39. Marah?

166K 4.5K 435
                                    

"Apa lo mau nolak perjodohan itu?." ucap Qila yang masih setia menatap Alvaro.

"Demi gue?." ucap Qila

"Kenapa ngomong kayak gitu Qil?." tanya Alvaro, yang masih setia menatap Qila dan memeluknya.

"Gue nggak mau liat lo sama orang lain selain gue." ucap Qila dengan tulus.

"Tapi-." ucap Alvaro terpotong saat Qila tiba-tiba menempelkan bibirnya ke bibir laki-laki itu. Alvaro syok saat tiba-tiba Qila menciumnya. Tidak, tidak bukan sekedar ciuman tapi sebuah lumatan lembut.

"Mata gue nggak suci lagi." ucap Bella yang ada di balik pohon bersama para sahabatnya dan kakak-kakak Qila.

"Astaga, adek gue." ucap Kevin geleng-geleng kepala dan mengelus-elus dada nya.

"Oh my god, Qila gila tuh orang." ucap Maya juga.

"Berisik dah, nanti kalau ketahuan bisa berabe." ucap Riska menenangkan.

Sedangkan disisi lain. Qila dan Alvaro masih saja berciuman untuk melampiaskan rasa rindu mereka.

Bugghh

Alvaro tersungkur ke tanah akibat pukulan mendadak dari seseorang.

"NGAPAIN KALIAN?." bentak seseorang menahan emosinya melihat kejadian tadi.

"Riski." gumam Qila, saat melihat yang memukul Alvaro adalah Riski.

"NGAPAIN LO KESINI LAGI? NGAPAIN LO KETEMU SAMA QILA LAGI? HAH? NGAPAIN."

Bugggh

Bughh

Riski terus saja memukuli perut dan pipi Alvaro sampai keluar darah disudut bibir milik Alvaro.

"STOP." teriak Qila yang sama sekali tak didengarkan oleh Riski, laki-laki itu terus memukuli Alvaro.

"RISKI PLIS STOP." teriak Qila kembali. Laki-laki itu pun akhirnya menghentikan aktivitas nya.

"AWAS AJA KALO LO MASIH NEMUIN QILA LAGI, GUE NGGAK AKAN SEGAN-SEGAN BUNUH LO." teriak Riski ke Alvaro, dengan gerakan cepat ia pun menarik tangan Qila dan meninggalkan Alvaro sendiri.

"KI, LEPAS KI. GUE MAU NOLONGIN DIA. HIKS."

Tiba-tiba segerombolan orang menghampiri Alvaro, yang sudah babak belur.

"Al, lo nggak pa-pa?." tanya Kevin, Alvaro hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Kevin, tanda ia baik-baik saja.

"Kita kerumah sakit aja yah." ucap Kevin lagi.

"Gu-e nggak pa-pa. Lebih baik kalian nyusul Qila aja. Perasaan gue nggak enak." ucap Alvaro menahan rasa nyeri nya.

"Oke, gue akan nganter lo pulang pake mobil. Dan bang Kevin sama kalian bertiga nyusulin Qila." ucap Qeyla yang diangguki oleh mereka.

"Emang lo bisa Qey?." tanya Maya ke Qeyla.

"Gue udah hubungan Devan tadi, dia otw ke sini." ucap Qeyla.

"Ya udah kita pergi dulu ya." pamit Kevin yang hanya di beri anggukan Qeyla dan Alvaro. Dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Tunggu Devan kesini dulu, gue nggak akan kuat ngangkat lo." ucap Qeyla.

"Iya." kata Alvaro singkat, luka di pipi nya sangatlah terasa nyeri, dibandingkan di perut nya.

Sedangkan disisi lain, Qila dan Riski sudah berada di mobil Riski, Laki-laki itu menarik paksa Qila agar mau ikut dengannya.

"Kita mau kemana Ki?." tanya Qila, gadis itu takut melihat wajah Riski yang sedari tadi emosi.

"Ntar lo tau sendiri." ucap Riski.

LOVE ACTUALLY Part 1 (Proses Penerbitan + Perkembangan Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang