My Teacher Is My Husband

Lima belas

Maafkan aku yang datang diwaktu kurang tepat dengan niat menghalalkan hubungan kita, tanpa ku sadari ternyata belum ada cinta untuk ku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Jangan lupa vote
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.dan komennya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.nunggu ya 😂

Pak Firdaus pov

Sorenya, setelah sholat ashar Syifa kembali tidur. Dia bahkan tidak menyapaku sama sekali, entahlah mungkin dia marah dengan ku. Mungkin dia tau apa yang sudah aku lakukan padanya tadi siang.

Ku langkahkan kakiku menuju dapur, untuk menghilangkan rasa lapar ini. Kubuatkan menu sederhana yang biasa ku buat sebelum menikah, bukannya tidak bisa memasak hanya saja aku malas harus memasak.

Untung stok mie instan ku masih ada, lumayan untuk ganjel lapar.

Buat lebih gak ya untuk Syifa.

Ah gak usah, mungkin dia tidak suka dengan mie instan

Tak perlu waktu yang lama untuk ku menyiapkan makanan, setelah ku letakkan di meja aku pun duduk dan menyantapnya.

Pikiran ku kacau. Sambil termenung aku terus memasukan suapan demi suapan ke mulut. Pikiran ku hanya fokus pada Syifa, aku takut jika dia marah padaku. Cintanya saja belum ku dapatkan tapi sudah membuatnya marah padaku.

Oh tuhan lebih baik dia bicara ketus daripada diam-diaman.

Selesai makan aku langsung masuk ke kamar tanpa mengetok pintu. Langkahku langsung terhenti saat melihat nya keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang terlilit di badannya.

Astagfirullah. Mulutku terus beristigfar.

Dengan cepat aku langsung keluar.

Godaan apa lagi ini.

*****

Syifa pov

Seolah ada pergerakan didekatku. Membuat aku pun terbangun dari tidur. Kepalaku pusing, badanku panas tapi tetap kuusahakan untuk berwudhu dan melaksanakan sholat.

Sampai kamar mandi ku pandangi tubuhku di cermin, selintas aku sedikit mengingat kejadian tadi siang saat aku ketakutan dengan suara petir tiba-tiba ada yang memelukku dan mengendongku masuk. Tadi aku juga memakai baju gamis lengkap dengan jilbabku, tapi sekarang kenapa hanya piyama lengan pendek tanpa jilbab.

Siapa yang mengantikan bajuku?
Pak Firdaus?

Ohh tidaaak.