(revisi)
Dia memaafkan kita, bukan berarti luka yang kita berikan hilang. Tapi dia mengerti, bahwa kebersamaan lebih penting dari segalanya melebihi luka hatinya.
.
."Kumohon maafkan aku"
-Hate-
.
.
.Yoongi POV
Aku tidak bisa berhenti meremat-remat tangan kanannya. Aku tidak bisa berhenti untuk terus menatapnya. Aku tidak bisa berhenti untuk terus menangis.
Bodoh!
Aku bodoh!
"Taehyung~ah mianhae..." Ucapku memanggilnya
Tidak bisakah waktu terulang?
Aku ingin kembali dan merubah segalanya.
"Jeongmal mianhae..."
----
Author POV
Satu, dua, tiga, empat, hingga lima bangku sudah berjejer rapi yang menempel disebelab tembok rumah sakit. Itu adalah kursi tunggu rumah sakit.
Yoongi, nama seorang namja yang duduk disalah satu kursi tersebut. Wajahnya merah, matanya berair, dan dia juga berkeringat. Dia itu sedang ketakutan perhatikanlah.
Bibirnya bergertar. Pandangannya kosong kearah depan. Tetapi pikirannya bekerja sangat kuat.
Dia mengeluarkan air matanya lagi.
Yoongi sedang menangisi seseorang, yang ada didalam sebuah ruangan khusus yang dia tidak tau itu ruangan apa.
"Wae??" Gumamnya sendiri dengan pelan
Puk..
"Wae?" Gumamnya lagi sembari memukul lutut kanannya dengan kepalan tangan kanannya juga.
Puk..
"Wae?"
Puk..
"Wae? Hiks..." Dan kini dia terisak
"Hikss... Hiks..." isakannya lebih menjadi-jadi
Kali ini kedua tangannya tengah meremat-remat lututnya. Sesekali dia mengarahkan pandangannya kearah sebuah ruangan.
"Kenapa lama sekali" batinnya...
----
Yoongi POV
Taehyung itu si*lan!
Taehyung si*lan...
Berani sekali dia membuatku menangis. Berani sekali dia membuatku takut.
Tidak berguna!
Taehyung kau benar-benar tidak berguna!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate | TaeGi Brothership [END]
FanfictionBagaimana jika benci lebih menguasai dibanding kasih. Seperti api yang senantiasa membuat percikan air menjadi kering, lalu melahap apapun yang disekitar nya tanpa pandang bulu. Hubungan darah mereka terhambat, seperti kesialan yang tak pernah bisa...