26

4K 524 120
                                        

sesampai di rumah chan di australia, woojin langsung loncat ke kasur. tepar, dia capek banget. bodo amat sama bekas jahitan operasi nya, dan hari ini chan kudu jadi baby sitter dulu untuk yeji

baru ingin menutup mata tangisan yeji sudah kembali terdengar di luar. ia lihat chan masuk dan mendudukkan yeji disamping nya lalu beralih ke kamar mandi. bocah mungil itu langsung meluk leher woojin yang lagi telentang di kasur

woojin menghela napas, ia tepuk punggung putri kecilnya itu sayang sambil mendendangkan lagu untuknya

tak lama yeji pun tertidur di susul woojin kemudian. ibu lima orang anak itu memang sudah mengeluh letih sejak sebelum berangkat ke australia. mungkin karena terlalu sibuk mengurus yeji yang rewel nya minta ampun, tidak mau di sentuh yang lain, maunya sama woojin terus.

chan tersenyum begitu keluar dari kamar mandi, melihat pemandangan manis di depan matanya.

dua kesayangan nya tengah tertidur pulas, yeji tidur menelungkup di atas tubuh woojin. ia kecup bibir woojin sekilas kemudian beralih pada yeji, dengan hati-hati mengangkat yeji dari tubuh woojin agar tak membangunkan keduanya lalu pelan menidurkan nya disamping woojin, tidak lupa menaruh guling di dekat punggung yeji sebagai penyangga agar putri kecilnya itu tidak berguling dan terjungkal ke lantai.

"YEJI KAKAK DA---"

"sstt!!" chan langsung melempar tatapan dingin nya pada seungmin. mana pintunya di dobrak lagi sama tuh anak, saking pengen lihat adik kecilnya

"ehehe, maaf dad.."

.

.

.

selesai makan malam, mereka bertiga ditambah bocah kecil berkuncir dua duduk santai di ruang tengah sembari menonton acara tv.

seungmin asik bermain dengan yeji, meski sang adik lebih memilih mengabaikannya, namun pemuda manis itu tak menyerah untuk mendapatkan perhatian si princess galak tersebut. ia terlalu merindukan adik yang selama ini hanya dilihat lewat foto dan vc-an bersama woojin, jisung atau felix kecuali jeongin.

yeji yang dasar memang tidak menyukai skinship kecuali dengan mommy nya hanya memasang wajah datar ketika seungmin memeluk dan mencium nya.

"ah jijiyaaa~ kau menggemaskan sekali.."

ketika seungmin hendak menciumnya kembali, dengan cepat ia melepaskan dot dari mulut nya lantas menyemburkan air susu itu tepat mengenai wajah malaikat seungmin.

woojin yang melihat itu segera menjauhkan yeji dari seungmin

"yeji, yang kau lakukan itu tidak sopan, ini kakak mu, jangan ulangi lagi, mengerti?" woojin menceramahi anak bungsu nya itu. entah mengerti atau tidak, yeji hanya mengangguk anggukan kepala nya lucu. chan tak kuasa menahan tawa nya melihat moment nan menggemaskan itu.

"mimimin?" yeji merangkak ke arah seungmin yang pura-pura menangis. ia mencoba membuka tangan yang seungmin gunakan untuk menutupi wajah guna menyempurnakan acting nya pada yeji.

"miniyah.."

seungmin iba juga lama-lama, ia buka tangannya lantas memeluk yeji kembali, sedang kan yang dipeluk hanya memasang wajah datar lalu menggigit pundak seungmin agak keras dan merangkak kembali pada woojin.

"awh..astaga yeji, ternyata cecenguk bertiga itu benar tentang mu, kau nakal!" ucap seungmin sembari mengelus pundaknya yang perih. woojin hanya menghela napas pelan. yah mau gimana? toh memang yeji begitu adanya. sedang kan chan asik menonton berita di tv.

•••

"selamat pagi mamah..."

sapa felix ceria, begitu pintu utama di buka oleh si empunya rumah. dahyun tersenyum manis, ia rangkul felix untuk masuk kedalam

"changbin masih mandi, kau mau menunggu di kamar nya?" tanya dahyun. felix menggeleng "tidak mah, aku disini saja"

"oh, baiklah. mama tinggal sebentar ya"

"iya.."

.

.

.

.

.

kini lima orang yang sudah lama saling kenal itu tengah berbincang di sebuah cafe yang tak jauh dari kampus nya.

changbin, felix, jisung, minho dan hyunjin sama-sama berkuliah di bang university, kampus yang merupakan milik kakek si kembar.

tentu minho dan changbin sudah lebih dulu ngampus disana, sedang kan hyunjin,jisung dan felix baru akan memasuki semester ke-3.

"dih yang ldran emang gak bisa jauh dari hp ya.." sindir jisung pada hyunjin yang asik dengan dunia nya sendiri, membuahkan kekehan dari yang lainnya

si tampan tersenyum, ia masukan hp nya kembali pada saku celana "aku hanya menikmati hari terakhir ku ldran, besok kami sudah kembali bersama kan"

"ha?" changbin & minho auto terkejut

hyunjin menatap jisung penuh arti yang dibalas senyuman oleh jisung. minho yang lihat jadi berpikiran negatif "besok Sungmin kembali, dia juga akan memulai kuliahnya disini" tutur jisung pada minho, ia tau kekasih nya itu pasti berpikiran buruk lagi tentang tatapan hyunjin padanya tadi.
"ya sudah, aku duluan.." pamit hyunjin seraya mengemasi ranselnya "oh bin, sekalian bayarin ya, bye" ucapnya lalu menyelonong pergi begitu saja

"sialan..."

•••

chan bersender pada tembok pembatas di balkon kamarnya seraya menikmati kopi hangat yang dibuat kan sang istri tercinta

woojin yang sedang membereskan barang-barang mereka mengintip dibalik jendela. ia menemukan gerak gerik chan yang tak biasa, seperti nya pria tampan itu tengah memikirkan sesuatu

"chan..?"

si pirang menoleh lantas mengisyaratkan woojin untuk mendekat dengan tangan nya. tentu saja woojin menurut.

"kau kenapa?" tanya woojin lembut, kini ia sudah berada dalam dekapan si pirang tampan yang tak lagi muda itu

chan letakkan gelas kopi tadi pada meja disamping nya "tidak ada... hanya saja,," ia semakin menarik woojin ke dalam pelukan hangat.

"kau tau kan? anak-anak kita semakin hari bertambah dewasa, aku hanya sedang memikirkan masa depan mereka"

woojin paham dengan kegelisahan yang sedang dialami oleh suaminya, maka dari itu ia menepuk lembut punggung chan

"tidak usah terlalu dipikirkan, aku yakin mereka sudah menemukan apa yang mereka inginkan untuk masa depan nya, kita hanya perlu memantau dan meluruskan jika mereka memilih jalan yang salah"... " mereka sudah dewasa chan, jangan terlalu mengekangnya lagi, berikan ruang bu---"

chan segera melepaskan pelukan nya dengan kasar, tangan nya mencengkram kuat bahu woojin

"jadi selama ini kau menuduh ku mengekang mereka? hah? menurut mu yang aku lakukan selama ini salah? begitu?"

woojin panik, ia menggeleng dan kembali memeluk chan cepat "tidak, kau tidak salah, aku yang salah, maaf.. jangan marah lagi" lirihnya takut chan akan marah besar.

sekian tahun hidup bersama, woojin sudah sangat khatam dengan sifat chan yang cenderung posesif jika menyangkut anak-anaknya. chan itu keras kepala, menjinakkan nya sungguh sangat susah. maka dari itu lebih baik mengalah dari pada menimbulkan pertengkaran yang berujung kabur-kaburan seperti dulu lagi. lelah ujin tuh kabur mulu

chan menghela napas berapa kali sebelum membalas pelukan beruang tercinta nya













'maaf anak-anak mommy belum bisa jinakin daddy kalian' 😭
.............

TBC

hiya hiya hiya

jangan lupa voment say~

jangan pelit gitu lah :(

UWU FAMS [ Stray Kids ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang