19

4.4K 522 147
                                        

seungmin diantar oleh saudaranya tanpa jisung ke bandara, hyunjin juga ikut.

setelah mengucapkan salam perpisahan, felix dan jeongin pamit memberi waktu hyunjin untuk bicara.

"jaga dirimu ya..." hyunjin mengatakan itu tanpa melihat seungmin

seungmin tersenyum "tentu.." matanya terus menatap hyunjin yang menunduk, seungmin kesal, ia tarik dagu hyunjin agar bersitatap dengan nya "jangan seperti ini, kau membuat ku goyah"

bisa hyunjin lihat raut wajah seungmin yang dibuat cemberut.  pria tinggi itu terkekeh, meraih pinggang ramping seungmin mendekat "kalau begitu, goyahlah.. tetaplah disini.. dengan ku"bisiknya

seungmin menggeleng.. detik kemudian bibir mereka menyatu. hyunjin yang memulai nya, tidak ada pergerakan, hanya bibir yang menempel menyalurkan perasaan hyunjin yang tulus pada sang mantan.

sangat lama, bahkan kedua nya tak peduli dengan orang-orang yang memperhatikan. sampai suara seseorang mengagetkan mereka..

"apa ini pertanda c.l.b.k?"

"j-jisung.." seungmin mengalihkan pandangan

pemuda mirip tupai itu menatap seungmin tajam, hyunjin hanya diam, memperhatikan apa yang akan dilakukan jisung pada seungmin, sedangkan seungmin masih enggan menatap kakaknya itu

"kenapa harus pergi?" pertanyaan jisung membuat seungmin membalas tatapannya.. terkejut. ditambah jisung kini memeluknya, seungmin bisa merasakan kakaknya itu sedang mengatur napas, menahan tangis?

seungmin membalas pelukan jisung tak kalah erat, dibenamkannya wajah pada leher yang lebih tua.

"maaf... aku sungguh minta maaf" ucap seungmin sesegukan

jisung menggeleng "aku tidak ingin mendengar itu.. aku tidak mau adik ku pergi"

hyunjin? sudah nangis dipojokan sama pak satpam

seungmin melepaskan pelukan nya, menatap jisung teduh "jangan salah paham, aku pergi bukan karena ingin melarikan diri.. tapi, aku sungguh ingin pergi.. pergi lalu kembali sebagai seungmin yang lebih baik"

runtuh pertahanan jisung, ia kembali memeluk sang adik, menangis sekencengnya.. tidak peduli dengan orang-orang yang melihat

flashback

"hyunjin, aku pergi bukan karena jisung.."

"...."

"aku merasa begitu banyak yang salah dengan diriku.. aku ingin memperbaiki diri.."

"dengan menjauhi orang-orang yang kau sayang, begitu?"

seungmin menggeleng "bukan seperti itu..aku.."

"kau masih saja egois..seungmin" sela hyunjin

seungmin menghela napas, meraih tangan hyunjin untuk digenggamnya "ini keputusan ku..hanya dengan ini aku bisa merenung kan semua kesalahan dan memperbaiki nya.. aku harap kamu mengerti"

"dasar keras kepala"

kalimat terakhir hyunjin membuahkan tawa dari si manis

END



















belum dong sheyenk :"v

•••

sudah tiga hari tak ada lagi terdengar suara khas seungmin dirumah itu. namun keributan masih ada setiap harinya. apalagi suara nyaring si bungsu yang paling mendominasi.

"kak... kak jisung... tolong ambilkan kancut jeje dong.. lupa bawa tadi" teriak jeongin dari dalam kamar mandi

"sung, sepatu ku yang kemarin beli.. mana? kok gak ada?" suara bariton felix menggelar

bangchan yang lagi enak tidur, terganggu dengan suara brisik anak-anaknya. ini hari minggu, hari tenangnya.

"sayang.. anak-anak kamu berisik... susuin sana" keluh chan, suara serak nya mendapat helaan panjang dari sang istri..

tidak mengindahkan perkataan chan, pria empat orang anak itu malah kembali naik ke atas ranjang. ikut bergelung didalam selimut dengan suaminya.

chan menoleh kebelakang nya "katanya mau mandi?"

"sudah siap" jawab woojin cepat

"kapan?"

"sejak kamu berperang sama negara api di alam mimpi"

nada kesal woojin justru membuat kekehan dari si surai pirang.

woojin benar. suaminya itu mengigau menyebutkan nama zuko sambil teriak mengajukan perang pada raja negara api tersebut. mungkin efek nonton avatar semalam,

(jadi keluarga uwu ini habis nobar di bioskop pribadi mereka. kenapa nonton avatar?,,, yuk tanyakan pada si bungsu :) )

chan membalikkan tubuh nya menghadap woojin. dikecupnya singkat bibir sang istri sebelum menarik nya mendekat "tidak mau nyusuin anak-anak kamu?"

chan tergelak ketika sebuah tangan berhasil memukul dada nya

"gimana kalo daddy nya aja yang nyusu?" ( ͡° ͜ʖ ͡°) - chan

woojin hampir bangkit dari tempat tidur kalau saja chan tak menariknya kembali. dengan cepat chan menindih tubuh woojin, mengerayangi setiap inci tubuhnya. membuat sang submisive merinding.

si beruang itu menutup mulut agar desahannya tak terdengar oleh tiga orang kepo diluar sana.

.

.

.

"bin, please.. bantu aku baikan sama jisung"

changbin menghela napas "sorry ho, tapi... untuk itu aku gak bisa bantu"

tiba-tiba seorang lagi datang dan melempar minuman kaleng kosong mengenai kepala minho "baji-- hyunjin?"

pria tinggi itu lantas duduk disamping changbin "pengecut, gitu aja gak bisa ngatasin sendiri?" ujarnya santai

minho hanya menunduk tak tahu harus berkata apa, karena yang di bilang hyunjin itu benar, dia pengecut

•••


minho kembali berjuang untuk mendapat maaf dari sang kekasih hati.

siang ini, dia rela panas-panasan menunggu jisung di gerbang. bahkan ia menunggu si tupai sampai sore, karena les dari sekolah.

jisung yang tahu kehadiran minho melewati nya begitu saja, tangan nya dicekal, jisung menepis nya kasar.

"sung..."

jisung enggan menatap nya, tapi sedikit tersentuh ketika melihat minho dengan keringat dan juga bau matahari, ia yakin pria itu menunggu nya sejak tadi siang.

"sung, aku.."

"kita sudah berakhir kak.. jadi jangan pernah mengganggu ku lagi"

lagi, minho tak bisa menghentikan nya, ia tatap sedih punggung mungil itu dari kejauhan

'aku menyerah'

...............

TBC

jangan lupa like dan subcribe eh vote+comment guys 😘

gimana, karamkan tidak nih? 😂

UWU FAMS [ Stray Kids ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang