Sudah seharian penuh seungmin menangisi kesalahan nya ditambah jisung yang tak mau diajak bicara. Woojin menjadi sedih, sebagai ibu, ia merasa sudah gagal mendidik anak-anak nya.
"Ini bukan salah bunda kok, jangan nangis!" Felix memeluknya.
Benar kata felix, ia tidak boleh menangis.. bagaimana pun caranya ia harus bisa menyatukan anak-anaknya lagi seperti dulu.
ceklek
"felix?... woojin kau menangis?"
Woojin segera menyeka air matanya lalu tersenyum seolah tak terjadi apa-apa "tidak.. ouh ini, tadi felix cerita kucing tetangga kita akhirnya lahiran, mana kembar tujuh... Aku jadi terharu mendengar nya"
Bangchan memicingkan matanya curiga, tapi akhirnya ia memilih untuk mengangguk saja walau sebenarnya ia tahu ada yang salah dengan istrinya itu..
"Ada dokumen yang ketinggalan" Ucapnya lalu mengambil kertas-kertas itu diatas nakas kemudian mengusak sayang surai blonde felix dan tidak lupa mencium kening istri tercinta sebelum melangkahkan kakinya keluar
Di depan rumah, chan tampak sedang menghubungi seseorang
"Tolong awasi wanita itu"
Chan menghembuskan napas kasar setelahnya kembali melangkah menuju mobil
***
"Jeonginnie~" panggil seungmin saat melihat adiknya itu memasuki kantin,
Si adik menoleh "kakak mau apa? Jeongin gak mau dekat-dekat orang jahat"Lagi, dan lagi seungmin harus menahan tangis, sakit begitulah yang terasa.. Tapi dia sadar ini adalah hukuman untuk nya..
"Eum, kalau begitu kakak gak bakal dekat-dekat jeongin lagi.. Maafin kakak ya"
Meski yang terlihat adalah senyuman dibibir nya, namun berbanding terbalik saat ia mulai berbalik menjauh dari hadapan jeongin, air matanya jatuh begitu saja.. Dan jeongin melihat bagimana seungmin mengusap matanya dari jauh
"Maaf kak seungmin, ini karena jeje sayang kakak"
Tidak hanya sampai disitu, seungmin kembali mendapat cobaan saat berpapasan dengan hyunjin
Pria itu juga menghentikan langkah nya, matanya menatap seungmin sedih bercampur kekecewaan.. Untuk sejenak mereka hanya saling berpandangan, tidak ada yang bersuara sampai akhirnya yang lebih tinggi memilih melangkah kembali melewati seungmin yang begitu menyedihkan
.
.
.
brakSuara dentuman pintu terdengar begitu keras
Minho kembali menghela napasnya pasrah ketika kerah bajunya ditarik
"DASAR KAU BAJINGAN!" hyunjin berteriak keras tepat didepan wajah nya
"Kau boleh memukul ku, aku tidak akan melawan" ucapnya pasrah dan sedikit meringis saat menggerakkan bibir nya yang sudah bonyok, karena changbin sudah dulu menghajar nya..
Hyunjin melepas cengkraman nya
"Aku bisa saja membunuh mu... tapi aku masih ingin melihat kau mendapat balasan dari apa yang telah kau buat"
Minho mengusap sudut bibir nya yang terluka "tapi aku melakukan nya karena kau mencoba mengambil jisung dari ku" Dengan susah payah ia bangkit "kau masih menyukai tupai ku kan?" Minho berucap santai lantas terdengar begitu dingin
Matanya bergerak gelisah, minho bisa melihat itu sebagai tanda 'ya' dari hyunjin
"Sudah kuduga"
"Hanya sekedar kagum, aku tidak pernah menginginkan nya menjadi kekasih ku.. dan perasaan ku padanya tidak lebih dari seorang sahabat" Hyunjin berkata jujur
Minho tergelak miris "begitu juga dengan ku. hanya ingin bermain dengan mantan mu... tidak lebih" Minho berbisik diakhir Kalimatnya
bugh
Minho kembali meringis mendapat pukulan keras di sudut bibir nya lagi.
"Dengar, jika kau tidak bisa mengembalikan seperti semula... aku benar-benar akan menghapus seungmin dan merebut jisung dari mu!"
Sebuah peringatan keras untuk minho, karena hyunjin tidak pernah main-main dengan ucapannya.
.
.
.
"Ouh, changbinnie~ kemarilah sebentar"
Changbin yang hendak menaiki tangga menuju kamar yang sudah dirindukan nya terpaksa harus memutar langkah kearah dahyun, ia tidak bisa mengabaikan panggilan seorang ibu bukan? Jika tak ingin di cap sebagai anak tidak tahu diuntung
Dengan malas ia duduk disamping ibunya
"Bagaimana? Apa kau sudah ketemu dengan si manis yang menolong mama waktu itu?" Dahyun bertanya dengan semangat, saking semangatnya ia sampai mengguncang tubuh anak mini nya itu membuat changbin terhuyung kekanan dan kekiri
Changbin menggeleng
"Ck... hisss...dasar payah.. sama saja seperti papa mu"
Pria pecinta dark itu hanya menghela napasnya mendengar omelan yang tak ada henti dari sang mama
***
"Omong kosong apa ini!"
Jackson menepuk pundak chan
"Kau tidak boleh emosi, menghadapi wanita licik itu perlu kesabaran"
"Kalau boleh saran, sebaiknya kalian lakukan tes dna pada seungmin secepatnya"
Chan menghela napas lagi entah untuk yang keberapa kali "tapi aku tidak ingin woojin tau soal ini... Dan aku sangat yakin seungmin anak kami bukan seperti yang dikatakan wanita itu"
Hening kembali menyapa, chan tenggelam dengan kegelisahan nya sedangkan jackson hanya bisa menghela napas melihat sahabatnya
Dari tempat lain seorang wanita tengah menyeringai dengan gelas panjang ditangannya
"Aku akan kaya"
kaya
Kayaaaa
KAYAAAAAAAAAAA!!
Gelak tawanya terdengar begitu menggelegar di seluruh ruangan
TBC
Waduh ada konflik baru lagi 😆
Rencana nya sih setelah semua masalah selesai, baru masuk dimana minho changbin dan hyunjin berusaha untuk mendapat restu sang daddy mertua setelah itu tamat ya 😆😆😆
Yaudah, jan lupa vote+comment nya :)
Yang siders kudo'akan jodohnya gelap :v (bukan changbin ya, kalo itu mah keenakan kalian 😭)
Thank you ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/160665426-288-k801364.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UWU FAMS [ Stray Kids ]
FanfictionUWU FAMS 1 : Bercerita tentang keluarga christopher, dimana sang ayah 'Bangchan' yang terlalu over protektif terhadap istri dan keempat anak nya. (Chapter Complete) ✔ UWU FAMS 2 : Mengulik kisah di balik percerian dua Idola Senior yang dicintai pada...