Kini mereka semua sudah berada di ruang tengah. Empat bocah itu duduk berjejer di lantai. hening tanpa bersuara, menunduk tanpa menatap empat pasang mata dihadapan mereka.
"Daddy tidak habis pikir dengan kelakuan kalian" chan buka suara
"Bunda juga" sahut woojin.
Seungmin dan felix semakin menunduk dalam karena bisa merasakan bahwa kedua orang tua nya itu hanya fokus pada mereka.
"Daddy gak tau apa masalah nya, tapi seungmin kenapa kamu merusak baju kakak mu?!"
"Aku sudah memperingati nya untuk tidak menyentuh barang-barang ku"
"Nah felix, seungmin sudah memperingati mu, harus nya kau dengarkan dia"
"Apa salahnya meminjam jam miliknya, bahkan aku tidak merusak nya" ujar felix sambil menangis berusaha membela diri.
"Felix benar, apa salahnya berbagi dengan kakak sendiri?"
"Aku tidak mau. Aku tidak sudi barang ku disentuh oleh orang lain dan aku berhak melindunginya. Dad, ini adalah gaya hidup ku, kebahagian ku. Aku berhak melakukan nya selama tidak merenggut hak milik orang lain. Meski keluarga tidak ada toleransi apa pun!"
Woojin melongo mendengar penuturan seungmin. Dari kecil dia selalu mengajari anak-anak nya untuk berbagi, tapi kenapa setelah dewasa seungmin nya...
"Huwaaaaa lihat, dia sekarang bertingkah sok hebat hiks"
"Diam felix" tegur chan
"Dad! Seungmin ini psycho!. Aku tau dia marah tapi kenapa harus merusak baju baru ku yang mahal"
Woojin menghela napas sebelum akhirnya menatap serius kedua anaknya itu "Jadi tidak ada yang mau mengaku salah? Oke, tidak ada cara lain. Kalian harus intropeksi kesalahan kalian"
Di malam yang dingin, diatas rooftop sudah ada empat buah kursi kecil/kursi waktu. Seungmin dan felix menatap datar ke arah kursi-kursi itu.
"Duduk" perintah sang bunda.
Rooftop selalu menjadi tempat pilihan woojin untuk menghukum anak anak nya ketika melakukan sesuatu hal yang salah.
"Bun, kami bukan anak kecil lagi" tolak seungmin.
"Bukan anak kecil lagi tapi kau dan felix masih saling menjambak rambut?! Ini bukan soal usia, tapi kematangan diri. Kalian sudah tua tapi belum bisa bersikap dewasa! Karna itu, sebagai orang tua aku wajib mendisiplinkan anak nya yang belum dewasa! Paham?'
Jisung melirik ke arah seungmin seolah olah mengatakan 'tuh dengerin'.
"Sekarang duduk"
Felix menatap chan, memberi sinyal pada daddy nya itu untuk mengeluarkan nya dari hukuman sang bunda.
"Jangan melihat daddy, turuti saja bunda kalian. Ayo duduk sana!"
Dengan berat hati felix dan seungmin berjalan kearah kursi waktu dengan menghentakan kaki nya seperti anak kecil.
"Kalian juga. duduk!"
"Eh? Tapi bun kami hanya mencoba memisahkan mereka" jeongin membela diri
"I-iya benar tadi itu kami---"
"Justru kau yang harus lebih intropeksi diri. Sebagai yang tertua kau sama sekali tidak mampu menengahi adik-adik mu"
"Dan Jeongin, tadi itu kau sama sekali tidak membantu. Cepat duduk!" Perintah chan
Mau tidak mau keduanya harus menyusul felix dan seungmin untuk duduk di bangku waktu.
"Tetaplah disini sampai 30 menit. Renungkan kesalahan kalian. Woojin ayo masuk disini sangat dingin"
KAMU SEDANG MEMBACA
UWU FAMS [ Stray Kids ]
FanficUWU FAMS 1 : Bercerita tentang keluarga christopher, dimana sang ayah 'Bangchan' yang terlalu over protektif terhadap istri dan keempat anak nya. (Chapter Complete) ✔ UWU FAMS 2 : Mengulik kisah di balik percerian dua Idola Senior yang dicintai pada...