33. Teman?

188K 4.7K 400
                                    

"Gue nggak bisa nerima maaf lo, sebelum lo minta maaf ke Qila dan Qeyla."

Ucapan Alvaro tersebut membuat Vena ragu untuk melakukannya. Karna ia tau perlakuannya selama ini sudah sangat keterlaluan.

"Gimana Ven?." tanya Alvaro. Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya ragu.

"Qi-la, gue min-ta maaf sama lo, gue udah nyakitin lo. Gue nggak bisa berkata apa-apa lagi. Gue sadar kalau apa yang gue lakuin ke lo sangat salah. Gue minta maaf Qil."

Qila, gadis itu kembali menerawang masa lalu nya yang sudah terjadi. Begitu tersiksanya dia dan air mata pun lolos dari pelupuk matanya.

"Qil, lo nggak pa-pa kan?." tanya Maya khawatir. Gadis itu pun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

Sedangkan Vena, gadis itu sangat cemas. Apa Qila akan memaafkannya? Atau justru sebaliknya?

"Gue maafin lo." Ucap Qila singkat.

Kata-kata dari gadis tersebut membuat Vena tersenyum. Ternyata gadis didepannya ini, tak seburuk yang ia kira. Dia hanya dibutakan oleh balas dendam belaka sehingga membuat ia bertekad untuk menghancurkan nya.

"Makasih Qil, gue kira lo nggak akan maafin gue. Karna kelakuan gue yang emang membuat lo terpuruk." ucapnya tersenyum ke Vena, dibalas senyuman pula oleh Qila.

"Lo gadis yang baik Qila, gue bener-bener nyesel udah ngelakuin ini semua ke lo. Gue janji nggak akan ngusik hidup lo lagi, kalau itu buat lo bahagia. Tapi, gue nggak bisa kalau harus nggak ngelihat lo lagi, gue janji gue akan menjaga lo dari kejauhan." batin Alvaro.

"Qeyla, gue minta maaf sama lo." ucap Vena beralih ke depan Qeyla.

"Lo yakin mau minta maaf sama gue?." tanya Qeyla, Vena pun hanya mengangguk.

"Setelah gue beri kejutan buat lo, baru gue maafin lo." ucapnya tersenyum. Gadis itu kembali takut, apa kejutan yang diberikan Qeyla lagi.

Prok prok prok

Tepukan tangan dari Qeyla, membuat seseorang datang di kerumunan.

"Andra." gumam Vena.

Pasalnya Andra adalah laki-laki yang disukai Vena dan yang menyukai Qila.

"KEJUTAN VENA." Teriak Qeyla.

"Hahaha, Vena?." tanya Andra.

"MAU APA LO KESINI?." tanya Vena murka.

"Nggak mau apa-apa kok, gue cuma mau lihat lo aja yang dulu nya polos menjadi licik seperti ini."ucap Andra tersenyum.

"BELUM CUKUP LO HANCURIN GUE? BELUM CUKUP LO HINA GUE NDRA?."

"Hahaha, itu salah lo sendiri Vena. Seharusnya lo ngaca. Siapa lo itu, lo nggak pantes buat gue." ucap Andra kembali tertawa.

Flashback on

"Kalau lo mau cinta lo gue trima, nyatain semua itu di lapangan basket sekarang." kata Andra ke Vena.

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang