3

3.2K 82 5
                                    

INI SAYA NGETIK PANJANG LOH GUYS... Lagi gabut saya, jadi ayolah temen-temen bantu kegabutan saya dengan membaca cerita saya yang ga seberapa ini. HEEHEHEHE.....

***

Setelah 3 hari menginap di hotel. Akhirnya, Iqbaal dan Lele pindah ke rumah Iqbaal. Lele baru tau kalau ternyata Iqbaal tinggal dirumah yang berbeda dengan orang tuanya.

Memasuki kawan komplek, Lele tersenyum memandangi pepohonan yang tumbuh dengan baik. Rerumputan yang terawat. Dan pada akhirnya sampai di sebuah rumah berlantai 2 dengan perkarangan yang sangat rapi untuk ukuran cowo seperti Iqbaal.

Setelah mobil terparkir dengan baik, Iqbaal kearah bagasi. Mengeluarkan koper koper Lele. Lele mengambil satu kopernya dan mendorongnya ke dalam rumah ketika Iqbaal sudah membuka pintu rumahnya. Kemudian kembali lagi untuk mengambil koper lainnya. Iqbaal hanya membantu mengeluarkan saja.

"Aku tidur dimana?"Tanya Lele sambil mengukuti Iqbaal yang sedang berjalan ke sebuah kamar. Iqbaal membuka pintu kamar. Membiarkan Lele masuk tanpa berbicara.

Lele masuk sambil membawa koper kopernya yang sangat berat itu. Membawanya ke lemari, mau memindahkan baju bajunya di dalam lemari. Ketika lemari terbuka, Lele sedikit terkejut ketika ada banyak tumpukan baju yang pasti bajunya Iqbaal.

"Ini baju kamu."Ucap Lele ketika melihat Iqbaal sedang bersandar di daun pintu kamarnya.

"Sebelahnya lagi, itu lemari gue beli buat lo."

"Hah?"

Iqbaal menaikkan alisnya. "Maksud kamu, kita satu kamar?"

Iqbaal mengangguk, "Iyalah. Kan suami istri."

Jantung Lele mencelos, badannya ikut jatuh kebawah ketika Iqbaal keluar pergi dari pintu kamar itu.

"Le, ada Leo."

Lele segera bangkit, berjalan cepet untuk menghampiri Leo. Dia memeluk Leo erat. "Eh eh kak kenapa."Tanya Leo sambil membalas pelukan Lele.

"Kangen."

"Ya Tuhan kak. Itu suaminya udah liat liatin gue. Takut."Kata Leo dengan pelan tapi ketawa. Mata Lele bergerak mencari Iqbaal yang sedang menatap mereka dengan tidak biasa. Tapi, gak mungkin Iqbaal cemburu kan. Emang tatapan Iqbaal saja yang begitu.

"Iqbaal! Kalo Leo tinggal disini boleh?"Iqbaal mengangguk sambil melewati mereka yang masih pelukan.

"Leo tinggal disini yaaaa."

"Kak, jauh dari sekolah gue. Lagian gapapa kok kalo gue tinggal di apartemen."

"Yakin?"Leo mengangguk. Lele melepaskan pelukannya. Kemudian mengambil tasnya di sofa tepat disebelah Iqbaal. "Duduk dulu deh kamu."Kata Lele kepada Leo.

"Ini kamu pegang stnk mobil. Jangan sampai hilang. Terus jangan lupa tetap ke cafe ya. Setiap sabtu sama minggu kamu kesini! Nginep disini aja ya."

Leo terkekeh lalu mengangguk. "Kalo pulang sekolah langsung dateng ke cafe dulu. Jarak kita jauh sekarang. Kalo aku kangen, gimana?"Leo mengangguk lagi. Matanya menatap Iqbaal yang daritadi diam memperhatikan mereka.

"Kaka transfer uangnya nanti ya. Kamu masih ada uang pegangan kan?"Leo mengangguk. "Gue cabut ya kak."Lele menggeleng. Ikut berdiri ketika Leo sudah berdiri. Dia merentangkan tangannya tanda meminta pelukan dari Leo yang dibalas langsung dengan Leo.

"Bang, gue balik dulu."Ucap Leo menghampiri Iqbaal, tangannya tersodor kearah Iqbaal untuk melakukan tos pria pada umumnya dan disambut dengan Iqbaal. "Hati-hati lo. Sering main kesini. Kalo ga, dateng aja ke Mama."Leo mengangguk mengerti dan mulai berjalan ke arah pintu diikuti Lele dan Iqbaal dari belakang.

What Should I Do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang