Jika menunggu adalah jalan terbaik maka aku akan setia dalam menunggunya.•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• jangan lupa vote nya ya
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• dan komennya juga
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• follow aku juga agar kita bisa lebih dekatPak Firdaus pov
Sampai pulang sekolah ia masih sibuk dengan handpone nya. Ingin rasanya ku bertanya tapi ku urungkan karena itu adalah privasi. Ku buka kunci pintu rumah dan masuk seraya mengucapkan salam. Tapi dia begitu masuk langsung mengambil laptop, tak tau dia sedang melihat apa sampai begitu fokus, bahkan dia lupa meminta kembali cincin pernikahan kami yang ia titipkan padaku tadi pagi.
"yeeey, Alhamdulillah" teriaknya sambil meloncat dan memeluk tubuh ku.
Seketika tubuhku membeku, untuk pertama kalinya ia memelukku. Bahkan dengan pelukkan yang sangat erat, saat aku ingin membalas pelukannya ia langsung melepaskan pelukan kami. Wajahnya menunduk seolah malu dengan perbuatannya.
Aku penasaran, apa yang membuatnya begitu gembira sampai memelukku seperti itu.
"ada apa dek, keliatannya bahagia banget" tanya ku.
Tangannya langsung memegang tangan ku dan mengajakku untuk duduk di sofa tepat didepan laptopnya. Ia pun menunjukkan sebuah pesan E-mail yang masuk ke laptopnya. Seketika senyum ceria ku memudar, layaknya warna yang dihapus.
"aku lulus pak, aku diterima di UGM" ucapnya bahagia, tangannya masih memegang ku. Aku pun melepasnya lalu pergi menuju kamar.
Bukannya aku tidak senang akan kelulusan nya. Tapi jika ia melanjutkan pendidikannya disana berarti kami akan berjauhan. Cinta yang belum ada dihatinya sampai saat ini, membuat ku berusaha untuk menumbuhkan cinta itu di hatinya. Tapi jika kami berjauhan seperti ini, bagaimana aku bisa melakukannya.
Tok,,, tok,,, tok
Dengan langkah yang berat ku bukakan pintu. Terlihat jelas wajah lesu Syifa dihadapan ku.
"kamu kenapa?" hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut ku.
"Mas Firdaus ngizinin aku kan untuk melanjutkan pendidikan ku disana?" pertanyaan yang tidak akan ada jawaban dariku.
Aku gak mau jauh sama kamu, bukan berarti aku tidak mengizinkan kamu untuk mengejar cita-cita mu. Tapi kenapa harus ke yogyakarta, kenapa tidak di bandung. Apa kamu mau menghindar dari cinta ini. Jangan jauhi cinta ini karena sejatinya cinta adalah fitrahnya manusia.
"maaf Syifa, saya tidak bisa menjawabnya sekarang" aku kembali menutup pintu kamar, meninggalkannya di luar. Tatapan ku lurus kedepan pikiran ku hanya fokus pada Syifa. Bagaimana bisa ia meninggalkan ku disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Husband
Storie d'amoreCinta memang tidak pernah memandang umur. Siapa pun dia pasti bisa jatuh cinta. Kehidupan Syifa yang jauh dari kata pergaulan, sering dikucilkan dikelas, dan kerap kali jadi bullyan. Ditambah dengan kehadiran sosok pak Firdaus guru matematika yang...