7

2.4K 63 0
                                    

Happy Sunday guys.

*

Iqbaal berlari kencang dari kantornya setelah mendapat telefon dari Leo. Memasuki mobil dengan buru buru. Tangannya terkepal karena jalanan macet. Berkali-kali Iqbaal menekan klakson dengan emosi. Ketika sampai dirumah, dia memarkirkan mobilnya secara asal. Dia berlari memasuki rumah. Di ruang tamu Lele ga ada. Dia berlari lagi ke kamar. Dan bernafas lega jika Lele dan Leo ada di kamar.

"Siapa?"Tanya Iqbaal kepada Leo. Tapi matanya menatap Lele yang sedang tertidur. Mata Lele terlihat bengkak, Iqbaal tau Lele pasti menangis.

"Temen kampusnya, bang. Dia sering dateng ke cafe. Tapi, waktu tau Kak Lele udah punya suami, dia kesal sampai maksa kak Lele masuk mobilnya. Cafe udah tutup. Gue lagi di belakang, terus waktu gue denger teriakan Kak Lele gue langsung keluar."

Leo menarik nafasnya, hatinya ikut perih kalau mengingat kejadian tadi. Lele yang hampir dilecehkan. "Waktu dia hampir nyium Kak Lele, gue udah sempet mukul dia. Tapi, sebelum gue dateng, gue gatau kalau dia udah sempet nyium atau engga."

Iqbaal menghembuskan nafasnya, nafas kesal yang daritadi dia tahan. Dia duduk dikasur samping Lele, menarik pelan tangan Lele yang terlihat memar.

"Namanya siapa?"

"Gue gatau bang. Kak Lele ga pernah kenalin di secara spesifik."

Iqbaal mengangguk. "Lo kalo mau pulang, pulang aja gapapa. Lele biar gue yang jaga."

"Gue pulang ya bang."Ucap Leo kemudian pergi setelah Iqbaal mengangguk, "Hati-hati Yo."

Setelah itu, Iqbaal diam menatap Lele. Dia kesal sama Lele, kesal juga sama dirinya sendiri. Hatinya mencelos ketika mendengar Lele disakiti. Tidak terima ketika Lele mau dicium orang lain. Jengkel sama sikap Lele yang terlalu baik sama semua orang.

Iqbaal bangkit berdiri, dia menarik nafasnya kemudian berjalan kearah kamar mandi.

Setelah selesai mandi, dia keluar dengan celana tidurnya.

"Kamu udah pulang?"Suara Lele mengejutkan Iqbaal yang sedang menarik kaos di lemarinya.

Iqbaal melempar kaos ditangannya, berjalan ke arah Lele yang sedang duduk dan mau jalan keluar kamar.

"Siapa?!"Lele tersentak ketika Iqbaal teriak.

"Baal, aku mau ngambil minum buat kamu."

"GA PENTING! GUE TANYA SIAPA?!"Kata Iqbaal lagi. Dia diam ditempatnya sampai Lele berbalik pelan untuk menoleh ke arahnya.

"Kamu tau?"Lele mulai menangis.

"SIAPA Le SIAPA?"Iqbaal makin emosi melihat Lele menangis.

"Temen... temen kampus aku." gumam Lele dengan terbata-bata.

"Namanya!"Iqbaal menggeram.

"Andra."

Iqbaal melempar handphonenya ke arah Lele membuat Lele kaget kemudian memberanikan diri untuk menatap Iqbaal. Ketika Iqbaal menghampirinya, Lele kembali menundukkan kepalanya.

"Lo dicium?" tanya Iqbaal. Lele menggeleng.

"Jujur."

Lele menunjuk hidungnya.

"Dia mau cium bibir aku, tapi aku menghindar akhirnya kena hidung aku, abis itu Leo dateng."

"AH BANGSAT!"Iqbaal meninju dinding. Lele tersentak kaget lagi. Dia menghapus air matanya.

"Makanya kalo kemana-mana itu pake baju yang sopan!" bentak Iqbaal.

"Lo mau pamer badan?"Dia menarik ujung baju yang Lele pakai ke arah bawah.

What Should I Do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang