27

3.7K 477 147
                                        

prank

suara piring dilempar ke lantai dengan keras terdengar beberapa kali dari sebuah rumah mewah.

tak ada yang peduli, orang-orang yang berlalu lalang di depan rumah tersebut sibuk dengan urusan masing-masing, tidak sempat untuk sekedar kepo dengan urusan rumah tangga orang.

"pokoknya aku minta cerai hari ini juga!"

chan hanya diam tak menjawab, masih santai menyeruput kopi hangat nya. tak peduli dengan teriakan yang woojin tujukan padanya

sedangkan jisung, felix, seungmin dan jeongin bersembunyi di belakang sofa. lalu ada yeji diatas sofa asik mainin pistol yang kemudian di arahkan pada kepala kakak-kakak nya yang sedang bersembunyi.

"bunda serem kak, mirip medusa" bisik jeongin. mantan anak bungsu itu bahkan sudah gemetar mendengar pertengkaran woojin dan chan.

"aku bawa yeji, kamu urus sisanya!"

sebuah koper besar sudah ditangan. ia letakkan sebentar lalu meraih yeji di sofa.

ketika woojin hendak menyeret kopernya lagi, sebuah tangan menghentikan nya.

"bunda jangan tinggalin jeongin" rengeknya mengiba

tanpa menoleh sedikit pun, woojin tarik tangan nya kasar membuat pegangan jeongin terlepas. pemuda bersurai maroon itu terkesiap, terlalu terkejut dengan sikap sang bunda.

"daddy katakan sesuatu, tahan bunda dad, aku gak mau pisah sama bunda"

chan hanya mendengus

"dad.." lirih jeongin, bahkan air matanya sudah mengalir deras membasahi pipinya

"ya udah, ikut dia sana"

lagi-lagi jeongin dibuat terkejut. ada apa dengan orang tuanya saat ini? kenapa mereka berubah?

"tidak! aku tidak butuh kamu, aku hanya ingin yeji.. satu-satunya anak ku"

setelah mengatakan hal menyakitkan itu woojin kembali menyeret koper nya dengan tergesa-gesa. tanpa ragu dan tanpa menoleh sedikit pun ia pergi meninggalkan kediaman mewah nya

"kak jisung, kak felix, kak minie... bunda kak.." rengek jeongin pada ketiga pemuda yang baru keluar dari persembunyian

jisung dan seungmin mengedikkan bahu acuh. lalu felix berjalan santai sembari menguap kencang mengacuhkan jeongin.

chan juga pergi begitu saja, ia lebih peduli dengan ponsel dibanding anaknya yang sedang membutuhkan eksistensi nya sekarang.

dengan wajah yang berantakan jeongin terduduk di lantai ruang tengah, meraung-raung sendirian tanpa ada yang peduli padanya.

•••















































































"je... je bangun" woojin menepuk pipi jeongin lembut mencoba membangunkan anak laki-laki bungsunya

"bunda..."

"kau kenapa? mimpi buruk?"

jeongin mengangguk lemah, woojin yang iba pun segera merengkuh kesayangannya itu kedalam pelukan. menepuk kecil punggungnya untuk menenangkan sang anak

............


































































hiya hiya hiya ternyata hanya mimpi 😂

iya tau ini pendek, iya maaf u.u

aku update karena tau kalian pasti kangen banget sama aku *bodo amat thor kepedean lo

ide ku lagi mampet :'v udah mentok banget :"( mood nulis tiba2 ilang gitu aja :(

ditambah wp sering banget error nya :(

UWU FAMS [ Stray Kids ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang