Pagi ini aku kesekolah seperti biasa aku diantar sama abang ku. Begitu sampai di depan gerbang sekolah akupun langsung turun dari mobil."eh, tunggu dulu dek" kata bang rizki sambil memegang tangan ku.
"ada apa sih bang."
"salam ya buat pak Firdaus guru ganteng kamu" sambil terkekeh di akhir.
"iya iya" dengan sedikit kesel.
Lalu bang rizki menarik tangan ku lagi. "deek. "
"apa lagi sih kak, aku udah terlambat ni" aku benar-benar kesel.
Biasa kalo lagi berantem, kesel dan marah aku panggilnya kakak tapi kalo lagi baik, mood aku juga stabil aku panggilnya abang.
"ini uang jajan nya, gak mau?" jawab abang sambil cemberut.
"hehehe, adek lupa. Makasih ya abang tercinta sekaligus abang terbaik" kataku sambil mencium tangannya layak seorang anak mencium tangan ayah nya.
"iya sama-sama, belajar yang bener. Jangan kecewain abang." balasnya lagi.
Aku pun membalasnya dengan anggukkan dan senyuman yang terpancar di bibir mungil ku.
Lalu mobil pun melesat meninggalkan ku di depan gerbang sekolah. Aku pun masuk ke kelas sendirian karena hari ini aprilia tidak masuk, kabarnya sih sakit.
"ahh, sepi banget hari ini. Aprilia juga gak masuk dia lagi kurang sehat, nanti pulang sekolah aku mampir ke rumah dia deh" ucapku dalam hati.
Aku duduk dipojok kantin sendirian sambil memakan mie kesukaan ku. Padahal kakak ipar ku sudah membuatkan bekal untuk ku, dua potong sandwich yang sangat lezal. Tapi aku lebih suka makan mie.
"kira-kira pak firdaus dimana ya kok gak keliatan dari tadi pagi" kata ku dalam hati.
Ya aku memang pendiam aku juga jarang bicara dengan teman sekelas ku kecuali aprilia. Habis mereka juga gak suka sama aku.
Tiba-tiba seorang siswa perempuan yang duduk di samping ku sambil menopang kepala pada tangannya.
" sendirian aja ni? Mana tu sahabat dunia akhirat lo? Yang selalu sok-sok an jadi pahlawan lo ".
Lalu tangannya mengenai kotak makan ku lalu tersenggol dan terjatuh.
Setelah itu" ups, sorry gak sengaja" kata zahra sambil pergi meninggalkan ku.
Aku cuma bisa diam menundukkan kepala ku. Kalo aku marah yang ada semua siswa yang ada di kantin akan membully aku. Terkadang aku lelah selalu di bully, padahal aku sangat ingin berteman sama mereka.
"ini bekal kamu, untung kotaknya gak terbuka jadi kamu masih bisa makan bekalnya" suara yang tidak asing lagi bagi ku.
Aku pun mengangkat kepala ku menatap seorang pria disampingku.
"terima kasih pak" ucap ku pada pak Firdaus.
"kamu sendiri? Aprilia mana?"
"aprilia gak masuk pak, dia kurang sehat" jawabku sambil kembali menundukkan kepala.
"kamu selalu di bully, kenapa kamu gak lapor aja sama guru?" tanya nya lagi.
"saya gak mau lapor pak, kasian juga kalo mereka dihukum" jawabku jujur.
"oiya pak, salam ya dari abang saya" sambung ku lagi.
"iya nanti saya juga mau ke rumah kamu. Gimana kalo kamu pulang sama saya?" akupun terkejut dan langsung melihat ke arah pak firdaus.
"mau gak?" tanya nya lagi.
"saya dijemput sama abang rizki pak."
"gak apa-apa, nanti saya bilang ke abang kamu". Jawab nya sambil pergi.
"saya tunggu didepan gerbang" sambung nya lagi.
"tapi pak,,,," belum habis kalimatku pak firdaus langsung pergi.
"ah, terserah dia deh. Sebel aku lama-lama" guman ku kecil sambil melanjutkan kegiatan makan ku.
******
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju ke gerbang sekolah, semua mata tertuju pada pak firdaus yang sedang berdiri didepan mobilnya.
" waw, dia sangat tampan, beda banget waktu memakai seragam guru nya " kata ku dalam hati mata ku tidak berkedip sedikitpun.
Kini langkah ku terus berjalan menuju gerbang, bahkan teman sekelas ku terus berdiri memperhatikan penampilan pak Firdaus yang belum pernah mereka lihat.
Sejujurnya aku tidak mau pulang dengan nya, daripada pulang sama pak Firdaus lebih baik aku pulang dengan bajaj. Aku sengaja memakai masker agar tidak dikenal sama pak firdaus sambil menundukkan kepala aku terus berjalan sampai di depan gerbang.
"Syifa, kamu mau kemana?" panggil pak Firdaus, yang melihat aku berjalan ke arah bajaj.
"mampus aku ketahuan lagi, kok bisa sih pak Firdaus mengenali aku" kata ku dalam hati.
Lalu dia menyamperin aku.
"ayo, saya sudah lama menunggu kamu" kata nya sambil menarik tangan ku.
Akupun membuka masker dan melihat ke arah nya lalu melihat ke tangannya yang memegang tangan ku.
Semua siswa yang melihat ku dengan tatapan tidak suka, ya aku tau mereka tidak suka kalo aku dekat dengan pak Firdaus.
Pak Firdaus membukakan pintu untuk ku dan aku langsung masuk. Kini semua siswa pada bubar semuanya, dengan ucapan tidak suka yang mereka ucapkan untuk ku.
Aku merasa gugup dekat dengan pak Firdaus, sangking gugupnya aku Sampai lupa untuk mampir ke rumah Aprilia.
Assalamualaikum semuanya, maaf baru update sekarang. Habis gak ada yang rindu juga jadi buat apa aku update cepat-cepat. Oiya BTW jangan lupa.
>>>>dikomen
>>>>vote
>>>>follow aku di wattpad.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
RomanceCinta memang tidak pernah memandang umur. Siapa pun dia pasti bisa jatuh cinta. Kehidupan Syifa yang jauh dari kata pergaulan, sering dikucilkan dikelas, dan kerap kali jadi bullyan. Ditambah dengan kehadiran sosok pak Firdaus guru matematika yang...