Sudah tiga puluh menit lamanya han terduduk sendirian di ruangan gelap itu, hanya kue dan lilin yang menemani nya dalam kesunyian. Ia tampak murung, hari ini ulang tahun nya, dan harus nya i.n bersama dia hari ini, tapi tiba-tiba saja si adik bungsu tersebut seenak nya meninggalkan dia bersama kue+lilin dengan alasan ada urusan penting yang harus diselesaikan. Han sangat kesal, sungguh sangat kesal dengan adik bungsu nya itu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menelpon seseorang yang mungkin juga bernasib sama dengan nya atau malah kebalikan dari yang ia rasakan sekarang. oh sungguh dia benar-benar merasa semakin terpuruk kalau begitu.
"Oh, halo? Lixie-ah?!"
Han sangat terkejut. bagaimana tidak? si pemilik suara goa itu menangis tersedu-sedu.
"Hiks hanie-ah..."
Sudah bisa ditebak apa yang terjadi pada pria itu. Han hanya menghela napas dan sedikit menyunggingkan senyuman, karena ternyata dia tidak sendirian.
"Jangan menangis" sahut han dengan suara parau
"Kamu juga ya?" Dari jawaban han tadi felix juga bisa menyimpulkan kalau saudara kembar nya itu juga bernasib sama dengan nya, ditinggal disaat moment penting bagi mereka seperti ini.
Han mendengus "ya, begitulah"
"Han.."
"Apa?"
"Keluar yuk?"
Tidak ada percakapan lagi setelah han mengiyakan ajakan felix. Dan benar saja, mereka bertemu di sebuah taman bermain. Namun ketika hendak masuk ke taman itu keduanya dicegat oleh dua orang yang tidak dikenal.
"Ayo ikut"
Dua orang yang menggunakan masker tersebut menarik paksa felix dan han masuk ke area taman dengan menutup mata mereka.
"Hei! Kalian! Lepaskan kami!"
Han hampir saja mengumpat pada mereka saat penutup matanya dilepas tapi di urungkan begitu melihat ucapan 'Happy birthday' terpampang di depan nya dengan hiasan bunga dan berbagai balon warna warni persis seperti tempat pesta ulang tahun.
"Menyukainya, kak?"
Felix dan han terkesiap, kemudian menoleh ke belakang. "Yeni? umin?" Kedua pria manis itu tersenyum lantas membuka kedua tangannya lebar-lebar. Tentu saja, tanpa basa basi keempatnya berpelukan, bahkan felix kembali menangis. Kejutan Ini terlalu membuatnya terharu.
Pesta kecil-kecilan itu sudah selesai lima belas menit yang lalu. Beberapa kue, makanan dan juga minuman sudah mereka habiskan. Namun, keempat nya masih ingin bertahan disana dengan saling berpegangan tangan, saling bertukar cerita dan juga saling menguatkan satu sama lain. Walau sudah tak serumah setahun lamanya. ikatan mereka masih tetap kuat.
"Andai keluarga kita masih utuh, ini bakal jadi moment yang paling membahagiakan. Selain ulang tahun ku dan felix, ini juga hari jadian mereka. Masih ingat kan bunda pernah cerita ke kita tentang ini?"
Seungmin mengangguk "udah setahun setelah hari itu, dan aku masih belum bisa percaya"
"Terlalu sulit untuk dipercaya" cicit felix
"Masih meninggalkan banyak pertanyaan, karna keputusan mereka terlalu tiba-tiba. Seperti dipaksa seseorang" jeongin menambahkan
"Apa pun itu... Bagaimana kalau kita coba buat mereka bersatu lagi?" Usul Felix antusias
Mereka saling berpandangan satu sama lain, lantas yang lebih tua mengannguk "Ayo kita coba!".
Dan dari sinilah kisahnya dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
UWU FAMS [ Stray Kids ]
FanfictionUWU FAMS 1 : Bercerita tentang keluarga christopher, dimana sang ayah 'Bangchan' yang terlalu over protektif terhadap istri dan keempat anak nya. (Chapter Complete) ✔ UWU FAMS 2 : Mengulik kisah di balik percerian dua Idola Senior yang dicintai pada...