perasaanku sudah menumpuk bagai tumpukan salju.
-----
30 desember01:12
Author POV
Drap
Drap
DrapSuara langkah kaki yang sama terus bergema dipojokan lorong rumah sakit. Yoongi, itu namanya. Dia tidak bisa berhenti untuk berjalan dijalan yang sama. Seperti berlomba lari, bajunya basah karena keringat.
"Apa yang mereka lakukan?" Monolognya
"Siala*!!" Gumamnya
Kuberi tahu, hati namja itu tengah tersesat dan ketakutan. Sama sekali tidak ada setitik ketenangan yang mau bersahabat dengan hatinya. Hanya nyeri yang terus digandengnya
.
Siapa yang mau kau salahkan?
.01: 32
"Bajing*n! Aku sangat takut" Gumamnya lagi
"Oh ayolahhhh aishh..."
.
Waktu?
.02:00
Ceklek
Pintu yang ditunggu Yoongi akhirnya terbuka. Pria berjas putih keluar dengan gagahnya. Selang waktu dia membuka maskernya saat sudah berada tepat dihadapan Yoongi.
Dokter itu tidak berbicara.
Raut dokter itu membuat Yoongi memiliki segunung tanda tanya.
"WAE!!" Teriaknya
"Seokjin hyung wae!!!!!" Teriak Yoongi lagi
"Mianha-"
"Aishhhhhh" Yoongi langsung menempis Seokjin dan masuk kedalam ruang ICU begitu saja
Dengan berlari
Drap
Drap
Deg..
Mau menyalahkan takdir?
."Taehyung~ah!!"
----
02:18"Salahkan dirimu sendiri..."
Bagai diiris gergaji berkali-kali, Perasaan Yoongi sudah mati. Baru saja Yoongi dijawab oleh kenyataan yang sangat-sangat buruk untuk didengar apalagi dirasakan.
Semua alat ditubuh Taehyung dilepas oleh petugas rumah sakit. Bibirnya terlihat pucat, sama sekali tidak ada pergerakan. Taehyung memejamkan matanya.
"Katakan kalau kau sedang bercanda" Ucap Yoongi pelan, selang waktu Yoongi menggenggam telapak tangan kiri Taehyung, yang kian lama berubah menjadi es.
"Tae~ya hentikan sandiwaramu" Gumamnya lagi
"Tae~yaa"
Yoongi merasa tidak dihiraukan oleh pemilik nama Taehyung itu.
"Tae..."
Yoongi tidak sadar kalau matanya sudah menampung air mata kembali.
"Andwae..." gumam Yoongi lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate | TaeGi Brothership [END]
FanfictionBagaimana jika benci lebih menguasai dibanding kasih. Seperti api yang senantiasa membuat percikan air menjadi kering, lalu melahap apapun yang disekitar nya tanpa pandang bulu. Hubungan darah mereka terhambat, seperti kesialan yang tak pernah bisa...