41. Rencana?

172K 4.3K 490
                                    

Seorang gadis yang masih setia diranjang rumah sakit, ingin sekali ia kabur dari ruangannya, tapi apalah daya? Semua orang menjaganya secara bergantian sehingga ia tak mempunyai kesempatan untuk kabur dari sini.

Riski? Laki-laki itu sama sekali tak menjenguknya. Ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa Riski tidak menjenguknya?

Sedangkan Alvaro sama seperti Riski tak menjenguknya. Entah kenapa? Hatinya sakit karna Alvaro tak menjenguknya. Ia ingin sekali bertemu dengan dia. Ia takut, jika laki-laki itu tiba-tiba sudah menikah dengan wanita yang dijodohkan papa nya. Kalau sampai benar? Hatinya sungguh hancur. Lebih baik ia mati daripada harus hidup menderita.

Hingga terdengar suara seseorang yang menghancurkan lamunannya.
"Qil." panggil wanita paruh baya, siapa lagi kalau bukan Mama nya.

"Eh-ma."

"Kenapa ngelamun gitu?." tanya Mama nya.

"Ng-gak kok ma, Qila nggak ngelamun." ucap Qila, mama nya hanya tersenyum menanggapi Qila, walaupun ia tau anaknya sedang tak baik-baik saja.

"Ma, apa Qila boleh pulang? Qila bosen dirumah sakit terus." ucap Qila memelas.

"Nanti dulu ya sayang, kalau dokter boleh in kamu pulang. Ntar pulang." ucap Mama nya sambil mengelus dahi Qila.

"Tapi, Qila bosen ma. Pengen sekolah." ucap Qila

"Sekolah apa nya Ca? Kamu sekolah aja bolos terus." ucap Mama nya jengah. Bisa-bisa nya anaknya ini memberikan alasan yang sangat tak masuk akal bagi mama nya.

"Ihh.. Mama." kesal Qila.

"Emang bener kan Ica." ucap mama nya. Qila hanya mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil. Mama nya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.

"Ma?." panggil Qila.

"Apa nak?."

"Ma, apa bener Alvaro dijohin sama papa nya?." tanya Qila ke mama nya. Siapa tau mama nya tau tentang Alvaro.

"Lhoh, kok tiba-tiba tanyain Alvaro?." jawab mama nya heran. Pasalnya Qila dibawa kerumah sakit kan, karna ia mengungkit-ungkit tentang Alvaro. Tapi ini? Entahlah.

"Jawab aja ma."

"Ca, kata mamanya sih emang gitu." ucap mama nya.

"Hey, kenapa nak? Kok malah nangis sih?."

"Ma, Qila masih cinta sama Alvaro. Qila nggak mau Alvaro sama perempuan lain." ucap Qila ke Mama nya.

"Qila, jangan nangis dong. Mungkin Alvaro nggak jodoh kamu." ucap mama nya.

"Nggak, nggak ma. Qila nggak rela.hiks." ucap Qila menangis lagi, mama nya pun mendekap tubuh Qila membawa ke pelukannya.

"Jangan nangis lagi Ica, kamu harus terima semua ini. Apa kamu mau mama jodohkan seperti Alvaro? Agar kamu bisa lupain dia."

"Ishh...hiks...ma. Qila nggak mau, Qila cuma mau sama Alvaro." ucap Qila disela-sela tangisnya.

Tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan Qila dan asal berbicara.
"Udah, Qila jodohin aja sama om-om. Biar tau rasa." ucap laki-laki paruh baya. Siapa lagi kalau bukan papa Qila.

"Ishh...hiks.. Papa tega banget sama Qila."

"Papa nggak jahat Ica, papa cuma pengin kamu bahagia. Dan mungkin papa akan menjodohkan kamu."

"Arggggghh... Papa hiks.. Kenapa papa jahat banget sama Qila?." ucap Qila frustasi, bagaimana bisa kedua orang tuanya sekongkol untuk menjodohkannya lagi.

"Hussst, ini rumah sakit jangan teriak-teriak." ucap Papa nya. Qila pun berhenti berteriak

"Ca, papa cuma mau yang terbaik buat kamu, agar kamu bisa lupain dia. Papa udah terlanjur janji tadi malam sama seseorang, untuk menikahkan kamu setelah lulus kuliah bersama Qeyla."

"Argggh, nikah, nikah, nikah. Qila nggak mau." teriak Qila. Sungguh ia tak ingin dijodohkan, yang ia mau hanyalah Alvaro.

🐇🐇

Sedangkan disisi lain, Alvaro duduk di balkon kamarnya, sedang menikmati semilir angin sore. Dan dengan pikiran yang sangat membuatnya pusing.

"Apa gue harus kembali lagi ke sekolah itu?." gumam Alvaro. Ia bingung, kenapa papa nya itu bersikeras untuk memindahkannya lagi disekolah lamanya. Padahal, itu bisa menghambat proses move on nya ke Qila.

"Tapi Qila? Gue bakal liat dia terus? Tapi gimana dengan perjodohan itu? Apa maksud papa nya itu? Siapa yang akan dijodohkan dengannya? Sampai-sampai ia harus bersekolah di sekolah lama nya itu.

"Dulu, gue lari dari tanggung jawab sebagai Ketos, dan sekarang masa gue harus kembali lagi?."

"Lo benar-benar buat gue gila Qil, dulu gue yang dingin dan nggak pernah lari dari tanggung jawab bisa bisa nya terjerat percintaan dengan lo. Dan serumit ini?."

"Tuhan, tolonglah hambamu ini. Jangan lah Kau mempersulit kisah cinta ku dengan Qila." ucap nya berdoa.

🐇🐇🐇

Seseorang sedang berfikir keras untuk merencanakan sesuatu, ia ingin sekali membalaskan semua nya. Ia tak ingin diam saja, Kevin dan Qeyla adalah musuhnya sekarang dan Qila harus tetap menjadi miliknya. Siapa lagi kalau bukan Riski.

Riski mencari-cari ponsel nya untuk menelpon seseorang yang bisa diajak kerja sama, seseorang yang cukup pintar untuk menjalankan strategi yang dibuat nya.

Nah, setelah sekian lama ia mencari ponselnya. Ia pun memencet nomor yang ada di layar ponselnya.

Tuttt tutt tutt

"Halo?." kata Riski.

"..."

"Gue mau ngajak lo kerja sama? Apa lo mau?."

"..."

"Buat hancurin Qeyla dan Kevin."

"..."

"Lo bisa milikin apa yang lo mau, kalau gue bisa hancurin mereka dan memiliki Qila sepenuhnya."

"..."

"Oke, kita ketemu di cafe xxx."

"..."
Tutt

Suara ponsel terputus. Laki-laki itu memutuskan sambungan telponnya. Dan bergegas menuju ke Cafe xxx.

Cafe xxx

Dua orang sudah berada di cafe, setelah janjian untuk bertemu di cafe itu. Akhirnya ia sudah berbincang-bincang.

"Hai, ketemu lagi." ucap Riski.

"Hai." jawab seseorang yang ada didepannya.

"Gimana? Apa lo mau nerima kerjasama dari gue?." tanya Riski tersenyum licik.

"Gue terima."

"Tapi, setelah lo dapetin apa yang lo mau, gue harus dapetin apa yang gue mau juga." ucap orang itu tersenyum.

Mereka pun menyusun rencana apa yang akan dilakukan, rencana yang harus berhasil tanpa ada seseorang yang curiga.

"Rencana yang cukup memuaskan, gue senang bisa bekerja sama. Sama lo." ucap orang itu tersenyum licik.

"Jalanin rencana ini secepatnya."






Yeay😂
Nih dikasih double up😂
Gimana nih?
Siapa sebenarnya yang dijodohin sama Alvaro?
Apa Alvaro kembali masuk ke sekolah lamanya?
Dan Qila? Apa orang tuanya benar-benar akan menjodohkannya? Agar ia bisa lupa dengan Alvaro?
Lalu siapa sih yang kerja sama, ama Riski? Coba tebak hayoh?😂
Tunggu part selanjutnya
Thanks readers
Love you
Jangan lupa voment dan sarannya yah😋❤
Sangat membantu author😗

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang