16

1.7K 43 12
                                    

Daffa yang sudah sampai di apartemen merasa lapar dan ingin makan di luar, saat membuka pintu ia merasa heran saat melihat sahabatnya Eca berdiri di depan pintu apartemennya.

“Lo ngapain disini Ca.” Ucap Daffa

“Gue boleh masuk dulu nggak.” Ucap Eca dan langsung masuk tanpa di persilahkan

Daffa hanya memutar mata malas dengan kelakuan sahabatnya itu.
Daffa lalu menutup pintu dan menyusul Eca yang sudah duduk di sofa.

“Lo kesini sebenarnya mau ngapain, mau numpang boker lagi.” Ucap Daffa dan menyalakan tv

“He yakali gue kesini kalau cuman mau boker, gue kesini ada urusan penting tau.” Ucap Eca dan ikut menonton

“Apa.” Ucap Daffa

“Lo beneran pacaran sama Devon.” Ucap Eca yang beralih menatap Daffa

Daffa yang mendegar pertanyaan Eca Lalu mengambil ponsel di Atas meja yang ada di depannya dan mengirimkan pesan ke seseorang.

Ting

Eca melihat ada pesan masuk dan melihat ponselnya dan Daffa secara bergantian.

Daffa

Gue pasti kasi tau jawaban dari pertanyaan lo, tapi bukan sekarang, soalnya situasi belum memungkinkan gue sama Dev cerita ke siaoapun termasuk lo, lo cuman perlu yakin sama hubungan gue sama Dev.

Eca

Oke gue bakal tunggu.


“Iyya gue emang pacaran sama Dev emang kenapa.” Ucap Daffa dan menyalakan psnya

“Nggak kok, kalian berdua cocok.” Ucap Eca dan ikut bermain PS bersama Daffa

Setelah beberapa ronda mereka bermain PS, Eca memutuskan balik ke rumahnya, dan meninggalkan Daffa yang sudah memejamkan matanya.

Seseorang yang melihat mereka dari layar monitor yang terhubung dari cctv kamar Daffa tersenyum sinis.

“Sekarang gue yakin kalau lo nggak pacaran pura pura dengan Devon, sekarang gue lebih leluasa deketin cewek yang gue sukai, tapi lo bakal dalam pantauan gue hahahah.” Ucapnya disertai Tawa.

* * *
Di apartemen Devon

Devon yang merasa harus segera mencari tahu siapa sebenarnya dalan di balik semua pengintaian dan teror yang terjadi kepada Daffa dan dirinya.

Flashback

Daffa yang sedang makan dan sesekali menyuapi Dev mendegar notif masuk di hpnya bersamaan dengan hp dev juga berbunyi.

Mereka berdua lalu membuka chat yang masuk ke hp mereka.

Pesan di hp Dev.
0xxxx
Lo bakal nyesel karna suatu kesalahan yang lo perbuat.

Pesan di hp Daffa.
0xxxx
Lo udah bikin malu cewek yang gue sayang, lo bakal nerima akibatnya.

Lalu mereka berdua saling tatap tatapan dan Daffa lalu melihat nomor yang mengirimkan pesan ke ho Dev sama dengan yang mengiriminya pesan.

"Lo juga di teror Dev." Tanya daffa dan memperlihatkan isi pesan yang ada di hpnya

"Iyya, lo juga." Jawabnya disertai tanya

"Iyya, dan ini bukan yang pertamanya, bahkan gue pernah nerima kotak yang isinya pisau berlumuran cairan merah gitu, dan ada tulisan, lo harus jadi pacar Dev, bahkan gue sering di ikuti orang berbaju hitam." Ucap Daffa

"Ko bisa sama yah gue juga tapi bedanya di situ tertulis lo harus jadi pacar Daffa, dan gue juga sering banget ngerasa di ikutin sama orang yang sama persi yang lo bilang." Ucap Dev

"Kalau begitu kita harus cari tahu siapa dalang dari semua ini dengan cara kita harus pacaran, tapi pura pura." Ucap Daffa

"Iyya, lo bener, tapi kita harus bikin rencana sebisa mungkin orang yang neror kita enggak tau kalau kita cuman pura pura pacaran." Ucap Dev

"Caranya gimana." Tanya Dafaf

"Gini setelah pulang sekolah gue bakal ngajak lo ke kafe buat nemenin gue makan, dan gue bakal nembak lo tapi bukan di kafe gue bakal nembak lo si pantai. Gimana setuju." Tanya Dev

"Oke, satu lagi lo pernah nerima tamu cowok pakai topi katanya keamanan apartemen yang masang cctv di setiap unit apartemen, gue curiga dia bukan pihak keamanan apartemen.

"Sama gue juga malam malam ada yang ngetok pintu, pas gue buka ad seseorang pakai topi, dia bilang keamanan apartemen mau masang cctv juga, jadi gue persilahkan aja." Ucap Dev

"Jangan jangan orang itu mata mata lagi." Ucap Daffa

"Mungkin, makanya jangan sampai lo berbuat seseuatu yang bisa bikin rencana kita gagal, kita biarin dia mantau kita selagi dia nggak main fisik." Ucap Dev

"Deal." Ucap Daffa menyulurkan tangannya untuk berjabat tangan dnegan Dev

"Deal." Ucap Dev menerima uluran angan Daffa

Flashback end

Devon merasa mencurigai satu orang yang tak lain adalah sepupunya sensiri. Tapi ia tidak mau mengambil keputusan secara cepat yang bisa membuat semua rencananya dengan Daffa hancur dan diketahui orang yang menerornya.

Karna setelah Dev berpacaran dengan Daffa ia dan Daffa tidak menerima teror lagi, tudak seperti sylu bahkan dalam seminggu ia bisa menerima teror empat kali.

Devon terlalu pusing dnegan semua ini, ia memejamkan mata dan terbawa k ealam mimpi.


Hai, maaf yah kalau ceritanya nggak seru.

Dibaca yah kasihan author yang nulis.

Jangan lupa vomment.

Makasih buat yang udah baca dan vomment cerita author.

Musdalifah

Bad Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang