Sakura bersiap-siap berangkat ke sekolah, wajahnya tidak memperlihatkan antusias ataupun perasaan bahagia. Padahal, hari ini ialah hari pertama ia masuk di Konoha High School.
Sakura berasal dari Kota Suna, kedua orang tuanya memindahkan sekolahnya ke KHS yang ada di Konoha. Kehidupan Sakura tidak begitu menyenangkan, orang tuanya bercerai saat ia berumur lima tahun, dan kemudian ibunya menikah lagi dengan pria yang lebih muda delapan tahun darinya. Ayah barunya memiliki emosi yang tidak stabil, labil dan selalu memandang rendah pada Sakura. Bahkan, ayah hampir melakukan pelecehan terhadap Sakura.
Mulai hari ini Sakura harus terbiasa bangun dan membuat sarapan sendiri, ia masuk ke dapur lalu mengambil roti dan melumurinya dengan selai strawberry. Saat akan memakan roti tersebut, ingatan Sakura kembali pada malam itu.
Flashback On
Malam itu, saat ibunya bekerja lembur, ayah tirinya mendobrak kamar Sakura dalam keadaan mabuk, Sakura terkejut bukan main. Pada saat itu Sakura hanya mengenakan tank top berwarna merah tua, ia bahkan tidak menggunakan bra. Sakura memang terbiasa tidur tanpa menggunakan bra.
Sakura lupa dirinya belum mengunci pintu, biasanya ia tidak pernah lupa.
"Puaskan aku!" ayah tirinya berteriak pada Sakura dengan nada tajam dan memaksa. Sakura berdiri lalu berlari ke arah toilet, namun ayah tirinya mencekal tangan Sakura sebelum ia masuk ke dalam toilet.
"KAU TIDAK MAU! HAH!" bentak ayah tiri Sakura, Sakura menegang ia benar-benar ketakutan. Ayah tiri Sakura melempar Sakura ke arah kasur, Sakura semakin memundurkan tubuhnya sampai tubuhnya Mentok di kepala ranjang. Sakura menggeleng, air matanya terus menetes tanpa hentià.
"Lepaskan aku!" seru Sakura yang berusaha berontak dari kungkungan ayah tirinya. Ayah tiri Sakura semakin mendekat, lalu mencengkeram pergelangan tangan Sakura dengan kuat.
"Jangan menjadi anak kurang ajar! Sialan!" bentak ayah tiri Sakura yang semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Sakura.
"Kumohon! Lepaskan aku ...!" Ucap Sakura dengan suara serak dan parau, Sakura terus berontak hingga ayah tirinya menampar pipinya.
"DIAM! BIARKAN AKU MENIKMATIMU!" tegas ayah tiri Sakura yang sudah marah. Sakura menggeleng terus, ia tidak ingin di hari ulang tahunnya, ternodai oleh pria ini. Ya, tepat beberapa jam lagi Sakura berumur tujuh belas tahun.
"Ayah! Kumohon ...!" pinta Sakura memelas, ia membenci dirinya yang tidak memiliki kekuatan untuk menyingkirkan tubuh ayah tirinya.
'Aku menyesal papa! Aku ingin kembali bersamamu ...,' batin Sakura yang mengingat kembali ayah kandungnya, dahulu Sakura disuruh memilih untuk tinggal dengan siapa. Tentu saja, sebagai seorang anak Sakura akan memilih ibunya, dan lagi dahulu ia berumur lima tahun. Pantas saja ia belum bisa berpikir dewasa.
"Ibumu terlalu sibuk! Jadi kau yang harus memuaskanmu!" ayah tiri Sakura mendekatkan kepalanya ke arah Sakura, berniat mencium bibir Sakura. Sakura sontak menggerakkan kepalanya tak karuan, ia berusaha menghindari wajah ayah tirinya. Sakura juga mencoba melepaskan tangan yang ditahan oleh ayah tirinya di atas kepalanya.
"DIAM KAU JALANG!" emosi ayah tiri Sakura semakin menjadi-jadi, bahkan dapat terlihat kabut nafsu di kedua mata ayah tirinya. Sakura menutup mulutnya dengan kuat, wajah Sakura sudah basah oleh air mata.
Ayah tiri Sakura melepaskan satu tangan yang menahan pergelangan tangan Sakura, tangan itu bergerak menyentuh payudara Sakura yang tertutupi oleh tank top. Tetapi, sebelum itu terjadi Sakura terlebih dahulu menendang lutut ayah tirinya. Sakura tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melepaskan diri ketika ayah tirinya mengaduh kesakitan. Sakura mendorong ayah tirinya, ia lalu berlari sekuat tenaga kearah toilet lalu menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVISIT 《R》✔
Fanfiction《06》 END 21+ Sakura hampir di perkosa oleh ayah tirinya, ayah tirinya membalikkan fakta sehingga ibunya murka dan memindahkan dirinya keluar kota. Tidak sampai disitu, perpindahan sekolahnya malah membuatnya mengalami trauma sampai harus mengganti i...