HALLOOOOO.... SAYA MEREVISI PART 1 NYA. SEMOGA SUKA. JANGAN LUPA VOTE. MUEHEHEHE.
*****
Iqbaal terdiam sambil menatap datar wanita di sampingnya. Mengamati dengan baik wajah cewe yang sedang tertidur dengan damai. Cantik. Iqbaal akui dia cantik. Kemarin, Iqbaal ditantang oleh teman-temannya untuk mendekati cewek ini. Hanya mendekati, tidak meniduri. Iqbaal sedikit mabuk malam itu. Bukan sedikit, sepertinya memang mabuk.
Gadis ini sedang berjoget ketika salah satu temannya menunjuk random. Tau apa yang buat Iqbaal merasa bersalah? Cewe ini bahkan masih perawan ketika Iqbaal sudah terbawa nafsunya.
Iqbaal ga habis pikir. Buat apa ada anak perawan di tempat kayak gini dan sedang mabuk-mabukan. Iqbaal berdiri, memakai pakaiannya yang tergeletak begitu saja di lantai. Meneguk air mineral yang tersedia kemudian duduk di sofa yang menghadap ke kasur. Menatap dari jauh cewe yang daritadi masih terlelap.
Sudah setengah jam berlalu pun, cewe itu masih senantiasa tidur dengan lelap. Iqbaal masih menunggu cewe itu bangun.
Iqbaal mengangkat alis kanannya ketika kasur bergoyang dan sekali hentakan cewe itu bangun dengan kedua tangannya diangkat tinggi dan uapan yang begitu lebar. Mata Iqbaal membulat sempurna. Ada sesuatu yang bergejolak di dalam tubuhnya ketika melihat tubuh polos gadis ini lagi. Iqbaal meneguk ludahnya sendiri. Maaf, Iqbaal bahkan lupa bagaimana dia asik bermain sendiri dengan cewe yang sedang mabuk itu.
"KAMU SIAPA?"Teriak cewe itu ketika mata mereka bertemu. Bahkan cewe itu langsung shock ketika tidak sengaja melihat bahwa dia sedang telanjang. Segera ditariknya selimut, kemudian air matanya keluar begitu saja.
Iqbaal bangkit menghampiri cewe itu. Membuat cewe itu dengan refleks menggenggam erat selimut yang ada didadanya.
"Sorry. Kemarin, gue ga sengaja. Gue bakal tanggung jawab. Bulan depan kita nikah."
Mata cewe itu membulat. "Ni...nikah?"
Iqbaal mengangguk. Tangannya menunjuk hape cewe itu. "Gue udah taro nomor telfon gue dihape lo. Alamat rumah gue juga. Gausah takut, gue pasti tanggung jawab."
"Haa?"
Kemudian Iqbaal pergi. Meninggalkan cewe yang Iqbaal tidak tau namanya siapa itu menangis kencang. Iqbaal dengar ketika pintu hotel nyaris tertutup.
Iqbaal benar-benar merasa bersalah. Dia bukan cowok berengsek yang suka memainkan cewek. Malam itu, entah kenapa, dia tiba-tina saja berubah menjadi berengsek.
Percayalah, pertama kali berkenalan dengan seorang cewek, apa yang membuat cowo tertarik? Tubuhnya. Iqbaal tidak munafik untuk mengiyakan. Tapi cara Iqbaal yang salah. Orang tua nya tidak pernah mengajarkan dia untuk having sex sebelum menikah. Ini hanya kecelakaan yang sebenernya Iqbaal takutkan sejak bangun tadi.
*
Lele menarik nafasnya kesal. Merasa ditipu oleh sepupunya sendiri, karena diajak ketempat dunia malam seperti ini. Tadi sekitar jam 12 Leonardo izin meminjam mobilnya untuk pergi entah kemana. Gerak gerik Leo pun sangat mencurigakan, sehingga Lele memaksa untuk ikut dengan Leo walaupun cowok itu sudah berkali kali melarangnya untuk ikut.
Dan benar apa dugaan Lele, mereka sedang di club saat ini. Berkali kali Lele marahi Leo sekaligus memberi cowok itu ceramah dan nasehat, tapi berkali kali juga Leo bilang "Cuma bentar kak, gue lagi janjian bentar sama temen gue."
"Kak, nih minum dulu."Kata Leo sambil tertawa. Memberikan minuman yang Lele sendiri tidak tahu itu apa. Karna haus, Lele mengambil dengan kasar dan meneguknya hanya dengan 3 kali tegukan. Ketika Leo duduk disamping Lele, Lele menyerahkan gelasnya untuk diisi ulang. Ini candu. Lele masih terlalu polos untuk membedakan mana alkohol dan mana yang tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should I Do?
RomanceIqbaal Ghianta, pria mapan yang sebenarnya belum siap menikah diusianya yang dibilang sudah pas. Karena sebuah kesalahan, sebagai pria yang diajarkan bertanggung jawab oleh orang tuanya, dengan sungguh-sungguh, Iqbaal mengucapkan janji suci dengan l...