Kau sudah parah...
.
.
.Taehyung POV
Hyung bogoshipoyo
Hanya dua kata itu saja yang ingin ku ucapkan kepada Yoongi hyung. Tapi tidak bisa, dan tidak akan bisa.
Kenapa harus aku yang mengganggu kehidupan Yoongi hyung. Harus aku yang mencelakai kehidupan Yoongi hyung. Harus aku yang merepotkan kehidupan Yoongi hyung. Aku sama sekali tidak berguna.
Yoongi hyung. Mian
Jeongmal mianhaeKu akui. Aku pembunuh, pembawa sial. Akulah orang yang harus bertanggung jawab diatas semua penderitaan orang disekitarku.
Mulai dari eomma dan appa...
Tapi aku tidak sengaja
"Ahh!!!" Teriakku dikamar sembari melempar beberapa kotak kecil yang berisikan obat-obat dengan berbagai jenis warna dan bentuknya diatas meja belajarku.
Cltak-tak tak -tak
Lalu aku menjatuhkan diriku kasar ke dasar lantai, dan menyandarkan badanku menuju tembok. Kemudian mengisakan tangisku yang sedari tadi aku tahan.
Aku harus apa sekarang hyung?
Yoongi hyung kau dimana?
Aku terus mengisakan tangisku, tidak peduli bahwa sekarang tenggorokan dan dadaku benar-benar terasa sakit karena isakanku sendiri.
Yoongi hyung
Aku sakit hyung...
Aku sakit...
"Ottokhe??" Gumamku
Hingga sesuatu membuatku kaget. Cairan merah keluar dengan sangat deras dari kedua lubang hidungku. Aku tidak peduli itu. Aku hanya ingin tetap di posisi ini, duduk dan menangis. Lalu aku bergumam memanggil hyung yang sama sekali tidak mendengarku.
Baju kaosku kini sudah penuh dengan noda merah.
"Yoongi hyung aku sakit..." Gumamku lagi sembari terisak
Lalu aku mengusap noda darah yang ada di hidungku.
"Hiks... hyung... aku sakit hiks"
Aku mengusap noda darah yang keluar lagi dari hidungku.
Lalu aku pergi menuju kamar mandi, membersihkan noda merah tersebut dan mengganti bajuku. Aku melirik cermin yang ada didepanku. Aku berdiam diri sejenak dan menatap fokus bayanganku yang memantul dicermin.
Kau sangat pucat Taehyung~ah. Kau sangat jelek...
Hingga aku sudah selesai, aku melirik jam dinding yang kini tengah menunjukan pukul empat sore.
Biasanya setelah aku mimisan, aku akan pusing lalu pingsan. Aku mencari obat penangkal pusingku, namun nihil, obat penangkal pusingku sudah habis diantara semua obat yang aku punya. Lalu aku pergi menuju rumah sakit tentunya mencari Seokjin hyung.
Aku keluar rumah dan berlari dijalanan. Lalu aku semakin mempercepat lariku saat sesuatu yang sangat tajam dengan halusnya masuk ke sela-sela bagian kepalaku.
"Tahan Tae... Tahan" gumamku sembari berlari
Aku sampai, dan aku sudah ada didepan ruangan Seokjin hyung.
Ceklek,
Aku tidak sempat mengatur nafasku, aku tidak sempat mengatur pandanganku. Karena semuanya sudah terlihat gelap begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate | TaeGi Brothership [END]
FanfictionBagaimana jika benci lebih menguasai dibanding kasih. Seperti api yang senantiasa membuat percikan air menjadi kering, lalu melahap apapun yang disekitar nya tanpa pandang bulu. Hubungan darah mereka terhambat, seperti kesialan yang tak pernah bisa...