggak bisa. Satu tahun gue mencoba untuk lupain Alvaro. Tapi apa? Hasilnya tetap sama Qey. Sama. Gue nggak tau gimana cara nya, semua udah gue lakuin.hikss..Tapi semua nya sama, hati gue masih ada di Alvaro. Hiks.. Hiks..Walaupun Riski adalah pacar gue." ucap Qila

"QILA." bentak Qeyla, gadis itu sungguh tak bisa diam saja melihat kembarannya kembali menangis, menangis dan menangis. Apa dia bisa menceritakan semuanya, kalau sebenarnya Alvaro datang kesini bukan untuk menjenguk Qila saja.

"LO LIHAT, LIHAT GUE QIL." ucap Qeyla. Qila pun menuruti ucapan Qeyla tersebut.

"Alvaro bukan cuma mau jengukin lo aja, tapi dia ngasih tau gue kalau dia dijodohin papa nya, maka nya dia nggak mau lo ketemu sama dia." ucap Qeyla.

Deg!

ARGGGGGHHHHHH















Yeay😂
Akhirnya up juga
Maafin author yah, karna up nya lama😂
Gimana nih?
Apa reaksi Qila, saat mengetahui Alvaro dijodohkan?
Tunggu part selanjutnya😂
Thanks readers😂
Love you❤❤
Jangan lupa Voment dan Sarannya yah❤

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang