32. Kejutan (2)

191K 5K 199
                                    

"Hanya satu yang gue minta ke lo, pergi dari hidup Qila, jangan pernah ngusik hidupnya lagi." ucap Riski melembut.

Alvaro hanya diam, jujur saja hatinya ingin bersama Qila. Tapi, dia telah membuat gadis itu terpuruk. Laki-laki terus saja berfikir dalam diam, bagaimana ia bisa pergi dari hidup Qila? Bagaimana ia bisa melihat Qila bersama laki-laki lain? Hatinya sungguh sangat sakit. Ia benar-benar menyesal, sangat, sangat menyesal atas apa yang sudah dilakukannya.

"Alvaro, jangan ngelamun lo." ucap Qeyla membuyarkan lamunan laki-laki tersebut.

Gadis itu pun tersenyum puas. " Kejutan kedua." ucap Qeyla lagi.

Datanglah seorang wanita paruh baya menghampiri kerumunan tersebut. Vena dan Alvaro, mereka syok saat melihatnya.

"Mama."
"Tante."
Ucap mereka bersamaan.

Plak

Wanita itu menampar pipi Vena, sepertinya wanita tersebut sudah menahan amarahnya sedari tadi.

"APA YANG UDAH KAMU LAKUIN VENA? APA MAMA MENGAJARKAN MU SEPERTI INI? HAH? KAMU SUNGGUH MEMBUAT MAMA KECEWA. KENAPA KAMU BILANG KE SEMUA ORANG KALAU KAMU SUDAH TAK PUNYA SIAPA-SIAPA LAGI VENA? APA MAKSUD KAMU?

" MAMA TAK MENYANGKA DENGAN SIKAP KAMU YANG LICIK SEPERTI INI. MAMA TAK MENYANGKA VENA. APA MAKSUD KAMU HAH? APA MAKSUD KAMU?

"UNTUK MENARIK PERHATIAN ALVARO? UNTUK MEMBUAT DIA SIMPATI SAMA KAMU? HAH? UNTUK MEMBALAS DENDAM KE QILA? KARNA LAKI-LAKI YANG KAMU SUKAI MALAH MENYUKAI QILA? APA ITU ALASAN KAMU VENA? JAWAB MAMA." teriak Mama Vena, wanita itu sungguh tak bisa menahan air mata nya, sungguh tega anaknya ini, anak yang selama ini di sayangi nya, ternyata adalah seorang yang tak pernah menganggapnya ada.

"Ma...hiks.. Maafin Vena ma. Maafin Vena. Vena terpaksa melakukan ini, Vena udah terlalu benci dengan dia. Sangat sangat benci ma."

"SEHARUSNYA KAMU TIDAK MELAKUKAN SEMUA INI, KAMU KETERLALUAN. APA KARNA OMONGAN KAMU INI KE SEMUA ORANG, MEMBUAT PAPA MU PERGI."

"Papa? Papa kemana Ma? Papa kemana?." tanya Vena gadis itu sudah menangis sedari mama nya menampar pipinya.

"Papa kamu sudah meninggal." ucap Mama Vena.

"Apa? Nggak-nggak ma. Mana mungkin papa meninggal, Vena nggak percaya hikss... Mama pasti bohong kan, papa masih hidup kan ma, papa pasti masih hidup ma..hiks.."

"Papa kamu memang sudah meninggal, DAN ITU KARNA KAMU, ITU KARNA KAMU VENA. PAPA KAMU KECELAKAAN SAAT MENGEJAR KAMU YANG AKAN KEMBALI KE INDONESIA."

Deg!

Syok, itulah yang dirasakan Vena sekarang. Gadis itu meluruh ke lantai, jadi semua ini salahnya. Papa nya meninggal karna nya, karna mengejar nya yang kabur dan ingin kembali ke Indonesia. Apa yang sudah ia lakukan selama ini? Apa yang dipikirkan nya? Kenapa semua ini terjadi? Kenapa?.

"Argghhh....hiks..hikss.... Maafin Vena pa. Maafin Vena, Vena menyesal. Maafin Vena, seharusnya papa nggak pergi, jika saja Vena nggak kabur. Maafin Vena pa, maafin Vena. Vena sudah membuat papa kecewa. Ini semua salah Vena, seharusnya Vena yang mati bukan papa...hiks...hiks" ucap Vena melemah.

Mama Vena tak tega melihat anaknya seperti itu, walaupun ia sangat kecewa dengan anaknya itu, dia juga masih punya hati karna dia adalah seorang ibu yang tak mau sama sekali anaknya menderita. Dia mendekap tubuh Vena yang sudah terduduk dilantai.

"Udah nak, maafin mama yah. Mama udah bentak kamu. Maafin mama Vena." ucap nya lirih. Mama Vena pun tak bisa membendung air matanya sedari tadi, fikiranya terus saja terngiang-ngiang oleh suaminya yang telah tiada.

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang